Silsilah dan Garis Keturunan Pangeran Diponegoro
Sabtu, 26 Mei 2018
Tambah Komentar
Pangeran Diponegoro adalah putra sulung Sultan Jogya, Sultan HB III atau Sultan Raja dari seorang selir. Dengan demikian dia adalah cucu Sultan HB II (Sultan Sepuh) dan cicit Sultan HB I (Sultan Swargi).
Ibunya disebut-sebut bernama R.A. Mangkarawati yang menurut Peter Carey asal-usulnya masih kabur. Dikatakan putri itu berasal dari Majasta di daerah Pajang, dekat makam keramat Tembayat (Carey, 1991:2).
Dalam naskah lain Carrey mengatakan dia adalah keturunan Ki Ageng Prampelan dari Pajang (Carey, 1974:74). Sagimun MD. memberitakan bahwa dia berasal dari Pacitan, putri seorang Bupati yang konon masih berdarah Madura (Sagimun, 1986:36).
R. Tanojo dalam Sadjarah Pangeran Dipanagara Darah Madura mengatakan bahwa darah Madura yang mengalir pada Diponegoro bukan berasal dari pihak ibu tetapi justeru dari pihak ayah. Menurut silsilah, nenek Diponegoro, yakni Ratu Kedaton (permaisuri HB II) adalah generasi ke enam keturunan Pangeran Cakraningrat dari Tunjung Madura (Tanojo, t.t:4).
BERIKUT INI ADALAH SILSILAH PANGERAN DIPONEGORO SAMPAI NABI MUHAMMAD :
• Nabi Muhammad SAW
• Fatimah Az-Zahra
• Al-Imam Sayyidina Hussain
• Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin
• Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
• Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin
• Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
• Sayyid Muhammad An-Naqib bin
• Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin
• Ahmad al-Muhajir bin
• Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin
• Sayyid Alawi Awwal bin
• Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin
• Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
• Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin
• Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
• Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
• Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) bin
• Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin
• Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
• Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan bin
• Sayyid Maulana Malik Ibrahim Asmoroqandi / Syech Samsu Tamres bin
• Adipati Andayaningrat / Kyai Ageng Penging Sepuh / Syarif Muhammad Kebungsuan II bin
• Raden Kebo Kenongo / Sultan Prabu Wijoyo I + Nyai Ageng Penging Binti Sunan Lawu
• Sultan Hadiwijaya / Jaka Tingkir + Ratu Mas Cempo binti Sultan Trenggono Demak
• Pangeran Benowo / Sultan Prabu Adiwijaya I
• Pangeran Mas Putra Adipati Pajang ( terkenal dengan sebutan Mbah Sambu Lasem )
• Panembahan Raden Sinare ing Dalem Kajoran Klaten + Raden Ayu Panembahan Raden Kajoran
• Pangeran Harya Wiramenggala I ( Menantu Pangeran Kajoran ) sinare ing Dalem Kajoran Klaten
• Pangeran Puger bergelar KS. Paku Buwono I ing Surakarta Hadiningrat
• Kandjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Djawi ing Kartosuro @Susuhunan Prabu Amangkurat IV
• Sri Sultan Hamengku Buwono I @Pangeran Mangkubumi
• Sri Sultan Hamengku Buwono II
• Sri Sultan Hamengku Buwono III + Raden Ayu Mangkarawati Pacitan
• Pangeran Diponegoro @Raden Mas Sayyid Antawirya ( 11 Nopember 1785 )
Nama asli Diponegoro adalah Raden Mas Mustahar. Dia lahir di keraton Jogyakarta pada hari Jum'at Wage, tanggal 7 Muharram Tahun Be atau 11 Nopember 1785 Masehi sebagai putera sulung Sultan HB III (Carey, 1991:1). 1) Pada tahun 1805 Sultan HB II mengganti namanya menjadi Raden Mas Ontowiryo. Adapun nama Diponegoro dan gelar pangeran baru disandangnya sejak tahun 1812 ketika ayahnya naik takhta.
Sepanjang hidupnya, tercatat ada delapan wanita yang pernah dinikahi oleh Pangeran Diponegoro. Pernikahan pertama, terjadi tahun 1803 dengan Raden Ayu (RA) Retna Madubrongto, putri Kyahi Gedhe Dadapan, dari desa Dadapan, sub distrik Tempel, dekat perbatasan Kedu dan Jogyakarta.
Kedua, tanggal 27 Pebruari 1807 dengan Raden Ajeng Supadmi (R.A. Retnakusuma), putri Raden Tumenggung Natawijaya III, Bupati Panolan, Jipang. Ketiga, tahun 1808 dengan R.A. Retnodewati. Baik Madubrongto maupun Retnodewati wafat sewaktu Diponegoro masih berada di Tegalrejo.
Dua tahun kemudian di awal tahun 1810 Pangeran Diponegoro melakukan perjalanan ke wilayah timur dan menikah untuk yang keempat dengan Raden Ayu Citrowati, puteri Raden Tumenggung Ronggo Parwirosentiko dengan salah satu isteri selir. Tidak lama setelah melahirkan anaknya Raden Ayu Citrowati meninggal dalam kerusuhan di Madiun.
Bayi yang baru saja dilahirkan kemudian dibawa oleh Ki Tembi seorang sahabat Pangeran Diponegoro. Oleh Pangeran Diponegoro bayi tersebut diserahkan kepada Ki Tembi untuk diasuh. Dan diberi nama singlon yang artinya adalah nama samaran sehingga bayi tersebut terkenal dengan nama Raden Mas Singlon.
Isteri Keelima, dinikahi pada tanggal 28 September 1814, yakni R.A. Maduretno, putri Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu Maduretno (putri HB II), jadi saudara seayah dengan Sentot Prawirodirjo, tetapi lain ibu. Ketika Diponegoro dinobatkan sebagai Sultan Abdulhamid, dia diangkat sebagai permaisuri bergelar Kanjeng Ratu Kedaton.l 18 Pebruari 1828.
Berikut adalah Keturunan Pangeran Diponegoro dari beberapa istrinya :
Ibunya disebut-sebut bernama R.A. Mangkarawati yang menurut Peter Carey asal-usulnya masih kabur. Dikatakan putri itu berasal dari Majasta di daerah Pajang, dekat makam keramat Tembayat (Carey, 1991:2).
Dalam naskah lain Carrey mengatakan dia adalah keturunan Ki Ageng Prampelan dari Pajang (Carey, 1974:74). Sagimun MD. memberitakan bahwa dia berasal dari Pacitan, putri seorang Bupati yang konon masih berdarah Madura (Sagimun, 1986:36).
R. Tanojo dalam Sadjarah Pangeran Dipanagara Darah Madura mengatakan bahwa darah Madura yang mengalir pada Diponegoro bukan berasal dari pihak ibu tetapi justeru dari pihak ayah. Menurut silsilah, nenek Diponegoro, yakni Ratu Kedaton (permaisuri HB II) adalah generasi ke enam keturunan Pangeran Cakraningrat dari Tunjung Madura (Tanojo, t.t:4).
BERIKUT INI ADALAH SILSILAH PANGERAN DIPONEGORO SAMPAI NABI MUHAMMAD :
• Nabi Muhammad SAW
• Fatimah Az-Zahra
• Al-Imam Sayyidina Hussain
• Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin
• Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
• Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin
• Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
• Sayyid Muhammad An-Naqib bin
• Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin
• Ahmad al-Muhajir bin
• Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin
• Sayyid Alawi Awwal bin
• Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin
• Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
• Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin
• Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
• Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
• Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) bin
• Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin
• Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
• Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan bin
• Sayyid Maulana Malik Ibrahim Asmoroqandi / Syech Samsu Tamres bin
• Adipati Andayaningrat / Kyai Ageng Penging Sepuh / Syarif Muhammad Kebungsuan II bin
• Raden Kebo Kenongo / Sultan Prabu Wijoyo I + Nyai Ageng Penging Binti Sunan Lawu
• Sultan Hadiwijaya / Jaka Tingkir + Ratu Mas Cempo binti Sultan Trenggono Demak
• Pangeran Benowo / Sultan Prabu Adiwijaya I
• Pangeran Mas Putra Adipati Pajang ( terkenal dengan sebutan Mbah Sambu Lasem )
• Panembahan Raden Sinare ing Dalem Kajoran Klaten + Raden Ayu Panembahan Raden Kajoran
• Pangeran Harya Wiramenggala I ( Menantu Pangeran Kajoran ) sinare ing Dalem Kajoran Klaten
• Pangeran Puger bergelar KS. Paku Buwono I ing Surakarta Hadiningrat
• Kandjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Djawi ing Kartosuro @Susuhunan Prabu Amangkurat IV
• Sri Sultan Hamengku Buwono I @Pangeran Mangkubumi
• Sri Sultan Hamengku Buwono II
• Sri Sultan Hamengku Buwono III + Raden Ayu Mangkarawati Pacitan
• Pangeran Diponegoro @Raden Mas Sayyid Antawirya ( 11 Nopember 1785 )
Nama asli Diponegoro adalah Raden Mas Mustahar. Dia lahir di keraton Jogyakarta pada hari Jum'at Wage, tanggal 7 Muharram Tahun Be atau 11 Nopember 1785 Masehi sebagai putera sulung Sultan HB III (Carey, 1991:1). 1) Pada tahun 1805 Sultan HB II mengganti namanya menjadi Raden Mas Ontowiryo. Adapun nama Diponegoro dan gelar pangeran baru disandangnya sejak tahun 1812 ketika ayahnya naik takhta.
Sepanjang hidupnya, tercatat ada delapan wanita yang pernah dinikahi oleh Pangeran Diponegoro. Pernikahan pertama, terjadi tahun 1803 dengan Raden Ayu (RA) Retna Madubrongto, putri Kyahi Gedhe Dadapan, dari desa Dadapan, sub distrik Tempel, dekat perbatasan Kedu dan Jogyakarta.
Kedua, tanggal 27 Pebruari 1807 dengan Raden Ajeng Supadmi (R.A. Retnakusuma), putri Raden Tumenggung Natawijaya III, Bupati Panolan, Jipang. Ketiga, tahun 1808 dengan R.A. Retnodewati. Baik Madubrongto maupun Retnodewati wafat sewaktu Diponegoro masih berada di Tegalrejo.
Dua tahun kemudian di awal tahun 1810 Pangeran Diponegoro melakukan perjalanan ke wilayah timur dan menikah untuk yang keempat dengan Raden Ayu Citrowati, puteri Raden Tumenggung Ronggo Parwirosentiko dengan salah satu isteri selir. Tidak lama setelah melahirkan anaknya Raden Ayu Citrowati meninggal dalam kerusuhan di Madiun.
Bayi yang baru saja dilahirkan kemudian dibawa oleh Ki Tembi seorang sahabat Pangeran Diponegoro. Oleh Pangeran Diponegoro bayi tersebut diserahkan kepada Ki Tembi untuk diasuh. Dan diberi nama singlon yang artinya adalah nama samaran sehingga bayi tersebut terkenal dengan nama Raden Mas Singlon.
Isteri Keelima, dinikahi pada tanggal 28 September 1814, yakni R.A. Maduretno, putri Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu Maduretno (putri HB II), jadi saudara seayah dengan Sentot Prawirodirjo, tetapi lain ibu. Ketika Diponegoro dinobatkan sebagai Sultan Abdulhamid, dia diangkat sebagai permaisuri bergelar Kanjeng Ratu Kedaton.l 18 Pebruari 1828.
Berikut adalah Keturunan Pangeran Diponegoro dari beberapa istrinya :
- RM MADJID / DIPONEGORO ANOM,
- RM. DIPOATMAJA / DIPOKUSUMA/PANGERAN ABDUL AZIS,
- RM. SURYAATMAJA / DIPONINGRAT,
- RM. SODEWO / SINGLON / PANGERAN ALIP
- RM. DJONET DIPOMENGGOLO,
- RM. ROUB/RM. RAAB,
- RA. IMPUN / RA. BASAH,
- RA. JOYOKUSUMO,
- RA. SUPADMI / RA. RETNA KUSUMA,
- RA. MUNTENG / RA. SITI FADILAH / RA. GUSTI
- RA. HERJUMINTEN,
- RA. HERJUMEROT,
- RA. HANGRENI MANGUNJAYA,
- RM. KINDAR,
- RM. SARKUMA,
- RM. MUNTAWARIDIN,
- RA. PUTRI MUNADIMA,
- RA. DULKABI,
- RM. RAJAB,
- RM. RAMAJI,
- RA. MANGKUKUSUMO,
- RA. PADMODIPURO,
- RA. PONCOKUSUMO,
Wallohua'lam Bisshowab
Itulah Silsilah dan Garis Keturunan PANGERAN DIPONEGORO, jika ada kekurangan mohon beri kami masukkan.
Belum ada Komentar untuk "Silsilah dan Garis Keturunan Pangeran Diponegoro"
Posting Komentar