Bisni QNET Bisnis penipuan apa bukan
Minggu, 16 April 2017
Tambah Komentar
Saya rasa sebagian masyarakat besar Indonesia pasti sudah tahu Bisnis QNET/QTen. Tidak perlu ditanya bagaimana. Boleh dikatakan hampir sebagian besar wilayah di negeri tercinta ini telah digarap oleh para agen Qnet. Jadi, bisa disimpulkan hampir semua orang saat ini sudah tahu Qnet.
Sedikit cerita pribadi, saya pertama kali tahu Qnet dari teman saya. Ketika itu salah satu teman saya menawarkan saya sebuah program bisnis, dan kemudian dibawa kesebuah acara presentasi mengenai Qnet. Saya yang saat itu masih bocah ingusan ikut saja. Sesampainya disana, saya disuguhkan sebuah penjelasan cara bisnis Qnet agar kita memiliki income yang besar.
Awalnya saya cukup tertarik, dan berniat join, walau biayanya yang sangat fantastis untuk ukuran anak sekolah seperti saya ketika itu (7-10 juta). Apalagi oleh para leadernya, disarankan menggunakan cara UGD (tahu sendirilah ya). Saya sempat berpikir nekat untuk diam-diam menggadaikan STNK mobil pickup ayah saya, untungnya akal sehat saya masih cukup waras untuk tidak melakukan hal itu. Hari ini saya bersyukur kepada Tuhan, karena ketika itu ia mengarahkan saya untuk tidak melakukannya.
Nah, banyak orang yang mengatakan Qnet itu penipuan dan sama sekali tidak benar. Pertanyaannya, benarkah demikian?
Dalam hal ini saya tidak bermaksud membela atau memihak manapun. Saya juga bukan orang bayaran yang kemudian disuruh menulis artikel ini. Saya hanya mencoba jelaskan sedikit banyak yang menurut saya merupakan fakta. Supaya kita tahu apa yang sebenarnya, dan berbicara atas dasar fakta, bukan rumor semata. Jangan sampai kita mengatakan sesuatu itu penipuan padahal tidak. Tentunya akan jadi dosa. Setuju? :)
Apakah Qnet penipuan?
Baik, dimulai dari reputasi perusahaan. Setahu saya, dari segi reputasi, Qnet itu adalah perusahaan berskala internasional yang jelas reputasinya. Lihat dari websitenya saja (http://www.qnet.com), kita sudah bisa mengukur seperti apa reputasi sebuah perusahaan tersebut. Kalau mereka penipuan, tentunya tidak mungkin bisa bertahan sampai sekarang. Apalagi saat ini, Qnet bahkan bekerja sama dengan klub elite sekelas Premiere League, yaitu Manchester City.
Soal produk, saya tidak tahu pasti, karena saya tidak pernah menggunakannya. Pun begitu, saya rasa tidak mungkin klub besar sekelas Manchester City mau bekerja sama dengan perusahaan yang tidak jelas produknya. Apalagi saya pernah mendengar kesaksian dari seorang ibu dilingkungan rumah saya (ini nyata). Ketika itu dia bercerita agar jangan join Qnet, dengan alasan tidak syah menurut agama. Lucunya, tiba-tiba dia spontan bercerita soal pengalamannya memakai produk BioDisc. Dia bilang suaminya berhasil mengeluarkan sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya (kalau saya tidak salah dia bilang batu empedu), dengan meminum air rendaman BioDisc. Saya kira ini tentunya sangat luar biasa.
Soal cara mengerjakannya, saya pikir pun secara mekanisme sesungguhnya tak ada yang salah, karena mereka menggunakan mekanisme yang mirip MLM. Multi Level Marketing, apakah itu cara yang salah? Tentu tidak. Perlu diketahui, MLM sesungguhnya adalah metode marketing plan yang sangat baik, yang juga dipakai oleh banyak perusahaan besar lainnya. Sebut saja Oriflame, Herbalife, dll.
Kesimpulannya, menurut saya Qnet bukanlah penipuan. Tentunya siapapun bisa berhasil disini, sepanjang mau mengerjakan sesuai arahan. Dan faktanya, sudah banyak orang yang berhasil disini. Oleh karena itu, tanpa berpanjang lebar, sekali lagi jelas, Qnet bukan penipuan.
Itulah sedikit banyak yang saya tahu tentang Qnet. Pun begitu, saya tidak bermaksud memihak manapun. Saya juga tidak bermaksud merekomendasikan anda untuk join, dan memang saya pun tidak join. Jadi, sekali lagi saya tegaskan, saya hanya mencoba mengulas fakta seputar perusahaan Qnet dan produknya, agar kita dapat menyimpulkan apakah mereka memang perusahaan penipu atau tidak.
Belum ada Komentar untuk "Bisni QNET Bisnis penipuan apa bukan"
Posting Komentar