Kesaktian dan Senjata Bima (Werkudara), kisah Mahabharata
Jumat, 11 Agustus 2017
1 Komentar
Raden Werkudara atau Bima merupakan putra kedua dari Dewi Kunti dan Prabu Pandudewanata. Tetapi ia sesungguhnya adalah putra Batara Bayu dan Dewi Kunti sebab Prabu Pandu tidak dapat menghasilkan keturunan.
Ini merupakan kutukan dari Begawan Kimindama. Namun akibat Aji Adityaredhaya yang dimiliki oleh Dewi Kunti, pasangan tersebut dapat memiliki keturunan.
Pada saat lahirnya, Werkudara berwujud bungkus. Tubuhnya diselubungi oleh selaput tipis yang tidak dapat disobek oleh senjata apapun. Hal ini membuat pasangan Dewi Kunthi dan Pandu sangat sedih. Atas anjuran dari Begawan Abiyasa, Pandu kemudian membuang bayi bungkus tersebut di hutan Mandalasara.
Selama delapan tahun bungkus tersebut tidak pecah-pecah dan mulai berguling kesana kemari sehingga hutan yang tadinya rimbun menjadi rata dengan tanah. Hal ini membuat penghuni hutan kalang kabut. Selain itu para jin penghuni hutan pun mulai terganggu, sehingga Batari Durga, ratu dari semua makhluk halus, melapor pada Batara Guru, raja dari semua dewa.
Lalu, raja para dewa itu memerintahkan Batara Bayu, Batari Durga, dan Gajah Sena, anak dari Erawata, gajah tunggangan Batara Indra, serta diiringi oleh Batara Narada untuk turun dan memecahkan bungkus bayi tersebut.
Bima memiliki keistimewaan ahli bermain ganda dan memiliki berbagai senjata antara lain;
- Kuku Pancanaka
- Gada Rujakpala
- Alugara
- Bargawa (kapak besar)
- Bargawasta,
Sedangkan Ilmu Kesaktian yang dimiliki Werkudara adalah ;
- Bandung bandawasa
- Ketuk lindu
- Blabak pangantol-antol.
Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran yaitu;
- Gelung Pudaksategal
- Pupuk Jarot Asem
- Sumping Surengpati
- Kelatbahu Candrakirana
- ikat pinggang Nagabanda
- Celana Cinde Udaraga
Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain;
- Kampuh atau kain Poleng Bintuluaji
- Gelang Candrakirana
- Kalung Nagasasra
- Sumping Surengpati
- pupuk Pudak Jarot Asem.
Ini merupakan kutukan dari Begawan Kimindama. Namun akibat Aji Adityaredhaya yang dimiliki oleh Dewi Kunti, pasangan tersebut dapat memiliki keturunan.
Pada saat lahirnya, Werkudara berwujud bungkus. Tubuhnya diselubungi oleh selaput tipis yang tidak dapat disobek oleh senjata apapun. Hal ini membuat pasangan Dewi Kunthi dan Pandu sangat sedih. Atas anjuran dari Begawan Abiyasa, Pandu kemudian membuang bayi bungkus tersebut di hutan Mandalasara.
Selama delapan tahun bungkus tersebut tidak pecah-pecah dan mulai berguling kesana kemari sehingga hutan yang tadinya rimbun menjadi rata dengan tanah. Hal ini membuat penghuni hutan kalang kabut. Selain itu para jin penghuni hutan pun mulai terganggu, sehingga Batari Durga, ratu dari semua makhluk halus, melapor pada Batara Guru, raja dari semua dewa.
Lalu, raja para dewa itu memerintahkan Batara Bayu, Batari Durga, dan Gajah Sena, anak dari Erawata, gajah tunggangan Batara Indra, serta diiringi oleh Batara Narada untuk turun dan memecahkan bungkus bayi tersebut.
Bima memiliki keistimewaan ahli bermain ganda dan memiliki berbagai senjata antara lain;
- Kuku Pancanaka
- Gada Rujakpala
- Alugara
- Bargawa (kapak besar)
- Bargawasta,
Sedangkan Ilmu Kesaktian yang dimiliki Werkudara adalah ;
- Bandung bandawasa
- Ketuk lindu
- Blabak pangantol-antol.
Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran yaitu;
- Gelung Pudaksategal
- Pupuk Jarot Asem
- Sumping Surengpati
- Kelatbahu Candrakirana
- ikat pinggang Nagabanda
- Celana Cinde Udaraga
Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain;
- Kampuh atau kain Poleng Bintuluaji
- Gelang Candrakirana
- Kalung Nagasasra
- Sumping Surengpati
- pupuk Pudak Jarot Asem.
Keren artikelnya
BalasHapus