Kisah Cerita Wafatnya Nabi Sulaiman As
Rabu, 30 Mei 2018
Tambah Komentar
Pada suatu ketika nabi Sulaiman menyendiri di Baitul Maqdis yang saat itu dibangun pada tahun keempat kekuasaannya. Nabi Sulaiman AS menyendiri dalam waktu satu atau dua tahun, satu atau dua bulan.
Beliau membawa makanan dan minumannya. Beliau tidak bangun pagi dan di dalam Baitul Maqdis sudah tumbuh pohon. Nabi Sulaiman AS mendatangi pohon itu dan bertanya,
“Siapa namamu?”
“Namaku ini dan ini,” jawab pohon itu.
“Akan tumbuh sebagai tumbuhan atau sebagai obat?” tanya Nabi Sulaiman lagi.
“Aku tumbuh sebagai obat itu dan ini,” jawab pohon tersebut.
Akhirnya pohon itu dinamakan Al Kharubah (Perusak).
Nabi Sulaiman bertanya lagi, “Siapa namamu?”
“Namaku Kharubah,” jawab pohon itu lagi.
“Kenapa engkau tumbuh?” tanya Nabi Sulaiman.
“Aku tumbuh untuk merusak masjid ini,” jawab pohon itu.
Nabi Sulaiman berkata, “Allah tidak akan merusak masjid ini selama aku hidup. Pada wajahmu, ada kebinasaanku dan kerusakan Baitul Maqdis.”
Nabi Sulaiman lalu mencabut pohon itu dan menanamnya di dinding rumahnya. Lalu, Nabi Sulaiman masuk ke mihrab dan berdiri shalat sambil bersandar pada tingkatnya dan kemudian meninggal tanpa setan pun tahu.
Setan-setan yang sedang bekerja untuk Nabi Sulaiman pun takut kalau Nabi Sulaiman akan keluar dan memberikan hukuman pada mereka. Akhirnya mereka berkumpul di sekeliling mihrab dan di depan serta belakang Nabi Sulaiman ada dinding.
Setan yang ingin mencabut pohon Al Kharubah berkata, "Bukankah akan menjadi kuat jika aku masuk dan keluar dari sisi itu?"
Maka setan itu pun masuk dari sisi tersebut hingga keluar dari sisi yang lain. Setan yang berjalan di mihrab itu tidak melihat maupun mendengar suara Nabi Sulaiman 'alaihissalam yang berada di dalam mihrab dan setan tersebut malah terbakar.
Hingga setan itu kembali berada di Baitul Maqdis dan tidak terbakar lagi, ia lalu melihat Nabi Sulaiman telah jatuh dalam keadaan wafat.
Setan tersebut lalu keluar dan memberitahukan pada orang-orang bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia. Mereka pun membuka pintu dan mengeluarkan Nabi Sulaiman, lalu menemukan tongkat yang telah dimakan oleh tanah dan mereka tidak mengetahui sejak kapan Nabi Sulaiman telah meninggal dunia.
Mereka lalu menaruh tanah di atas tongkat tersebut, sehingga tanah itu memakannya siang dan malam hari. Akhirnya, mereka memperkirakan bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia sejak satu tahun yang lalu.
Ibnu Mas'ud berkata, "Kemudian mereka mencermati secara bersungguh-sungguh untuknya setelah kematian Sulaiman selama satu tahun penuh sehingga orang-orang pun yakin bahwa jin telah berdusta.
Seandainya bangsa jin mengetahui hal ghaib, niscaya mereka mengetahui kematian Sulaiman. Kemudian mereka akan merasakan azab yang menghinakan. Dan itulah makna firman Allah ta'ala yang diterangkan dalam Al-Quran Surat Saba’ ayat 14.
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba' ayat 14).
Peristiwa kematian Nabi Sulaiman yang penuh dengan misteri dan keajaiban, wafat dalam keadaan duduk di kursi, dengan memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja.. Hal ini menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Ibnu Mas'ud mengemukakan, "Tampak oleh orang-orang secara jelas bahwa jin-jin itu telah berbohong. Kemudian setan-setan itu berkata kepada bumi, 'Jika kamu memakan makanan, niscaya aku akan datangkan kepadamu makanan yang paling lezat untukmu. Dan jika kamu meminum minuman, niscaya aku akan memberikan minuman yang paling segar kepadamu.
Tetapi, kami akan memindahkan air dan tanah kepadamu.'
Asbagh mengatakan, "Aku pernah mendengar juga dari ulama lainnya bahwa binatang-binatang itu tinggal di sana selama satu tahun memakan tongkat Sulaiman hingga akhirnya rapuh dan roboh,"
Wallohua'lam Bisshowab
Beliau membawa makanan dan minumannya. Beliau tidak bangun pagi dan di dalam Baitul Maqdis sudah tumbuh pohon. Nabi Sulaiman AS mendatangi pohon itu dan bertanya,
“Siapa namamu?”
“Namaku ini dan ini,” jawab pohon itu.
“Akan tumbuh sebagai tumbuhan atau sebagai obat?” tanya Nabi Sulaiman lagi.
“Aku tumbuh sebagai obat itu dan ini,” jawab pohon tersebut.
Akhirnya pohon itu dinamakan Al Kharubah (Perusak).
Nabi Sulaiman bertanya lagi, “Siapa namamu?”
“Namaku Kharubah,” jawab pohon itu lagi.
“Kenapa engkau tumbuh?” tanya Nabi Sulaiman.
“Aku tumbuh untuk merusak masjid ini,” jawab pohon itu.
Nabi Sulaiman berkata, “Allah tidak akan merusak masjid ini selama aku hidup. Pada wajahmu, ada kebinasaanku dan kerusakan Baitul Maqdis.”
Nabi Sulaiman lalu mencabut pohon itu dan menanamnya di dinding rumahnya. Lalu, Nabi Sulaiman masuk ke mihrab dan berdiri shalat sambil bersandar pada tingkatnya dan kemudian meninggal tanpa setan pun tahu.
Setan-setan yang sedang bekerja untuk Nabi Sulaiman pun takut kalau Nabi Sulaiman akan keluar dan memberikan hukuman pada mereka. Akhirnya mereka berkumpul di sekeliling mihrab dan di depan serta belakang Nabi Sulaiman ada dinding.
Setan yang ingin mencabut pohon Al Kharubah berkata, "Bukankah akan menjadi kuat jika aku masuk dan keluar dari sisi itu?"
Maka setan itu pun masuk dari sisi tersebut hingga keluar dari sisi yang lain. Setan yang berjalan di mihrab itu tidak melihat maupun mendengar suara Nabi Sulaiman 'alaihissalam yang berada di dalam mihrab dan setan tersebut malah terbakar.
Hingga setan itu kembali berada di Baitul Maqdis dan tidak terbakar lagi, ia lalu melihat Nabi Sulaiman telah jatuh dalam keadaan wafat.
Setan tersebut lalu keluar dan memberitahukan pada orang-orang bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia. Mereka pun membuka pintu dan mengeluarkan Nabi Sulaiman, lalu menemukan tongkat yang telah dimakan oleh tanah dan mereka tidak mengetahui sejak kapan Nabi Sulaiman telah meninggal dunia.
Mereka lalu menaruh tanah di atas tongkat tersebut, sehingga tanah itu memakannya siang dan malam hari. Akhirnya, mereka memperkirakan bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia sejak satu tahun yang lalu.
Ibnu Mas'ud berkata, "Kemudian mereka mencermati secara bersungguh-sungguh untuknya setelah kematian Sulaiman selama satu tahun penuh sehingga orang-orang pun yakin bahwa jin telah berdusta.
Seandainya bangsa jin mengetahui hal ghaib, niscaya mereka mengetahui kematian Sulaiman. Kemudian mereka akan merasakan azab yang menghinakan. Dan itulah makna firman Allah ta'ala yang diterangkan dalam Al-Quran Surat Saba’ ayat 14.
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.” (QS. Saba' ayat 14).
Peristiwa kematian Nabi Sulaiman yang penuh dengan misteri dan keajaiban, wafat dalam keadaan duduk di kursi, dengan memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja.. Hal ini menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Ibnu Mas'ud mengemukakan, "Tampak oleh orang-orang secara jelas bahwa jin-jin itu telah berbohong. Kemudian setan-setan itu berkata kepada bumi, 'Jika kamu memakan makanan, niscaya aku akan datangkan kepadamu makanan yang paling lezat untukmu. Dan jika kamu meminum minuman, niscaya aku akan memberikan minuman yang paling segar kepadamu.
Tetapi, kami akan memindahkan air dan tanah kepadamu.'
Asbagh mengatakan, "Aku pernah mendengar juga dari ulama lainnya bahwa binatang-binatang itu tinggal di sana selama satu tahun memakan tongkat Sulaiman hingga akhirnya rapuh dan roboh,"
Wallohua'lam Bisshowab
Belum ada Komentar untuk "Kisah Cerita Wafatnya Nabi Sulaiman As"
Posting Komentar