Sejarah Asal usul Terbentuknya Borneo Football Club
Selasa, 10 Oktober 2017
Tambah Komentar
Borneo F.C. adalah klub sepak bola Indonesia yang berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur. Klub ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi klub Perseba Super Bangkalan pada tanggal 7 Maret 2014.
Pada 2015, mereka berlaga di Indonesia Super League berstatus sebagai klub promosi. Menjalani dua laga pada ISL 2015, langkah PBFC akhirnya terhenti setelah PSSI dan kompetisi dibekukan Menpora RI.
Selepas itu, mereka terjun di Piala Presiden, sekaligus sukses menembus Babak 8 Besar. Selepas ikut di Piala Presiden, Pusamania Borneo FC juga ikut berpartisipasi di Indonesian Championship Torabika Piala Jenderal Sudirman 2015 dan mereka mampu menembus babak Semifinal.
Pusamania Borneo F.C. juga pernah menjuarai turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016, dan menjadi Runner up di Piala Presidern 2017. Pada musim 2017, Pusamania Borneo F.C. mengganti nama klubnya menjadi Borneo F.C. untuk mengarungi kompetisi Liga 1.
SEJARAH BORNEO FC
Nabil Husein Said Amin yang sebelumnya merupakan ketua koordinator wilayah Pusamania di Malaysia (Pusamalaya) menjadi orang penting dibalik terbentuknya Pusamania Borneo FC.
Pemuda berusia 20 tahun itu bersama PT Nahusam Pratama Indonesia sebagai badan hukum PBFC, bertekad ingin membawa kembali kejayaan sepak bola Samarinda di kancah nasional. Tanggal 7 Maret 2014 disepakati sebagai tanggal bulan dan tahun resmi berdirinya Pusamania Borneo FC.
Ide membentuk klub profesional yang dilakukan kelompok suporter Pusamania ini dilandasi sikap tak puas mereka terhadap klub sebelumnya yang tak kunjung memiliki prestasi. Sehingga muncul, wacana mengelola klub yang lebih transparan, profesional dan merakyat.
Selain itu, perubahan nama klub Persisam Putra yang sebelumnya pendanaannya bertumpu terhadap APBD kota Samarinda dan berubah nama menjadi Putra Samarindasehingga statusnya dimiliki perseorangan, menjadi salah satu yang ditentang kelompok suporter terbesar di Kalimantan ini.
Tambahan nama Borneo sendiri muncul saat mereka berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi salah satu klub berlisensi profesional di Pulau Madura, yakni Perseba Super.
Nama Borneo dipilih karena, jajaran direksi PBFC ingin klub ini tak hanya bisa mengharumkan nama kota Samarinda, melainkan juga mengangkat nama Pulau Borneo di kancah sepak bola nasional dan internasional.
Tahun 2014 menjadi titik permulaan PBFC berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia. Mengusung target lolos ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia, deretan pemain ternama didatangkan ke Samarinda. Tak lupa, potensi lokal Benua Etam juga dilibatkan dalam skuad klub yang dijuluki Pesut Etam.
Stadion Segiri Samarinda yang selama ini identik dengan kejayaan sepak bola Samarinda dipilih Pusamania Borneo FCsebagai kandang mereka untuk menjamu lawan-lawannya. Stadion berkapasitas hampir dua puluh ribu tempat duduk dan berbentuk curva itu dijuluki Theater Of Hell.
SUPORTER BORNEO FC
Pusamania adalah nama julukan untuk para pendukung kesebelasan Puamania Borneo FC yang bermarkas di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Warna kebanggaan Pusamania adalah Orange.
Pusamania memiliki hubungan tidak harmonis dengan suporter tetangga mereka Balistik,Pusamania memiliki hubungan harmonis dengan Barito Mania, The Jak Mania, Aremania dan suporter lainnya di indonesia. setiap ada pertandingan Pusamania dan Barito Mania selalu hadir dan mendukung penuh bersama Pusamania, walaupun bukan Barito Putera.
STADION BORNEO FC
Stadion Segiri merupakan sebuah stadion yang berlokasi di pusat kota Samarinda, Kalimantan Timur. Stadion ini Merupakan salah stadion yang representatif yang dimiliki Kota Samarinda selain Stadion Utama Palaran dan Stadion Madya Sempaja. Stadion ini juga merupakan stadion kandang bagi kesebelasan Pusamania Borneo FC Samarinda.
Daya tampung stadion ini diyakini 18 ribu penonton dari 4 tribun. Untuk tribun utara dapat menampung 2.700 orang, tribun timur 5.000 orang, tribun selatan 2.700 orang dan tribun barat 7.600 orang.
Pada 2015, mereka berlaga di Indonesia Super League berstatus sebagai klub promosi. Menjalani dua laga pada ISL 2015, langkah PBFC akhirnya terhenti setelah PSSI dan kompetisi dibekukan Menpora RI.
Selepas itu, mereka terjun di Piala Presiden, sekaligus sukses menembus Babak 8 Besar. Selepas ikut di Piala Presiden, Pusamania Borneo FC juga ikut berpartisipasi di Indonesian Championship Torabika Piala Jenderal Sudirman 2015 dan mereka mampu menembus babak Semifinal.
Pusamania Borneo F.C. juga pernah menjuarai turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016, dan menjadi Runner up di Piala Presidern 2017. Pada musim 2017, Pusamania Borneo F.C. mengganti nama klubnya menjadi Borneo F.C. untuk mengarungi kompetisi Liga 1.
SEJARAH BORNEO FC
Nabil Husein Said Amin yang sebelumnya merupakan ketua koordinator wilayah Pusamania di Malaysia (Pusamalaya) menjadi orang penting dibalik terbentuknya Pusamania Borneo FC.
Pemuda berusia 20 tahun itu bersama PT Nahusam Pratama Indonesia sebagai badan hukum PBFC, bertekad ingin membawa kembali kejayaan sepak bola Samarinda di kancah nasional. Tanggal 7 Maret 2014 disepakati sebagai tanggal bulan dan tahun resmi berdirinya Pusamania Borneo FC.
Ide membentuk klub profesional yang dilakukan kelompok suporter Pusamania ini dilandasi sikap tak puas mereka terhadap klub sebelumnya yang tak kunjung memiliki prestasi. Sehingga muncul, wacana mengelola klub yang lebih transparan, profesional dan merakyat.
Selain itu, perubahan nama klub Persisam Putra yang sebelumnya pendanaannya bertumpu terhadap APBD kota Samarinda dan berubah nama menjadi Putra Samarindasehingga statusnya dimiliki perseorangan, menjadi salah satu yang ditentang kelompok suporter terbesar di Kalimantan ini.
Tambahan nama Borneo sendiri muncul saat mereka berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi salah satu klub berlisensi profesional di Pulau Madura, yakni Perseba Super.
Nama Borneo dipilih karena, jajaran direksi PBFC ingin klub ini tak hanya bisa mengharumkan nama kota Samarinda, melainkan juga mengangkat nama Pulau Borneo di kancah sepak bola nasional dan internasional.
Tahun 2014 menjadi titik permulaan PBFC berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia. Mengusung target lolos ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia, deretan pemain ternama didatangkan ke Samarinda. Tak lupa, potensi lokal Benua Etam juga dilibatkan dalam skuad klub yang dijuluki Pesut Etam.
Stadion Segiri Samarinda yang selama ini identik dengan kejayaan sepak bola Samarinda dipilih Pusamania Borneo FCsebagai kandang mereka untuk menjamu lawan-lawannya. Stadion berkapasitas hampir dua puluh ribu tempat duduk dan berbentuk curva itu dijuluki Theater Of Hell.
SUPORTER BORNEO FC
Pusamania adalah nama julukan untuk para pendukung kesebelasan Puamania Borneo FC yang bermarkas di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Warna kebanggaan Pusamania adalah Orange.
Pusamania memiliki hubungan tidak harmonis dengan suporter tetangga mereka Balistik,Pusamania memiliki hubungan harmonis dengan Barito Mania, The Jak Mania, Aremania dan suporter lainnya di indonesia. setiap ada pertandingan Pusamania dan Barito Mania selalu hadir dan mendukung penuh bersama Pusamania, walaupun bukan Barito Putera.
STADION BORNEO FC
Stadion Segiri merupakan sebuah stadion yang berlokasi di pusat kota Samarinda, Kalimantan Timur. Stadion ini Merupakan salah stadion yang representatif yang dimiliki Kota Samarinda selain Stadion Utama Palaran dan Stadion Madya Sempaja. Stadion ini juga merupakan stadion kandang bagi kesebelasan Pusamania Borneo FC Samarinda.
Daya tampung stadion ini diyakini 18 ribu penonton dari 4 tribun. Untuk tribun utara dapat menampung 2.700 orang, tribun timur 5.000 orang, tribun selatan 2.700 orang dan tribun barat 7.600 orang.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Asal usul Terbentuknya Borneo Football Club"
Posting Komentar