Sejarah Asal Usul Terbentuknya Persela Lamongan dan LA Mania
Minggu, 08 Oktober 2017
Tambah Komentar
Persatuan Sepak Bola Lamongan (biasa disingkat: Persela) dan mempunyai julukan Laskar Joko Tingkir adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Lamongan, Jawa Timur. Persela dikelola oleh PT. PERSELA JAYA.
Selain Laskar Joko Tingkir, Persela mempunyai julukan lain, yaitu Lele Glagah. Ini dikarenakan Ikan Lele merupakan binatang yang di hormati di daerah Lamongan tepatnya di daerah Glagah, yang ada larangan memakan ikan lele.
Persatuan Sepak bola Lamongan atau lebih dikenal dengan sebutan Persela Lamongan adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Lamongan, Jawa Timur.
Meski telah berdiri sejak 18 April 1967, Persela baru mulai menunjukkan eksistensinya di pentas sepak bola nasional setelah kompetisi memasuki era profesional. Itu pun setelah berjalan sembilan tahun, atau tepatnya pada musim 2003 silam, ketika mereka sukses promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia, level tertinggi kompetisi sepak bola di tanah air kala itu.
Sebelumnya, tim ini hanya berkutat di level bawah, yakni Divisi Dua Liga Indonesia dan Divisi Satu Liga Indonesia. Namun semuanya berubah begitu sukses promosi ke divisi utama lewat partai play-off di Stadion Manahan, Solo, pada penghujung 2003. Sejak saat itu, Persela terus unjuk kemampuan hingga akhirnya menembus Superliga, kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.
Di tengah dualisme kompetisi Sepak bola di Indonesia, Persela tetap memilih bergabung ke Liga Super Indonesia pada musim 2011-12hingga saat ini.
Persela setiap tahun selalu melahirkan bakat-bakat berkualitas. Dari pemain muda bahkan sampai yang baru memunculkan bakatnya di Persela Lamongan walaupun umurnya tidak muda lagi. Sebut saja, Samsul Arif, Zaenal Arifin, Fandi Eko Utomo sampai Dendy Sulistyawan.
SUPORTER PERSELA
Nama Supporter fanatik Persela Lamongan adalah LA Mania yang berdiri tanggal 18 Januari 2001, dengan diketuai Saptoyo Nugroho. Terdiri dari 86 Korwil, LA Mania pernah di nobatkan sebagai Supporter terbaik pada ISL Musim 2008-2009 di bawah kepemimpinan Aini Hidayat. Mereka sangat loyal kepada tim kesayangannya, Itu terlihat ketika Persela bertanding, baik laga kandang maupun tandang.
PERSETERUAN DENGAN BONEK MANIA
Pada tahun 2011, Tragedi tewasnya anggota LA Mania dalam insiden dengan Bonek cukup menyita perhatian publik. Bonek dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
STADION SURAJAYA
Stadion Surajaya merupakan stadion multi-fungsi yang terletak di Lamongan, Jawa Timur. Stadion yang berkapasitas 20.000 tempat duduk ini merupakan markas dari klub Persela Lamongan. Stadion ini milik Pemkab kabupaten Lamongan, yang kini memiliki rumput yang berstandar internasional. Nama Surajaya diambil dari adipati pertama Kadipaten Lamongan pada masa giri kedaton. Stadion ini juga menjadi stadion termegah di daerah Pantura (pantai laut utara).
Selain Laskar Joko Tingkir, Persela mempunyai julukan lain, yaitu Lele Glagah. Ini dikarenakan Ikan Lele merupakan binatang yang di hormati di daerah Lamongan tepatnya di daerah Glagah, yang ada larangan memakan ikan lele.
Persatuan Sepak bola Lamongan atau lebih dikenal dengan sebutan Persela Lamongan adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Lamongan, Jawa Timur.
Meski telah berdiri sejak 18 April 1967, Persela baru mulai menunjukkan eksistensinya di pentas sepak bola nasional setelah kompetisi memasuki era profesional. Itu pun setelah berjalan sembilan tahun, atau tepatnya pada musim 2003 silam, ketika mereka sukses promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia, level tertinggi kompetisi sepak bola di tanah air kala itu.
Sebelumnya, tim ini hanya berkutat di level bawah, yakni Divisi Dua Liga Indonesia dan Divisi Satu Liga Indonesia. Namun semuanya berubah begitu sukses promosi ke divisi utama lewat partai play-off di Stadion Manahan, Solo, pada penghujung 2003. Sejak saat itu, Persela terus unjuk kemampuan hingga akhirnya menembus Superliga, kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.
Di tengah dualisme kompetisi Sepak bola di Indonesia, Persela tetap memilih bergabung ke Liga Super Indonesia pada musim 2011-12hingga saat ini.
Persela setiap tahun selalu melahirkan bakat-bakat berkualitas. Dari pemain muda bahkan sampai yang baru memunculkan bakatnya di Persela Lamongan walaupun umurnya tidak muda lagi. Sebut saja, Samsul Arif, Zaenal Arifin, Fandi Eko Utomo sampai Dendy Sulistyawan.
SUPORTER PERSELA
Nama Supporter fanatik Persela Lamongan adalah LA Mania yang berdiri tanggal 18 Januari 2001, dengan diketuai Saptoyo Nugroho. Terdiri dari 86 Korwil, LA Mania pernah di nobatkan sebagai Supporter terbaik pada ISL Musim 2008-2009 di bawah kepemimpinan Aini Hidayat. Mereka sangat loyal kepada tim kesayangannya, Itu terlihat ketika Persela bertanding, baik laga kandang maupun tandang.
PERSETERUAN DENGAN BONEK MANIA
Pada tahun 2011, Tragedi tewasnya anggota LA Mania dalam insiden dengan Bonek cukup menyita perhatian publik. Bonek dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
STADION SURAJAYA
Stadion Surajaya merupakan stadion multi-fungsi yang terletak di Lamongan, Jawa Timur. Stadion yang berkapasitas 20.000 tempat duduk ini merupakan markas dari klub Persela Lamongan. Stadion ini milik Pemkab kabupaten Lamongan, yang kini memiliki rumput yang berstandar internasional. Nama Surajaya diambil dari adipati pertama Kadipaten Lamongan pada masa giri kedaton. Stadion ini juga menjadi stadion termegah di daerah Pantura (pantai laut utara).
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Asal Usul Terbentuknya Persela Lamongan dan LA Mania"
Posting Komentar