Sejarah asal usul Air ZAM-ZAM, Mukjizat Nabi ISMA'IL
Jumat, 09 Juni 2017
Tambah Komentar
Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Kabah, berkedalaman 42 meter. Menurut riwayat, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar setelah berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dengan bukit Marwah, atas petunjuk Malaikat Jibril, tatkala Ismail, putera Siti Hajar, mengalami kehausan di tengah padang pasir, sedangkan persediaan air tidak ada.
Air yang terbaik di muka bumi ini adalah air zam-zam. Air zam-zam adalah air suci yang telah dinikmati oleh umat Islam di seluruh dunia. Kisah sumur zam-zam ini berawal sejak 4000 tahun yang lampau. Pada saat itu masih menjadi bagian dari gurun Sahara yang gersang dan tandus, bukti bahwa tempat tersebut tidak pernah dihuni. Lalu Ibrahim AS bersama istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail datang dan bermukim di tempat ini untuk memenuhi perintah Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Pada suatu saat Ibrahim AS sedang pergi untuk beberapa lama, persediaan makanan dan minuman habis. Bahkan ASI dari Siti Hajar pun mengering. Hidup ibu dan anak laki-laki itu terancam haus dan lapar. Siti Hajar lalu berusaha mencari air dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah sambil memohon kepada Allah apa saja untuk putranya. Setelah 7 kali pergi-pulang, terjadilah keajaiban. Air memancar dari antara kedua kaki putranya dengan kehendak Allah yang memerintahkan malaikat Jibril. Dengan memukul bumi, maka terpancarlah air. Itulah air zam-zam.
Beberapa tahun kemudian, Ibrahim AS datang dan langsung bersujud kepada Allah. Ia lalu membangun, meninggikan kembali Baitullah dibantu anaknya Ismail dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat ibadah kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Sumur zam-zam memberikan manfaat yang begitu besarnya bagi umaat manusia di dunia. Pertolongan Allah tiba dengan ditemukannya sumur zam-zam. Air yang membawa berkah, diminum penduduk Makkah dan peziarah haji. Pemeliharaan zam-zam menjadi tanggung jawab Abdul Muthalib. Penduduk di sekitar Makkah mengambil air zam-zam untuk kebutuhan mereka sehari-hari.
Seiring dengan waktu, banyak nama diberikan kepada sumur zam-zam. Nama lain dari sumur zam-zam seperti hentakan Jibril, minuman dari Allah, yang tidak tercela untuk Ismail, pembawa berkah, bermanfaat, berprasangka baik, menggembirakan, murni, membawa kebaikan, terjaga, menyelamatkan, yang mencukupi, bergizi, yang suci, mulia, penghibur, penyembut penyakit, makanan yang mengenyangkan, dan lain sebagainya. Pada saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menaklukkan Makkah, tanggung jawab Abdul Muthalib kemudian dipegang oleh Rasulullah.
Zam-zam adalah makanan yang mengenyangkan, penawar penyakit, bergantung pada niatnya. Pada awalnya, menimba adalah menjadi satu-satunya cara untuk mengambil airnya. Lalu diadakan perhatian khusus bahwa tempat suci ini memang harus lebih diperhatikan sebab banyak sekali jemaah haji pada jaman dahulu bergerombol di sumur zam-zam ini untuk minum dan berwudhu serta ada pula yang menyiramkan ke tubuh mereka sebagai Tabarru sambil berdoa.
Lalu dipikirkan agar dirubah sedemikian rupa agar orang-orang dapat beribadah dengan lebih baik dan khusu’. Maka dipasanglah pompa-pompa dan peralatan penyaringan oleh Insinyur Yahya Kusyak untuk memastikan agar warna, rasa, dan bau air tidak terpengaruh. Caranya adalah memasukkan air dari penyaringan ke dalam alat ultra violet yang dapat mensterilkan dan membersihkan dengan kekuatan 30 ribu liter per jam. Lalu air keluar melalui pipa lain yang dapat langsung digunakan. Dengan kesungguhan dan ketekunan para penanggung jawab, peralatan tersebut selesai dan dioperasikan pada tahun 1975. Setelah pemasangan alat penyaringan air, dipasang juga alat penjaga kemurniannya.
Telah dilakukan pula penelitian lebih mendalam terhadap struktur, kondisi dan senyawa yang terdapat dalam air zam-zam. Pada Sabtu sore tanggal 17 Jumadilawal tahun 1399 Hijriyah, Insinyur Yahya beserta beberapa penyelam mandi dan berwudhu serta mensucikan diri, mereka turun masuk ke dalam sumur zam-zam yang penuh berkah itu.
Sumur zam-zam memiliki kedalaman 30,5 meter, 17,5 meter terdiri dari bebatuan granit. Saat penyelaman, dilakukan juga pembersihan sumur zam-zam. Berbagai macam benda diangkat dari dasar sumur. Di antaranya ada kepingan mata uang dari berbagai jenis logam dan berbagai negara. Ada juga batu mulia, berbagai jenis cincin, juga kepingan logam mulia, benda-benda dari gerabah dan keramik dari kuningan.
Air zam-zam adalah air suci seperti kata Rasul bahwa air terbaik di muka bumi ini adalah air zam-zam. Disabdakan pula oleh Rasul, ”Air zam-zam tergantung pada niat meminumnya.” Bagi yang minum dengan ikhlas, ia akan terbebas dari dahaganya. Allah memberikan keutamaan pada zam-zam untuk mencurahkan alirannya sebagai minuman dan penawar penyakit.
Hasil penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropah menunjukkan bahwa zamzam layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Ini otomatis menjawab prasangka buruk doktor di awal tulisan tadi.
Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. Rasanya selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan Air zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.
Satu kehebatan lagi, sumur air zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia sumur itu selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme.
Bisa Menyembuhkan Penyakit.
Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Kabah tanpa makan-minum, selain Zamzam. Siapa yang telah memberimu makan?. Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku. Abu Dzarr menjelaskan, Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: "Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi".
Nabi saw menambahkan: Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail�. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemu dian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemu dian disuruh meminumnya. Itu sebabnya saat ini banyak jamaah yang membawa air zamzam untuk diberikan kepada famili dan kerabatnya di Tanah air.
Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab, mengatakan bahwa ia terserang penyakit bisul di matanya. Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi ternyata ada efek sampingannnya yang bisa membuat dia buta selamanya.
Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah. Dia lalu pergi melaksanakan umrah dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan tawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu bisa tinggal lebih lama di lokasi air zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.
Keja dian ini membuktikan ucapan Rasulullah saw di atas: Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya.
Dari Abu Dzar radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
“Air zam-zam itu penuh berkah. Ia makanan yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit)” (HR. Muslim IV/1922, yang terdapat di dalam kurung adalah menurut riwayat al Bazzar, al Baihaqi dan ath Thabari dan sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawaa-id III/286)
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menceritakan pengalamannya berkaitan dengan cara menyembuhkan penyakitnya dengan air zam-zam yang dikombinasikan dengan metode ruqyah dari al Qur’an ini,
Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat al Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan.
Aku ambil segelas air zamzam dan membacakan padanya surat al Faatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar.
Kemudian aku beritahu kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat” (Zaadul Ma’aad IV/178 dan al Jawaabul Kaafi hal. 23)
Wallohua'lam Bisshowab
Sejarah Air Zam Zam
Air yang terbaik di muka bumi ini adalah air zam-zam. Air zam-zam adalah air suci yang telah dinikmati oleh umat Islam di seluruh dunia. Kisah sumur zam-zam ini berawal sejak 4000 tahun yang lampau. Pada saat itu masih menjadi bagian dari gurun Sahara yang gersang dan tandus, bukti bahwa tempat tersebut tidak pernah dihuni. Lalu Ibrahim AS bersama istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail datang dan bermukim di tempat ini untuk memenuhi perintah Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Pada suatu saat Ibrahim AS sedang pergi untuk beberapa lama, persediaan makanan dan minuman habis. Bahkan ASI dari Siti Hajar pun mengering. Hidup ibu dan anak laki-laki itu terancam haus dan lapar. Siti Hajar lalu berusaha mencari air dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah sambil memohon kepada Allah apa saja untuk putranya. Setelah 7 kali pergi-pulang, terjadilah keajaiban. Air memancar dari antara kedua kaki putranya dengan kehendak Allah yang memerintahkan malaikat Jibril. Dengan memukul bumi, maka terpancarlah air. Itulah air zam-zam.
Beberapa tahun kemudian, Ibrahim AS datang dan langsung bersujud kepada Allah. Ia lalu membangun, meninggikan kembali Baitullah dibantu anaknya Ismail dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat ibadah kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Sumur zam-zam memberikan manfaat yang begitu besarnya bagi umaat manusia di dunia. Pertolongan Allah tiba dengan ditemukannya sumur zam-zam. Air yang membawa berkah, diminum penduduk Makkah dan peziarah haji. Pemeliharaan zam-zam menjadi tanggung jawab Abdul Muthalib. Penduduk di sekitar Makkah mengambil air zam-zam untuk kebutuhan mereka sehari-hari.
Seiring dengan waktu, banyak nama diberikan kepada sumur zam-zam. Nama lain dari sumur zam-zam seperti hentakan Jibril, minuman dari Allah, yang tidak tercela untuk Ismail, pembawa berkah, bermanfaat, berprasangka baik, menggembirakan, murni, membawa kebaikan, terjaga, menyelamatkan, yang mencukupi, bergizi, yang suci, mulia, penghibur, penyembut penyakit, makanan yang mengenyangkan, dan lain sebagainya. Pada saat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menaklukkan Makkah, tanggung jawab Abdul Muthalib kemudian dipegang oleh Rasulullah.
Zam-zam adalah makanan yang mengenyangkan, penawar penyakit, bergantung pada niatnya. Pada awalnya, menimba adalah menjadi satu-satunya cara untuk mengambil airnya. Lalu diadakan perhatian khusus bahwa tempat suci ini memang harus lebih diperhatikan sebab banyak sekali jemaah haji pada jaman dahulu bergerombol di sumur zam-zam ini untuk minum dan berwudhu serta ada pula yang menyiramkan ke tubuh mereka sebagai Tabarru sambil berdoa.
Lalu dipikirkan agar dirubah sedemikian rupa agar orang-orang dapat beribadah dengan lebih baik dan khusu’. Maka dipasanglah pompa-pompa dan peralatan penyaringan oleh Insinyur Yahya Kusyak untuk memastikan agar warna, rasa, dan bau air tidak terpengaruh. Caranya adalah memasukkan air dari penyaringan ke dalam alat ultra violet yang dapat mensterilkan dan membersihkan dengan kekuatan 30 ribu liter per jam. Lalu air keluar melalui pipa lain yang dapat langsung digunakan. Dengan kesungguhan dan ketekunan para penanggung jawab, peralatan tersebut selesai dan dioperasikan pada tahun 1975. Setelah pemasangan alat penyaringan air, dipasang juga alat penjaga kemurniannya.
Telah dilakukan pula penelitian lebih mendalam terhadap struktur, kondisi dan senyawa yang terdapat dalam air zam-zam. Pada Sabtu sore tanggal 17 Jumadilawal tahun 1399 Hijriyah, Insinyur Yahya beserta beberapa penyelam mandi dan berwudhu serta mensucikan diri, mereka turun masuk ke dalam sumur zam-zam yang penuh berkah itu.
Sumur zam-zam memiliki kedalaman 30,5 meter, 17,5 meter terdiri dari bebatuan granit. Saat penyelaman, dilakukan juga pembersihan sumur zam-zam. Berbagai macam benda diangkat dari dasar sumur. Di antaranya ada kepingan mata uang dari berbagai jenis logam dan berbagai negara. Ada juga batu mulia, berbagai jenis cincin, juga kepingan logam mulia, benda-benda dari gerabah dan keramik dari kuningan.
Air zam-zam adalah air suci seperti kata Rasul bahwa air terbaik di muka bumi ini adalah air zam-zam. Disabdakan pula oleh Rasul, ”Air zam-zam tergantung pada niat meminumnya.” Bagi yang minum dengan ikhlas, ia akan terbebas dari dahaganya. Allah memberikan keutamaan pada zam-zam untuk mencurahkan alirannya sebagai minuman dan penawar penyakit.
MANFAAT AIR ZAM-ZAM
Hasil penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropah menunjukkan bahwa zamzam layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Ini otomatis menjawab prasangka buruk doktor di awal tulisan tadi.
Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. Rasanya selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan Air zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.
Satu kehebatan lagi, sumur air zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia sumur itu selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme.
Bisa Menyembuhkan Penyakit.
Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Kabah tanpa makan-minum, selain Zamzam. Siapa yang telah memberimu makan?. Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku. Abu Dzarr menjelaskan, Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: "Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi".
Nabi saw menambahkan: Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail�. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemu dian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemu dian disuruh meminumnya. Itu sebabnya saat ini banyak jamaah yang membawa air zamzam untuk diberikan kepada famili dan kerabatnya di Tanah air.
Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab, mengatakan bahwa ia terserang penyakit bisul di matanya. Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi ternyata ada efek sampingannnya yang bisa membuat dia buta selamanya.
Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah. Dia lalu pergi melaksanakan umrah dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan tawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu bisa tinggal lebih lama di lokasi air zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.
Keja dian ini membuktikan ucapan Rasulullah saw di atas: Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya.
KEISTIMEWAAN AIR ZAM-ZAM
Dari Abu Dzar radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
“Air zam-zam itu penuh berkah. Ia makanan yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit)” (HR. Muslim IV/1922, yang terdapat di dalam kurung adalah menurut riwayat al Bazzar, al Baihaqi dan ath Thabari dan sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawaa-id III/286)
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menceritakan pengalamannya berkaitan dengan cara menyembuhkan penyakitnya dengan air zam-zam yang dikombinasikan dengan metode ruqyah dari al Qur’an ini,
Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat al Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan.
Aku ambil segelas air zamzam dan membacakan padanya surat al Faatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar.
Kemudian aku beritahu kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat” (Zaadul Ma’aad IV/178 dan al Jawaabul Kaafi hal. 23)
Wallohua'lam Bisshowab
Belum ada Komentar untuk "Sejarah asal usul Air ZAM-ZAM, Mukjizat Nabi ISMA'IL"
Posting Komentar