Sejarah asal usul Nabi Daud as, kisah para Nabi
Kamis, 13 April 2017
Tambah Komentar
Nabi Daud as dikenal sebagai seorang utusan Allah Swt yang dikaruniai ''suara emas'', yaitu suara yang sangat merdu dan tidak ada yang mampu menandinginya. Kepadanya diturunkan kitab Zabur, kitab suci yang merupakan kumpulan qasidah-qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah Swt. Di dalam kitab Zabur juga diceritakan kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.
Nabi Daud as yang dalam agama Yahudi dan Nasrani ( Kristen ) dikenal dengan nama David, merupakan raja kedua setelah Thalut sebagaimana disebut di atas yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Ketika mulai dewasa, Nabi Daud dan dua abangnya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari Palestina yang menjajah Bani Israil. Setelah berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Raja Thalut dengan putrinya yang bernama Mikyal.
Mikyal sangat setia kepada Nabi Daud as, yang dinobatkan menjadi raja bagi kaum Bani Israil ketika ia masih berusia di bawah 30 tahun. Setelah menjadi raja, Nabi Daud as kemudian menjadikan Baitul Maqdis ( Jerusalem ) sebagai ibu kota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Nabi Daud as menerima risalah kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur dan beberapa mukjizat.
Satu mukjizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Daud as seperti telah disinggung di atas adalah suara yang sangat merdu, Menundukkan Gunung dan Meleburkan Besi. Jika Nabi Daud as melantunkan kitab, misalnya, maka orang-orang yang mendengar terkesima dibuatnya, orang-orang yang sakit menjadi sembuh. Jin dan Manusia serta burung-burung berkumpul di dekatnya untuk mendengarkan lantunan kitab yang berisi firman-firman Tuhan itu. Demikian pula angin pun menjadi tenang, gunung, burung-burung ikut bertasbih memuji kebesaran Allah Swt.
Mukjizat lain, misalnya, ketika Nabi Daud as memegang besi, maka besi itu menjadi lunak, seperti kertas, dan dapat dijadikan bermacam-macam keperluan hidup tanpa harus dibakar terlebih dulu dengan api dan tidak perlu di tempa seperti kebiasaan orang pandai besi sebagaimana terlihat sekarang.
Firman Allah: ''Dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. ( Kami berfirman ) : Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud dan Kami telah melunakkan besi untuknya. ( Yaitu ) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.'' ( QS. As-Saba' : 10-11 ).
PUASA NABI DAUD
Nabi Daud as adalah seorang Nabi yang amalan shalat dan puasanya sangat disukai Allah, sehingga karena kehebatannya inilah Nabi Muhammad memberitahukannya kepada para sahabat. Seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr: ''Rasulullah bertanya kepadaku: Saya mendengar kabar bahwa anda selalu berjaga di waktu malam ( beribadah ) dan berpuasa disiang hari?''
''Benar, ya Rasulullah,'' jawab saya. Nabi bersabda : berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah! Karena tubuhmu mempunyai hak terhadapmu, dan tamumu juga mempunyai hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa sebanyak tiga hari pada tiap bulan.''
Abdullah berkomentar: ''Saya bertahan. ''Nabi pun bersikeras pula dan akhirnya saya memberikan alasan: ''Ya Rasulullah, saya kuat melakukannya.'' Nabi pun kemudian menyarankan: ''Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap minggu.'' Abdullah berkomentar lagi: ''Saya tetap bertahan.''
Tapi Nabi bersikeras pula. Saya berdalih, ''Ya Rasulullah, saya masih sanggup. ''Rasulullah pun kemudian memperingatkan dengan keras: ''Kalau begitu, berpuasalah seperti puasa Nabi Daud, dan jangan melebihi lagi, ''kata Beliau. ''Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?'' tanya saya, ''Beliau sehari berpuasa, sehari tidak,'' sabda Nabi. ( HR Ahmad dan lain-lain).
Dalam redaksi lain, Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: ''Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, ialah shalat Daud. Beliau tidur seper dua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.'' ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Alquran melukiskan kepribadian Nabi Daud cukup lengkap, sebagaimana firman Allah: ''Bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba kami, Daud yang mempunyai kekuatan ( al-Ayad ) sesungguhnya dia amat taat. Sesungguhnya kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia ( Daud ) di waktu petang dan pagi. Dan ( Kami tundukkan pula ) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.'' ( QS. Shaad: 17-19).
Allah Swt juga berfirman: ''Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.'' ( QS. Shaad:26 ).
Kemampuan dan kebiasaan Nabi Daud berpuasa, ternyata menurun pula kepada putranya yang kelak juga menjadi Nabi, yaitu Nabi Sulaiman as. Menurut Ibn Abbas, Nabi Sulaiman as berpuasa tiga hari pada awal bulan, tiga hari pada pertengahan bulan dan tiga hari pada akhir bulan. Jadi beliau mengawali setiap bulan dengan berpuasa, menjalani pertengahannya dengan berpuasa, dan menutupnya dengan berpuasa pula.
Pada suatu ketika, di wilayah kerajaan yang dikuasai Nabi Daud as terjangkit wabah penyakit kolera. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini. Nabi Daud as kemudian berdoa kepada Allah agar menghilangkan wabah ini, maka hilanglah penyakit itu.
Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah, maka Nabi Daud as mengajak putranya, Sulaiman untuk membangun tempat suci, yaitu Baitul Maqdis, yang sekarang kita kenal sebagai Masjidil Aqsha di Jerusalem, Palestina. Tempat inilah yang menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum beralih ke Kakbah.
Nabi Daud as yang dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan, memerintah kaum Bani Israel selama lebih kurang 40 tahun. Ia wafat dan di makamkan di kawasan Bukit Zion, di Jerusalem, Palestina. Sampai sekarang, makamnya sering diziarahi oleh umat Islam yang datang dari berbagai belahan dunia, orang Yahudi dan kaum Nasrani / Kristen.
MUKJIZAT NABI DAUD AS MEMILIKI SUARA YANG MERDU, MENUNDUKKAN GUNUNG DAN MELEBURKAN BESI
ALLAH Swt telah mengkaruniakam mukjizat tertentu kepada Nabi Daud as yang tidak diberikan kepada Nabi lain.
Nabi Daud as yang dalam agama Yahudi dan Nasrani ( Kristen ) dikenal dengan nama David, merupakan raja kedua setelah Thalut sebagaimana disebut di atas yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Ketika mulai dewasa, Nabi Daud dan dua abangnya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari Palestina yang menjajah Bani Israil. Setelah berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Raja Thalut dengan putrinya yang bernama Mikyal.
Mikyal sangat setia kepada Nabi Daud as, yang dinobatkan menjadi raja bagi kaum Bani Israil ketika ia masih berusia di bawah 30 tahun. Setelah menjadi raja, Nabi Daud as kemudian menjadikan Baitul Maqdis ( Jerusalem ) sebagai ibu kota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Nabi Daud as menerima risalah kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur dan beberapa mukjizat.
Satu mukjizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Daud as seperti telah disinggung di atas adalah suara yang sangat merdu, Menundukkan Gunung dan Meleburkan Besi. Jika Nabi Daud as melantunkan kitab, misalnya, maka orang-orang yang mendengar terkesima dibuatnya, orang-orang yang sakit menjadi sembuh. Jin dan Manusia serta burung-burung berkumpul di dekatnya untuk mendengarkan lantunan kitab yang berisi firman-firman Tuhan itu. Demikian pula angin pun menjadi tenang, gunung, burung-burung ikut bertasbih memuji kebesaran Allah Swt.
Mukjizat lain, misalnya, ketika Nabi Daud as memegang besi, maka besi itu menjadi lunak, seperti kertas, dan dapat dijadikan bermacam-macam keperluan hidup tanpa harus dibakar terlebih dulu dengan api dan tidak perlu di tempa seperti kebiasaan orang pandai besi sebagaimana terlihat sekarang.
Firman Allah: ''Dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. ( Kami berfirman ) : Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud dan Kami telah melunakkan besi untuknya. ( Yaitu ) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.'' ( QS. As-Saba' : 10-11 ).
PUASA NABI DAUD
Nabi Daud as adalah seorang Nabi yang amalan shalat dan puasanya sangat disukai Allah, sehingga karena kehebatannya inilah Nabi Muhammad memberitahukannya kepada para sahabat. Seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr: ''Rasulullah bertanya kepadaku: Saya mendengar kabar bahwa anda selalu berjaga di waktu malam ( beribadah ) dan berpuasa disiang hari?''
''Benar, ya Rasulullah,'' jawab saya. Nabi bersabda : berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah! Karena tubuhmu mempunyai hak terhadapmu, dan tamumu juga mempunyai hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa sebanyak tiga hari pada tiap bulan.''
Abdullah berkomentar: ''Saya bertahan. ''Nabi pun bersikeras pula dan akhirnya saya memberikan alasan: ''Ya Rasulullah, saya kuat melakukannya.'' Nabi pun kemudian menyarankan: ''Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap minggu.'' Abdullah berkomentar lagi: ''Saya tetap bertahan.''
Tapi Nabi bersikeras pula. Saya berdalih, ''Ya Rasulullah, saya masih sanggup. ''Rasulullah pun kemudian memperingatkan dengan keras: ''Kalau begitu, berpuasalah seperti puasa Nabi Daud, dan jangan melebihi lagi, ''kata Beliau. ''Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?'' tanya saya, ''Beliau sehari berpuasa, sehari tidak,'' sabda Nabi. ( HR Ahmad dan lain-lain).
Dalam redaksi lain, Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: ''Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, ialah shalat Daud. Beliau tidur seper dua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.'' ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Alquran melukiskan kepribadian Nabi Daud cukup lengkap, sebagaimana firman Allah: ''Bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba kami, Daud yang mempunyai kekuatan ( al-Ayad ) sesungguhnya dia amat taat. Sesungguhnya kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia ( Daud ) di waktu petang dan pagi. Dan ( Kami tundukkan pula ) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.'' ( QS. Shaad: 17-19).
Allah Swt juga berfirman: ''Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.'' ( QS. Shaad:26 ).
Kemampuan dan kebiasaan Nabi Daud berpuasa, ternyata menurun pula kepada putranya yang kelak juga menjadi Nabi, yaitu Nabi Sulaiman as. Menurut Ibn Abbas, Nabi Sulaiman as berpuasa tiga hari pada awal bulan, tiga hari pada pertengahan bulan dan tiga hari pada akhir bulan. Jadi beliau mengawali setiap bulan dengan berpuasa, menjalani pertengahannya dengan berpuasa, dan menutupnya dengan berpuasa pula.
Pada suatu ketika, di wilayah kerajaan yang dikuasai Nabi Daud as terjangkit wabah penyakit kolera. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini. Nabi Daud as kemudian berdoa kepada Allah agar menghilangkan wabah ini, maka hilanglah penyakit itu.
Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah, maka Nabi Daud as mengajak putranya, Sulaiman untuk membangun tempat suci, yaitu Baitul Maqdis, yang sekarang kita kenal sebagai Masjidil Aqsha di Jerusalem, Palestina. Tempat inilah yang menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum beralih ke Kakbah.
Nabi Daud as yang dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan, memerintah kaum Bani Israel selama lebih kurang 40 tahun. Ia wafat dan di makamkan di kawasan Bukit Zion, di Jerusalem, Palestina. Sampai sekarang, makamnya sering diziarahi oleh umat Islam yang datang dari berbagai belahan dunia, orang Yahudi dan kaum Nasrani / Kristen.
MUKJIZAT NABI DAUD AS MEMILIKI SUARA YANG MERDU, MENUNDUKKAN GUNUNG DAN MELEBURKAN BESI
ALLAH Swt telah mengkaruniakam mukjizat tertentu kepada Nabi Daud as yang tidak diberikan kepada Nabi lain.
- Allah mengutus Daud as sebagai Nabi dan Rasul lengkap dengan kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai perselisihan dalam masyarakat pada masa pemerintahannya.
- Nabi Daud as amat petah berkata-kata dan mampu melebur jiwa yang keras hanya dengan ayat dari mulutnya.
- Allah Swt menurunkan Zabur, satu kitab suci berupa kumpulan qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah. Di dalamnya juga terdapat kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.
- Allah menundukkan gunung-gunung dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud setiap pagi dan senja.
- Burung-burung pun turut bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud as berulang-ulang.
- Nabi Daud as diberi peringatan dan pemahaman tentang maksud suara atau bahasa burung-burung.
- Allah telah memberinya kekuatan melentur dan melembutkan besi. Nabi Daud dapat membuat baju-baju dan lingkaran-lingkaran besi dengan tangannya tanpa melalui pemanasan / pembakaran dengan api sebagaimana kita lihat sekarang.
- Nabi Daud telah diberikan kesempatan menjadi raja dan memimpin kerajaan yang kuat yang tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Bahkan ia tercatat selalu memperoleh kemenangan diatas semua lawan dan musuhnya.
- Nabi Daud dikaruniakan suara yang merdu oleh Allah yang sedap didengar oleh seluruh isi alam. sehingga kini ia menjadi kiasan bila seseorang bersuara merdu dikatakan bahwa ia memperoleh suara Nabi Daud as.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah asal usul Nabi Daud as, kisah para Nabi"
Posting Komentar