Sejarah Asal Usul Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara
Jumat, 11 Januari 2019
Tambah Komentar
Kabupaten Wakatobi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Wangi-Wangi, dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003. Luas wilayahnya adalah 823 km² dan pada tahun 2017 berpenduduk sekitar 110.303 jiwa.
SEJARAH KABUPATEN WAKATOBI
Sejak ratusan tahun yang lampau hingga saat ini, sejarah Kepulauan Wakatobi (Kepulauan Tukang Besi) ditulis sebagai bagian dari sejarah Buton. Sejarahnya ditulis hanya untuk memperjelas dan memperkaya khasanah sejarah Buton, bukan sejarah yang memperjelas dan mempertegas identitas dan jatidiri Wakatobi yang berbeda dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena selama ratusan tahun lamanya, kepulauan ini menjadi bagian dari pemerintahan Kesultanan Buton dan selama puluhan tahun menjadi bagian dari pemerintahan Kabupaten Buton.
Padahal prestasi sejarah di masa lampau, dalam skala regional maupun nasional, terutama dalam bidang pelayaran, perdagangan, perikanan, dan teknologi pandai besi, tidak bisa diabaikan begitu saja. Keunggulannya dalam bidang pelayaran niaga, misalnya, telah ikut membesarkan dan mempopulerkan nama Buton sebagai salah satu etnik maritim di Indonesia sehingga keunggulan sejarahnya itu perlu diungkapan secara terang benderang secara obyektif.
Sejak tahun 2004 yang lalu, gugusan kepulauan ini mulai memekarkan diri dari Kabupaten Buton dengan nama Kabupaten Wakatobi. Karena itu sebagai suatu kabupaten yang baru lahir, semakin terasa diperlukan penjelasan detil sejarahnya, termasuk budayanya, untuk lebih memperjelas dan mempertegas karakter dan jatidiri serta memperkuat kemandiriannya melalui suatu kegiatan penelitian.
Hasilnya dapat dirancang sebagai salah satu bahan materi muatan lokal di sekolah, dari tingkat SD hingga SLTA baik secara mandiri (mata pelajaran tersendiri) maupun terintegrasi dalam mata pelajaran terkait (suplemen).
TERBENTUKNYA KABUPATEN WAKATOBI
Sebelum menjadi daerah otonom wilayah Kabupaten Wakatobi lebih dikenal sebagai Kepulauan Tukang Besi. Pada masa sebelum kemerdekaan Wakatobi berada di bawah kekuasaan Kesultanan Buton. Setelah Indonesia Merdeka dan Sulawesi Tenggara berdiri sendiri sebagai satu provinsi, wilayah Wakatobi hanya berstatus beberapa kecamatan dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Buton.
Selanjutnya sejak tanggal 18 Desember 2003 Wakatobi resmi ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pemekaran di Sulawesi Tenggara yang terbentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara.
Saat pertama kali terbentuk Wakatobi hanya terdiri dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Wangi-Wangi, Kecamatan Wangi Selatan, Kecamatan Kaledupa, Kecamatan Tomia dan Kecamatan Binongko. Pada tahun 2005 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 19 Tahun 2005 dibentuk Kecamatan Kaledupa Selatan dan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 20 Tahun 2005 dibentuk Kecamatan Tomia Timur.
Selanjutnya pada tahun 2007 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 41 Tahun 2007 dibentuk Kecamatan Togo Binongko sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Wakatobi menjadi 8 kecamatan yang terbagi menjadi 100 desa dan kelurahan (25 kelurahan dan 75 desa).
Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Wakatobi sebagai daerah otonom secara resmi ditandai dengan pelantikan Syarifudin Safaa, SH, MM sebagai pejabat Bupati Wakatobi pada tanggal 19 Januari 2004 sampai dengan tanggal 19 Januari 2006. Kemudian dilanjutkan oleh H. LM. Mahufi Madra, SH, MH sebagai pejabat bupati selanjutnya sejak tanggal 19 Januari 2006 sampai dengan tanggal 28 Juni 2006.
Kemudian berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah secara langsung maka pada tanggal 28 Juni 2006 Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi yang terpilih yaitu Ir. Hugua dan Ediarto Rusmin, BAE dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, SH atas nama Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.74-314 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 132.74-315 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Wakatobi Ediarto Rusmin, BAE untuk masa bhakti 2006-2011.
SEJARAH KABUPATEN WAKATOBI
Sejak ratusan tahun yang lampau hingga saat ini, sejarah Kepulauan Wakatobi (Kepulauan Tukang Besi) ditulis sebagai bagian dari sejarah Buton. Sejarahnya ditulis hanya untuk memperjelas dan memperkaya khasanah sejarah Buton, bukan sejarah yang memperjelas dan mempertegas identitas dan jatidiri Wakatobi yang berbeda dengan yang lain. Hal ini disebabkan karena selama ratusan tahun lamanya, kepulauan ini menjadi bagian dari pemerintahan Kesultanan Buton dan selama puluhan tahun menjadi bagian dari pemerintahan Kabupaten Buton.
Padahal prestasi sejarah di masa lampau, dalam skala regional maupun nasional, terutama dalam bidang pelayaran, perdagangan, perikanan, dan teknologi pandai besi, tidak bisa diabaikan begitu saja. Keunggulannya dalam bidang pelayaran niaga, misalnya, telah ikut membesarkan dan mempopulerkan nama Buton sebagai salah satu etnik maritim di Indonesia sehingga keunggulan sejarahnya itu perlu diungkapan secara terang benderang secara obyektif.
Sejak tahun 2004 yang lalu, gugusan kepulauan ini mulai memekarkan diri dari Kabupaten Buton dengan nama Kabupaten Wakatobi. Karena itu sebagai suatu kabupaten yang baru lahir, semakin terasa diperlukan penjelasan detil sejarahnya, termasuk budayanya, untuk lebih memperjelas dan mempertegas karakter dan jatidiri serta memperkuat kemandiriannya melalui suatu kegiatan penelitian.
Hasilnya dapat dirancang sebagai salah satu bahan materi muatan lokal di sekolah, dari tingkat SD hingga SLTA baik secara mandiri (mata pelajaran tersendiri) maupun terintegrasi dalam mata pelajaran terkait (suplemen).
TERBENTUKNYA KABUPATEN WAKATOBI
Sebelum menjadi daerah otonom wilayah Kabupaten Wakatobi lebih dikenal sebagai Kepulauan Tukang Besi. Pada masa sebelum kemerdekaan Wakatobi berada di bawah kekuasaan Kesultanan Buton. Setelah Indonesia Merdeka dan Sulawesi Tenggara berdiri sendiri sebagai satu provinsi, wilayah Wakatobi hanya berstatus beberapa kecamatan dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Buton.
Selanjutnya sejak tanggal 18 Desember 2003 Wakatobi resmi ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pemekaran di Sulawesi Tenggara yang terbentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara.
Saat pertama kali terbentuk Wakatobi hanya terdiri dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Wangi-Wangi, Kecamatan Wangi Selatan, Kecamatan Kaledupa, Kecamatan Tomia dan Kecamatan Binongko. Pada tahun 2005 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 19 Tahun 2005 dibentuk Kecamatan Kaledupa Selatan dan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 20 Tahun 2005 dibentuk Kecamatan Tomia Timur.
Selanjutnya pada tahun 2007 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 41 Tahun 2007 dibentuk Kecamatan Togo Binongko sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Wakatobi menjadi 8 kecamatan yang terbagi menjadi 100 desa dan kelurahan (25 kelurahan dan 75 desa).
Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Wakatobi sebagai daerah otonom secara resmi ditandai dengan pelantikan Syarifudin Safaa, SH, MM sebagai pejabat Bupati Wakatobi pada tanggal 19 Januari 2004 sampai dengan tanggal 19 Januari 2006. Kemudian dilanjutkan oleh H. LM. Mahufi Madra, SH, MH sebagai pejabat bupati selanjutnya sejak tanggal 19 Januari 2006 sampai dengan tanggal 28 Juni 2006.
Kemudian berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah secara langsung maka pada tanggal 28 Juni 2006 Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi yang terpilih yaitu Ir. Hugua dan Ediarto Rusmin, BAE dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, SH atas nama Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.74-314 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 132.74-315 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Wakatobi Ediarto Rusmin, BAE untuk masa bhakti 2006-2011.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Asal Usul Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara"
Posting Komentar