KISAH Nyata...! Seorang Istri yang Durhaka kepada Suaminya
Selasa, 21 Maret 2017
Tambah Komentar
"Lama benar saya tidak berjumpa dengan Ariffin. Rasanya sudah lebih tujuh tahun. mulai sejak kawan lama saya ini di tujukan mengajar di Johor. Oleh karena itu, saat dia datang ke kantor saya pagi ini, saya Terasa terlalu heran. " Eh, makin kurus tampak. Diet? " Kata saya setelah mempersilakannya duduk.
Arifin menjawab pertanyaan ini dengan menjelaskan kabarnya, dirinya memanglah semakin kurus, dia anggap ini efek dari aktivitas kerja.
Setelah bertukar basa basi. Arifin menyampaikan hajat pertemuannya pada Ustaz. " Orang tempat tinggal saya sakit, ustaz " kata Arifin.
" Patutlah saya lihat anda lain seperti tadi. Ketawa juga tidak. Sakit apa? " ustaz Budiman utarakan pertanyaan. namun agak lambat Arifin menjawab. Dia menarik nafas, lalu meraup muka dan sebagainya bersandar di kursi.
Lalu disorotnya mata sang Ustaz dalam-dalam. " Entahlah... " Ujarnya perlahan-lahan, " Lima tahun. lantas mendadak saja tubuh dia melepuh-lepuh. Di kaki, paha, perut, dibelakang. penuh dengan lecet jenis orang di serang air panas, " jelas Arifin.
Arifin juga telah membawa istrinya, Niza, ke semua rumah sakit dan klinik. Sayangnya, obat yang didapatkan dari dokter tidak bisa meredakan penyakitnya. " Masalah sakit apa, dokter juga tidak tau, " ujarnya.
Parahnya, Arifin meneruskan, lepuh-lepuh di tubuhnya makin bertambah hingga tubuh istrinya yang dulu langsing sekarang ini jadi lembab. Wajahnya yang Cantik juga beralih murung, kusut. " Ini masih tetap tidak mengapa, ustaz. Yang menaikkan kecemasan saya, setelah beberapa lama, lepuh-lepuh ini beralih jadi gerutu serta berbintik-bintik seperti katak puru, " tambah Arifin.
Rambut yang lembut mengurai saat ini tidak terlalu sering hingga menunjukkan kulit kepalanya yang putih. Kondisinya ini sangatlah menyedihkan dikarenakan usia Niza masih tetap 30an, tetapi rambutnya seperti wanita yang telah berumur 90an th.. Seperti daun karet gugur di musim panas, semakin hari semakin banyak rambut Niza yang gugur. Dalam waktu yang sama, kuku tangan dan kakinya juga jadi lebam.
Ustad Budiman juga datang berkunjung ke Niza dan lihat langsung keadaannya. Kondisi Niza betul-betul sangatlah parah. Ustaz Budiman cobalah mencari tahu tentang apa yang telah berlangsung, namun ia selalu hati-hati agar pihak keluarga tidak tersinggung.
Ustad Budiman berikan saran bahwa kadang-kadang seseorang ditimpa penyakit seperti itu karena balasan oleh Allah untuk orang yang lakukan dosa atau durhaka pada orang-tua. " Apakah Niza sudah meminta ampun dari orang tuanya. " bertanya Ustaz Budiman.
" Sudah ustadz. Dengan emak dan ayah nya juga telah. " Jawab Arifin.
" Apabila demikian, baguslah, " kata ustaz Budiman. Setelah melindungi Niza dengan doa dan ayat yang di ambil dari Al - Quran, saya meminta diri. Sebelumnya ini Arifin dan Niza serta keluarga mereka dianjurkan agar bersabar dengan ujian Allah.
Beberapa hari berselang, selanjutnya Arifin menghubungi sang Ustaz kembali. Kesempatan itu suaranya lebih sedih, seperti bakal menangis. " Ustaz, " katanya, " Sekarang ini barulah saya tau kenapa dia jadi seperti ini ustaz " " Mengapa? " Saya ajukan pertanyaan... " Mulai sejak dua tiga malam lalu, dia minta ampun dari saya dan katakan seluruhnya " . Arifin meneruskan ceritanya ; Malam ini saya terkejut karena saat mengigau istri saya minta ampun karena sudah mengambil keputusan pengetahuan kotor pada saya. Kata Niza, dia telah memasukkan darah m3nstru4si dan air m4n*nya ke makanan saya. Saya menanyakan " Mengapa? " Dia jawab, supaya nurut - ujarnya dan tidak mencari wanita lain. " Saya sangatlah kesal, lalu dia meminta ampun karena telah berlaku curang pada saya. Kata Niza, dia lakukan perbuatan ini setelah saya ditundukkan dengan ilmu hitam. " Saya menanyakan, kapan saat kau buat? Dia jawab selama ketidak hadiran saya, kira saat saya bertugas di luar daerah. Saat keluar seorang diri, dia telah melakuakn hubungan dengan sebagian pria. " Niza katakan nama pria - pria ini, tetapi saya tidak kenal. Kata Niza, hubungan mereka tidak cuma kawan saja, bahkan sudah ke tingkat z*n4. Karena itu dia minta berbanyak - banyak ampun dari saya. Dia minta saya maafkan. " Saya tidak meyangka benar, ustaz. Madu yang saya beri, racun yang dibalasnya.
Mungkin saja saja dia terkejut. " Ya. dia pergi dengan aman dan awak dapat juga pahala, " jelas saya. Saya selalu membujuknya supaya mengalah untuk kebaikan istrinya. Saya katakan, waktu lalu lepaslah. Lagi juga Niza sudah mengaku dosanya, jadi yaitu lebih baik Arifin memaafkannya. Mungkin saja melalui cara tersebut Niza akan insaf dan wafat dengan gampang. " Takkan awak nak biarlah dia menanggung derita? Kau mau pukul dia? Maki dia? Tak ada gunanya. Maafkan saja dia dengan hati yang benar - benar ikhlas, " terang saya. Setelah senang membujuk, pada akhirnya Arifin mengalah juga.
Setelah itu saya nasehatkan supaya dia bacakan surat Yasin tiga kali dan ulangkan ibu Yasin (salaamun qaulam mirrabir rahim) sejumlah tujuh kali. " Buat malam ini dapat. Lantas tunaikan shalat, " kata saya. 1 minggu lalu Arifin menelepon saya. Dengan sedih ia memberitahu istrinya sudah meninggal dunia. Tambahkan teman saya ini, Niza pergi tanpa siapapun sadari karena waktu ini dia tengah menunaikan shalat Isya. saat kembali, dia lihat istrinya tidak bernyawa lagi. " Tetapi Alhamdulillah, sebelumnya pergi dia pernah minta ampun dari saya sekali lagi karena memberontak. Marah, benar-benar geram, tetapi jika dia pegang tangan saya sambil menangis dan lalu minta ampun, tidak sanggup juga rasanya untuk membiarkan dia pergi dalam kondisi tanpa ada kemaafan dari saya. Ustaz, saya sudah maafkan dia. " Akan tetapi, kata Arifin, l3nd*r dan nanah busuk tetap masih mengalir dari alat k3lam*n almarhum istrinya ini sampai mayatnya dimakamkan.
Semoga kita selalu dilindungi Alloh SWT dari godaan Syaitan yang terkutuk.AMIN
Belum ada Komentar untuk "KISAH Nyata...! Seorang Istri yang Durhaka kepada Suaminya"
Posting Komentar