Daftar 11 Kesenian Tradisional Asal Banda Aceh, Indonesia
Rabu, 18 April 2018
Tambah Komentar
Provinsi Aceh yang terletak di ujung pulau Sumatera adalah salah satu wilayah di Indonesia yang paling menonjol dalam hal kebudayaan. Melalui sejarah yang begitu panjang, di daerah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah ini tercipta budaya yang khas mewakili identitas masyarakatnya.
Dan berikut ini merupakan daftar kesenian tradisional yang berasal dari Provinsi Banda Aceh :
1. Tari Saman

Tari tradisional ini dulunya adal tarian etis suku Gayo, ras gayo merupakan ras tertua di pesisir aceh saat itu, tujuan utama tari saman adalah sebagai media untuk penyebaran Agama Islam, islam masuk ke Aceh disesuaikan dengan adat istiadat daerah tersebut.
Sehingga penyebaran Islam di Aceh tidak mendapat penolakan, bahkan bisa dikatakan daerah yang paling mudah memeluk Islam, karena budaya Aceh tidak bertentangan dengan ajaran Islam, hanya memerlukan sedikit polesan budaya islam sudah sesuai dengan ajaran Islam. Tari saman dimainkan oleh 9 Orang karena jumlahnya harus Ganjil, tari saman bahkan sudah populer ke tingkat Internasional, bukan hanya Nasional.
2. Tari Likok Pulo
Tari Likok Pulo adalah tarian tradisi oleh masyarakat di Pulau Aceh. Dibawakan dengan duduk memanjang posisi selang seling atas bawah. Setiap gerakan biasanya memuat nasehat-nasehat yang disampaikan melalui syair.
3. Tari Seudati
Tari Seudati. Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki cukup banyak ragam kebudayaan dengan sebagian besarnya masih sarat akan nilai-nilai Islam.
4. Tari Laweut Aceh
Tarian Laweut adalah tarian yang berasal dari daerah Pidie, Laweut asl kata dari Shalawat yang merupakan kata pujian kepada Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi wasallam. Tarian Laweut ini dulunya diberi nama Tarian Seudati dengan jumlah delapan (8) orang personil, sama dengan tari Saman.
Tari Laweut ini juga sudah go Internasional namun sama-sama tidak terlalu Femiliar lagi dikalangan Masyarakat, hanya sedikit Masyarakat Aceh yang mengenal Tari Laweut. Bisa dikatakan yang masih mempertahankan kesenian Aceh adalah kalangan Seniman asli Aceh, itupun yang memang mencintai dan menghargai kesenian Aceh.
5. Tarek Pukat
Tari tarek pukat berasal dari para nelayan Aceh, asal muasal tari tarek pukat juga sangat unik. pada saat itu banyak Masyarakat Aceh kesulitan kesulitan terhadap ikan, karena para nelayan tidak mendapatkan ikan pada saat penagkapan, sehingga Masyarakat pada saat itu berkesimpulan bergotong-royong mencari ikan, dan Alhamdulillah hasi tangkapannya luar biasa.
Setelah ikan berhasil di tangkap dan Masyarakat menikmati hasil jerih payah mereka, kemudian mereka mengadakan rapat untuk mengadakan pesta, pada saat rapat mereka berkesimpulan akan mengadakan suatu pesta yang menggambarkan tentang kebersamaan para Nelayan.
Dari hasil rapat maka terpilihlah nama acara "Tari Tarek Pukat", tari tarek pukat tersebut rupanya bisa menghipnotis berbagai kalangan pada saat itu. Tari Tarek Pukat sangat bernuansa tradisonal, sehingga sangat mudah masuk ke berbagai kalangan, jumlah personil tujuh (7) orang juga mengambarkan bahwa tari tarek pukat penuh kebersamaan, sehingga sangat wajar tari tarek pukat terkenal sampai kedunia Internasional.
6. Tari Bines
Tarian Banes ini berasal dari daerah Gayo Lues, dengan jumlah personil harus genap, bisa 10 atau 12 orang dengan gaya tari mulai dari lambat, sedang sampai dengan cepat hingga berhenti serentak.
7. Tari Didong
Tari didong merupakan kesenian dari hasil gabungan beberapa Tari, Vokal, dan Sastra, pencetus utamanya adalah : Abdul Kadir To’et. Tari ini berasal dari Bener Meriah dan Aceh tengah.
8. Rapai Geleng
Tarian ini berasala dari Aceh Selatan, kemudian di kembangkan oleh seorang Anonim. Tari Rapai Geleng di mainkan oleh para lelaki, karena alatnya dan modelnya memberatkan para Wanita.
9. Tari Ula ula lembing
Tarian ini bernuansa Arab, dengan model dan cara memainkannya yang mirip tradisi arab, hingga pakain juga bernuasa Arab. Tari Ula Ula Lembing dulu sangat Populer dikalangan Masyarakat Aceh, karena tarian tersebut merupakan tarian yang dipakai untuk ritual adat dan acara Pernikahan.
10. Tari Ratoh Duek Aceh
Tarian ini dipopulerkan oleh para Wanita sebagai ganti Tari Saman, karena setelah Tari Saman diakui oleh UNESCO sebagai Budaya Warisan Manusia, para wanita tidak diperbolehkan lagi memainkan tari saman. Pada saat itu para seniman perempuan asal aceh berusaha mencari jalan keluar, mereka mencetuskan ide dengan sedikit memodifkasi Tari Saman, dan Mendeklarasikan Tari Ratoh Duek Aceh sebagai kesenian baru di Aceh yang hampir-hampir mirip dengan Tari Saman, cuma pesertanya adalah perempuan.
Sekedar informasi Nama Ratoeh berasal dari bahasa Arab yaitu Rateb. Jumlah personuil Tari Ratoh Duek Aceh juga berbeda, yaitu genap berbeda dengan tari saman yang berjumlah ganjil. Tari tersebut juga menggunakan rebana sebagai alat musik, juga behasa aceh sebagai ca e.
11. Tari Pho
Tari Pho berasal dari kata peubae, dalam bahasa aceh adalah penghormatan. Tari ini adalah simbol kesedihan, asal muasal tari tersebut penuh dengan misteri, dimana pada saat itu ada seorang anak yatim piatu yang cantik jelita tinggal dirumah kakak ibunya, kakak ibunya juga mempunyai seorang anak laki-laki yang ganteng dan rupawan.
Pada suatu saat ada seorang yang iri terhadap mereka, sehingga difitnah mereka berdua melakukan zina, hukuman zina pada saat itu adalah hukuman mati, dan merekapun dihukum mati. Setelah kejadian tersebut Ibu laki-laki tadi menari-nari untuk mengekspresikan kesedihannya hingga lahirlah Tari pho.
Itulah beberapa ragam kesenian tradisional asla Provinsi Banda Aceh Indonesia.
Sumber : https://steemit.com/budayakan/@safwaninisam/kesenian
Dan berikut ini merupakan daftar kesenian tradisional yang berasal dari Provinsi Banda Aceh :
1. Tari Saman

Tari tradisional ini dulunya adal tarian etis suku Gayo, ras gayo merupakan ras tertua di pesisir aceh saat itu, tujuan utama tari saman adalah sebagai media untuk penyebaran Agama Islam, islam masuk ke Aceh disesuaikan dengan adat istiadat daerah tersebut.
Sehingga penyebaran Islam di Aceh tidak mendapat penolakan, bahkan bisa dikatakan daerah yang paling mudah memeluk Islam, karena budaya Aceh tidak bertentangan dengan ajaran Islam, hanya memerlukan sedikit polesan budaya islam sudah sesuai dengan ajaran Islam. Tari saman dimainkan oleh 9 Orang karena jumlahnya harus Ganjil, tari saman bahkan sudah populer ke tingkat Internasional, bukan hanya Nasional.
2. Tari Likok Pulo
Tari Likok Pulo adalah tarian tradisi oleh masyarakat di Pulau Aceh. Dibawakan dengan duduk memanjang posisi selang seling atas bawah. Setiap gerakan biasanya memuat nasehat-nasehat yang disampaikan melalui syair.
3. Tari Seudati
Tari Seudati. Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki cukup banyak ragam kebudayaan dengan sebagian besarnya masih sarat akan nilai-nilai Islam.
4. Tari Laweut Aceh
Tarian Laweut adalah tarian yang berasal dari daerah Pidie, Laweut asl kata dari Shalawat yang merupakan kata pujian kepada Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi wasallam. Tarian Laweut ini dulunya diberi nama Tarian Seudati dengan jumlah delapan (8) orang personil, sama dengan tari Saman.
Tari Laweut ini juga sudah go Internasional namun sama-sama tidak terlalu Femiliar lagi dikalangan Masyarakat, hanya sedikit Masyarakat Aceh yang mengenal Tari Laweut. Bisa dikatakan yang masih mempertahankan kesenian Aceh adalah kalangan Seniman asli Aceh, itupun yang memang mencintai dan menghargai kesenian Aceh.
5. Tarek Pukat
Tari tarek pukat berasal dari para nelayan Aceh, asal muasal tari tarek pukat juga sangat unik. pada saat itu banyak Masyarakat Aceh kesulitan kesulitan terhadap ikan, karena para nelayan tidak mendapatkan ikan pada saat penagkapan, sehingga Masyarakat pada saat itu berkesimpulan bergotong-royong mencari ikan, dan Alhamdulillah hasi tangkapannya luar biasa.
Setelah ikan berhasil di tangkap dan Masyarakat menikmati hasil jerih payah mereka, kemudian mereka mengadakan rapat untuk mengadakan pesta, pada saat rapat mereka berkesimpulan akan mengadakan suatu pesta yang menggambarkan tentang kebersamaan para Nelayan.
Dari hasil rapat maka terpilihlah nama acara "Tari Tarek Pukat", tari tarek pukat tersebut rupanya bisa menghipnotis berbagai kalangan pada saat itu. Tari Tarek Pukat sangat bernuansa tradisonal, sehingga sangat mudah masuk ke berbagai kalangan, jumlah personil tujuh (7) orang juga mengambarkan bahwa tari tarek pukat penuh kebersamaan, sehingga sangat wajar tari tarek pukat terkenal sampai kedunia Internasional.
6. Tari Bines
Tarian Banes ini berasal dari daerah Gayo Lues, dengan jumlah personil harus genap, bisa 10 atau 12 orang dengan gaya tari mulai dari lambat, sedang sampai dengan cepat hingga berhenti serentak.
7. Tari Didong
Tari didong merupakan kesenian dari hasil gabungan beberapa Tari, Vokal, dan Sastra, pencetus utamanya adalah : Abdul Kadir To’et. Tari ini berasal dari Bener Meriah dan Aceh tengah.
8. Rapai Geleng
Tarian ini berasala dari Aceh Selatan, kemudian di kembangkan oleh seorang Anonim. Tari Rapai Geleng di mainkan oleh para lelaki, karena alatnya dan modelnya memberatkan para Wanita.
9. Tari Ula ula lembing
Tarian ini bernuansa Arab, dengan model dan cara memainkannya yang mirip tradisi arab, hingga pakain juga bernuasa Arab. Tari Ula Ula Lembing dulu sangat Populer dikalangan Masyarakat Aceh, karena tarian tersebut merupakan tarian yang dipakai untuk ritual adat dan acara Pernikahan.
10. Tari Ratoh Duek Aceh
Tarian ini dipopulerkan oleh para Wanita sebagai ganti Tari Saman, karena setelah Tari Saman diakui oleh UNESCO sebagai Budaya Warisan Manusia, para wanita tidak diperbolehkan lagi memainkan tari saman. Pada saat itu para seniman perempuan asal aceh berusaha mencari jalan keluar, mereka mencetuskan ide dengan sedikit memodifkasi Tari Saman, dan Mendeklarasikan Tari Ratoh Duek Aceh sebagai kesenian baru di Aceh yang hampir-hampir mirip dengan Tari Saman, cuma pesertanya adalah perempuan.
Sekedar informasi Nama Ratoeh berasal dari bahasa Arab yaitu Rateb. Jumlah personuil Tari Ratoh Duek Aceh juga berbeda, yaitu genap berbeda dengan tari saman yang berjumlah ganjil. Tari tersebut juga menggunakan rebana sebagai alat musik, juga behasa aceh sebagai ca e.
11. Tari Pho
Tari Pho berasal dari kata peubae, dalam bahasa aceh adalah penghormatan. Tari ini adalah simbol kesedihan, asal muasal tari tersebut penuh dengan misteri, dimana pada saat itu ada seorang anak yatim piatu yang cantik jelita tinggal dirumah kakak ibunya, kakak ibunya juga mempunyai seorang anak laki-laki yang ganteng dan rupawan.
Pada suatu saat ada seorang yang iri terhadap mereka, sehingga difitnah mereka berdua melakukan zina, hukuman zina pada saat itu adalah hukuman mati, dan merekapun dihukum mati. Setelah kejadian tersebut Ibu laki-laki tadi menari-nari untuk mengekspresikan kesedihannya hingga lahirlah Tari pho.
Itulah beberapa ragam kesenian tradisional asla Provinsi Banda Aceh Indonesia.
Sumber : https://steemit.com/budayakan/@safwaninisam/kesenian
Belum ada Komentar untuk "Daftar 11 Kesenian Tradisional Asal Banda Aceh, Indonesia"
Posting Komentar