Sejarah dan Kisah Cerita Nabi Ishaq as
Jumat, 12 Mei 2017
Tambah Komentar
Nabi Ishaq merupkan anak dari Nabi Ibrahim dari istri pertamanya Siti Sarah. Yang berarti, Ishaq adalah saudara tiri dari Nabi Ismail. Garis keturunanya adalah Ishak bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Syam bin Nuh. Nantinya, Ishaq adalah seorang ayah dari salah satu anak kembarnya bernama Yakub yang juga diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi.
Dalam Al-Quran, Kisah Nabi ishaq tidak banyak diceritakan. Dalam Al-quran, Allah tidak menyebutkan secara panjang lebar kisah Nabi Ishaq, demikian pula tentang kaum yang diutus kepada Nabi Ishaq (Meski ada riwayat yang menyebut Ishaq diutus untuk berdakwah kepada kaum Kana’an di wilayah Al-Khalil Palestina).
Cerita Ishak dalam Al-Quran diantaranya:
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.–Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shaad: 45-47)
Selain itu, dalam Sabdanya, Nabi Muhammad SAW juga pernah menyebut nama Nabi Ishak:
“Yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Walau tak diceritakan secara panjang lebar, kisah Ishaq tetap diriwayatkan namun lebih kepada lahirnya beliau ke muka bumi ini. Seperti yang telah diceritakan dalam kisah Nabi Ibrahim maupun Nabi Ismail, Ishaq lahir dari rahim istri pertama Nabi Ibrahim, Siti Sarah yang atas izin Allah akhirnya mampu memiliki anak dimana sebelumnya pernah dinyatakan mandul hingga usainya mencapai 90 tahun.
Ceritanya bermula, Saat Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniakan anak dari istrinya yang bernama Sarah. Allah pun mengabulkan permintaan Ibrahim dan kabar tersebut disampaikan malaikat yang diutus Allah berbarengan saat Allah juga mengutus malaikat itu untuk membawa kabar azab yang akan ditutunkan kepada kaum Luth.
(Sebelumnya, Sarah yang tak kunjung memberikan Nabi Ibrahim keturunan menyerukan Ibrahim agar menikahi Hajar. Dari Hajar, lahirlah putera Ibrahim bernama Ismail. Namun, Sarah cemburu dan meminta Ibrahim menjauhkan Hajar dan Ismail darinya. Untuk itu, Ibrahim membawa keduanya ketempat yang jauh peradaban. Cerita kisahnya bisa criters baca di kisah Nabi Ismail)
Ketika kabar gembira itu disampaikan, Sarah sempat bingung dengan keraguan bagaimana wanita tua diusia 90 tahun sepertinya bisa melahirkan.
Sementara Nabi Ibrahim juga sudah berusia 100 tahun. Maka malaikat berkata, “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz Dzaariyat: 30)
Disamping heran, Sarah tertawa mendengar berita gembira tentang ia bakal memiliki seorang anak. Karena itulah anaknya diberi nama Ishaq yang dalam bahas yahudi maupun arab memiliki arti ‘tertawa seraya terkejut’.
Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim pun menjadi tenang dan berbahagia karena apa yang dinanti-nantikannya ternyata akan tiba. Selang beberapa waktu kemudian, maka tibalah apa yang dinantikannya, istrinya Sarah melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq olehnya. Ishaq lahir empat belas tahun setelah kelahiran Nabi Ismail.
Dalam riwayat, Ishaq menikahi wanita bernama Rafqah binti Batu’il saat usianya 40 tahun (Nabi Ibrahim masih hidup ketika itu). Dikisahkan, sama seperti ibunya Sarah, istri Ishaq Rafqah juga seorang yang mandul karena lama tidak bisa memberikan Ishaq anak.
Berdoalah Nabi Ishaq kepada Allah agar diberi keturunan lewat istrinya. Maha besar Allah yang lagi maha pemurah, istrinya pun hamil dan melahirkan anak yang kembar bernama ‘Iishuu/Eshu/Al-Aish dan Yakub.
Putra Ishaq yang bernama Yakub kemudian meneruskan garis kenabia dan diangkat menjadi rasul Allah. Dari Nabi Yakub akan mendapat keturunan yang banyak, di antaranya Nabi Yusuf yang juga menjadi menjadi Nabi dan Rasul.
Dari keturunan Nabi Ishaq juga akan menurunkan Nabi-Nabi dari Bani Israil (Dalam ajaran Yahudi, Ishaq juga dikenal dengan nama Israil, sehingga anak keturunannya disebut Bani Israil) yang kemudian sampai pada Nabi Isa. Setelah Nabi Isa kemudian diakhiri dengan Nabi Muhammad SWA dari keturunan Nabi Ismail.
Nabi Ishaq wafat pada usia 180 tahun. Beliau diriwayatkan meninggal dunia di kota Jirun yang kini dikenal sebagai kota Madinah.
Wallohua'lam Bisshowab
Dalam Al-Quran, Kisah Nabi ishaq tidak banyak diceritakan. Dalam Al-quran, Allah tidak menyebutkan secara panjang lebar kisah Nabi Ishaq, demikian pula tentang kaum yang diutus kepada Nabi Ishaq (Meski ada riwayat yang menyebut Ishaq diutus untuk berdakwah kepada kaum Kana’an di wilayah Al-Khalil Palestina).
Cerita Ishak dalam Al-Quran diantaranya:
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.–Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shaad: 45-47)
Selain itu, dalam Sabdanya, Nabi Muhammad SAW juga pernah menyebut nama Nabi Ishak:
“Yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Walau tak diceritakan secara panjang lebar, kisah Ishaq tetap diriwayatkan namun lebih kepada lahirnya beliau ke muka bumi ini. Seperti yang telah diceritakan dalam kisah Nabi Ibrahim maupun Nabi Ismail, Ishaq lahir dari rahim istri pertama Nabi Ibrahim, Siti Sarah yang atas izin Allah akhirnya mampu memiliki anak dimana sebelumnya pernah dinyatakan mandul hingga usainya mencapai 90 tahun.
Ceritanya bermula, Saat Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniakan anak dari istrinya yang bernama Sarah. Allah pun mengabulkan permintaan Ibrahim dan kabar tersebut disampaikan malaikat yang diutus Allah berbarengan saat Allah juga mengutus malaikat itu untuk membawa kabar azab yang akan ditutunkan kepada kaum Luth.
(Sebelumnya, Sarah yang tak kunjung memberikan Nabi Ibrahim keturunan menyerukan Ibrahim agar menikahi Hajar. Dari Hajar, lahirlah putera Ibrahim bernama Ismail. Namun, Sarah cemburu dan meminta Ibrahim menjauhkan Hajar dan Ismail darinya. Untuk itu, Ibrahim membawa keduanya ketempat yang jauh peradaban. Cerita kisahnya bisa criters baca di kisah Nabi Ismail)
Ketika kabar gembira itu disampaikan, Sarah sempat bingung dengan keraguan bagaimana wanita tua diusia 90 tahun sepertinya bisa melahirkan.
Sementara Nabi Ibrahim juga sudah berusia 100 tahun. Maka malaikat berkata, “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz Dzaariyat: 30)
Disamping heran, Sarah tertawa mendengar berita gembira tentang ia bakal memiliki seorang anak. Karena itulah anaknya diberi nama Ishaq yang dalam bahas yahudi maupun arab memiliki arti ‘tertawa seraya terkejut’.
Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim pun menjadi tenang dan berbahagia karena apa yang dinanti-nantikannya ternyata akan tiba. Selang beberapa waktu kemudian, maka tibalah apa yang dinantikannya, istrinya Sarah melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq olehnya. Ishaq lahir empat belas tahun setelah kelahiran Nabi Ismail.
Dalam riwayat, Ishaq menikahi wanita bernama Rafqah binti Batu’il saat usianya 40 tahun (Nabi Ibrahim masih hidup ketika itu). Dikisahkan, sama seperti ibunya Sarah, istri Ishaq Rafqah juga seorang yang mandul karena lama tidak bisa memberikan Ishaq anak.
Berdoalah Nabi Ishaq kepada Allah agar diberi keturunan lewat istrinya. Maha besar Allah yang lagi maha pemurah, istrinya pun hamil dan melahirkan anak yang kembar bernama ‘Iishuu/Eshu/Al-Aish dan Yakub.
Putra Ishaq yang bernama Yakub kemudian meneruskan garis kenabia dan diangkat menjadi rasul Allah. Dari Nabi Yakub akan mendapat keturunan yang banyak, di antaranya Nabi Yusuf yang juga menjadi menjadi Nabi dan Rasul.
Dari keturunan Nabi Ishaq juga akan menurunkan Nabi-Nabi dari Bani Israil (Dalam ajaran Yahudi, Ishaq juga dikenal dengan nama Israil, sehingga anak keturunannya disebut Bani Israil) yang kemudian sampai pada Nabi Isa. Setelah Nabi Isa kemudian diakhiri dengan Nabi Muhammad SWA dari keturunan Nabi Ismail.
Nabi Ishaq wafat pada usia 180 tahun. Beliau diriwayatkan meninggal dunia di kota Jirun yang kini dikenal sebagai kota Madinah.
Wallohua'lam Bisshowab
Belum ada Komentar untuk "Sejarah dan Kisah Cerita Nabi Ishaq as"
Posting Komentar