Kisah Asal usul Nyi Blorong (Dewi Ular) dan Pesugihannya
Minggu, 28 Januari 2018
Tambah Komentar
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa Khususnya, Nyi Blorong adalah penguasa keraton pantai selatan yang memiliki kesaktian luar biasa, memiliki pengikut berbagai macam makluk halus. Ia konon memang ditugaskan untuk menyesatkan manusia agar terjerumus pesugihan dan menjadikan manusia budak-budaknya yang taat.
Nyi Blorong tampil mengenakan kebaya berwarna hijau dengan rajutan emas. Kain panjang berwarna emas tersebut konon merupakan perwujudan sosok aslinya, yaitu ular raksasa.
Pada saat bulan purnama, kacantikan dan kesaktian Nyi Blorong mencapai puncaknya, tetapi saat bulan mengecil, ia akan kembali ke wujudnya yang semula yaitu ular raksasa.
Serat Centhini menyebutkan bahwa Nyi Blorong yang cantik adalah putri dari Ratu Anginangin. Ia dinikahkan dengan Jaka Linglung setelah calon suaminya itu berhasil membunuh buaya putih penjelmaan Prabu Dewatacengkar.
Nyi Blorong dipercaya dapat mendatangkan kekayaan bagi orang yang tertarik mengajaknya untuk bersekutu. Setiap kedatangan Nyi Blorong, ia akan meninggalkan kepingan-kepingan emas di tempat ia menemui orang yang menjalin hubungan dengannya sebagai imbalan. Emas tersebut konon sebenarnya merupakan sisik-sisik tubuhnya.
Pesugihan dengan Nyi Blorong dipercaya membutuhkan tumbal manusia pengikutnya. Saat ajal, arwah pengikutnya itu akan menjadi bagian dari penghuni keraton gaib Laut Selatan untuk selamanya. Selain itu, dalam jangka waktu tertentu, Nyi Blorong juga meminta tumbal nyawa untuk menambah jumlah prajurit serta meningkatkan kecantikannya.
Sosok berparas cantik dengan tubuh setengah ular ini, diketahui merupakan seorang panglima terkuat yang dimiliki kerajaan ghaib Pantai Selatan.
Selain dikenal memiliki kesaktian yang sangat luar biasa, ia juga punya banyak bawahan jin yang tak kalah digdaya. Berikut ini kita akan membahas seputar asal usul nyi blorong beserta legendanya.
Banyak ahli sejarah disertai dengan legenda yang selama ini beredar- menyebut jika Nyi Blorong sejatinya merupakan putri pertama Nyimas Dewi Rangkita yang bernama Nyimas Dewi Anggatri.
Nyimas Dewi Rangkita sendiri ialah cucu dari Raja Caringin Kurung ke 11, Prabu Jaya Cakra. Nyimas Dewi Anggatri atau Nyi Blorong dulunya adalah seorang gadis nan cantik jelita.
Namun, karena dibesarkan di lingkungan keraton yang serba berkecukupan, ia kemudian tumbuh menjadi wanita yang angkuh dan jahat. Karena kejahatannya itu, ia diusir dari keraton milik kakeknya. Ia kemudian mengasingkan diri di hutan selatan dan dimulailah kisah Nyi Blorong ini.
Suatu saat dalam perjalanan di dalam hutan, ia tak sengaja melalui sebuah gerbang ghaib yang membawanya masuk ke dalam kerajaan jin milik ratu laut selatan, Nyi Roro Kidul.
Mengetahui jika ada manusia yang masuk ke dalam kerajaannya, prajurit kerajaan kemudian menangkap Nyimas Dewi Anggatri dan membawanya ke hadapan sang ratu.
Mendengar cerita dan kisah hidupnya, Nyi Roro Kidul kemudian merasa iba. Kanjeng Ratu Kidul kemudian mengangkat Nyimas Dewi Anggatri menjadi anaknya dan menganugerahkan kesaktian siluman ular padanya.
Nyi Roro Kidul pun merubah nama si gadis yang tadinya Nyimas Dewi Anggatri itu menjadi Nyi Blorong. Pada mulanya, Nyi Blorong hanya dianggap sebagai gadis biasa, namun karena kepiawaiannya dalam memimpin, berperang, serta bekal kesaktian ularnya, Nyi Roro Kidul kemudian memberikan kepercayaan padanya untuk menjadi pemimpin batalion dalam satuan prajurit yang dimiliki kerajaan.
Seiring dengan keberhasilannya dalam memimpin, Nyi Blorong secara bertahap kemudian dipercaya menjadi panglima tertinggi dalam pertahanan keraton kerajaan Pantai Selatan.
Cerita lain menyebut jika saat bulan purnama, kesaktian dan kecantikan Nyi Blorong bakal mencapai puncaknya. Ia bisa dengan mudah berubah wujud menjadi sosok wanita cantik berkebaya hijau.
Namun, saat bulan mulai mengecil, ia dengan sendirinya akan berubah menjadi sosok ular raksasa yang mengerikan.
Itulah sedikit kisah Asal usul Nyi Blorong yang telah beredar di kalangan masyarakat.
Wallohua'lam Bisshowab
Nyi Blorong tampil mengenakan kebaya berwarna hijau dengan rajutan emas. Kain panjang berwarna emas tersebut konon merupakan perwujudan sosok aslinya, yaitu ular raksasa.
Pada saat bulan purnama, kacantikan dan kesaktian Nyi Blorong mencapai puncaknya, tetapi saat bulan mengecil, ia akan kembali ke wujudnya yang semula yaitu ular raksasa.
Serat Centhini menyebutkan bahwa Nyi Blorong yang cantik adalah putri dari Ratu Anginangin. Ia dinikahkan dengan Jaka Linglung setelah calon suaminya itu berhasil membunuh buaya putih penjelmaan Prabu Dewatacengkar.
PESUGIHAN NYI BLORONG
Nyi Blorong dipercaya dapat mendatangkan kekayaan bagi orang yang tertarik mengajaknya untuk bersekutu. Setiap kedatangan Nyi Blorong, ia akan meninggalkan kepingan-kepingan emas di tempat ia menemui orang yang menjalin hubungan dengannya sebagai imbalan. Emas tersebut konon sebenarnya merupakan sisik-sisik tubuhnya.
Pesugihan dengan Nyi Blorong dipercaya membutuhkan tumbal manusia pengikutnya. Saat ajal, arwah pengikutnya itu akan menjadi bagian dari penghuni keraton gaib Laut Selatan untuk selamanya. Selain itu, dalam jangka waktu tertentu, Nyi Blorong juga meminta tumbal nyawa untuk menambah jumlah prajurit serta meningkatkan kecantikannya.
Sosok berparas cantik dengan tubuh setengah ular ini, diketahui merupakan seorang panglima terkuat yang dimiliki kerajaan ghaib Pantai Selatan.
Selain dikenal memiliki kesaktian yang sangat luar biasa, ia juga punya banyak bawahan jin yang tak kalah digdaya. Berikut ini kita akan membahas seputar asal usul nyi blorong beserta legendanya.
ASAL USUL NYI BLORONG
Banyak ahli sejarah disertai dengan legenda yang selama ini beredar- menyebut jika Nyi Blorong sejatinya merupakan putri pertama Nyimas Dewi Rangkita yang bernama Nyimas Dewi Anggatri.
Nyimas Dewi Rangkita sendiri ialah cucu dari Raja Caringin Kurung ke 11, Prabu Jaya Cakra. Nyimas Dewi Anggatri atau Nyi Blorong dulunya adalah seorang gadis nan cantik jelita.
Namun, karena dibesarkan di lingkungan keraton yang serba berkecukupan, ia kemudian tumbuh menjadi wanita yang angkuh dan jahat. Karena kejahatannya itu, ia diusir dari keraton milik kakeknya. Ia kemudian mengasingkan diri di hutan selatan dan dimulailah kisah Nyi Blorong ini.
Suatu saat dalam perjalanan di dalam hutan, ia tak sengaja melalui sebuah gerbang ghaib yang membawanya masuk ke dalam kerajaan jin milik ratu laut selatan, Nyi Roro Kidul.
Mengetahui jika ada manusia yang masuk ke dalam kerajaannya, prajurit kerajaan kemudian menangkap Nyimas Dewi Anggatri dan membawanya ke hadapan sang ratu.
Mendengar cerita dan kisah hidupnya, Nyi Roro Kidul kemudian merasa iba. Kanjeng Ratu Kidul kemudian mengangkat Nyimas Dewi Anggatri menjadi anaknya dan menganugerahkan kesaktian siluman ular padanya.
Nyi Roro Kidul pun merubah nama si gadis yang tadinya Nyimas Dewi Anggatri itu menjadi Nyi Blorong. Pada mulanya, Nyi Blorong hanya dianggap sebagai gadis biasa, namun karena kepiawaiannya dalam memimpin, berperang, serta bekal kesaktian ularnya, Nyi Roro Kidul kemudian memberikan kepercayaan padanya untuk menjadi pemimpin batalion dalam satuan prajurit yang dimiliki kerajaan.
Seiring dengan keberhasilannya dalam memimpin, Nyi Blorong secara bertahap kemudian dipercaya menjadi panglima tertinggi dalam pertahanan keraton kerajaan Pantai Selatan.
Cerita lain menyebut jika saat bulan purnama, kesaktian dan kecantikan Nyi Blorong bakal mencapai puncaknya. Ia bisa dengan mudah berubah wujud menjadi sosok wanita cantik berkebaya hijau.
Namun, saat bulan mulai mengecil, ia dengan sendirinya akan berubah menjadi sosok ular raksasa yang mengerikan.
Itulah sedikit kisah Asal usul Nyi Blorong yang telah beredar di kalangan masyarakat.
Wallohua'lam Bisshowab
Belum ada Komentar untuk "Kisah Asal usul Nyi Blorong (Dewi Ular) dan Pesugihannya"
Posting Komentar