Kumpulan Nama Tokoh Pahlawan Nasional Dari Jawa Timur
Jumat, 22 Februari 2019
Tambah Komentar
Berikut ini adalah daftar nama-nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi Jawa Timur Indonesia :
1. IR Sukarno
Lahir : 1901 di Surabaya.
Wafat : 1970 di Jakarta.
Peran : Aktivis kemerdekaan yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Indonesia pertama.
Dr Ir Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Soekarno meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun
2. Abdul Wahab Hasbullah
Lahir : tahun 1888 di Kabupaten Jombang.
Wafat : 1971 di Kabupaten Jombang.
Peran : Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama.
Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah lahir di Jombang, 31 Maret 1888 dan meninggal 29 Desember 1971 pada umur 83 tahun. Beliau adalah seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Abdul Wahab Hasbullah adalah seorang ulama yang berpandangan modern, dakwahnya dimulai dengan mendirikan media massa atau surat kabar, yaitu harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama. Beliau diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.
3. Sutomo (Bung Tomo)
Lahir : 1920 di Surabaya.
Wafat : 1981 di Arab Saudi.
Peran : Pemimpin militer yang memimpin perlawanan dalam Pertempuran Surabaya.
Sutomo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 dan meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun. Suomo lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, dia merupakan pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
4. Basuki Rahmat
Lahir : 1921 di Kabupaten Tuban.
Wafat : 1969 di Jakarta.
Peran : Jenderal, saksi dari Supersemar.
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Basuki Rahmat lahir di Tuban, Jawa Timur, Hindia Belanda, 4 November 1921 dan meninggal di Jakarta, Indonesia, 8 Januari 1969 pada umur 47 tahun. Beliau adalah Jenderal Tentara Nasional Indonesia dan menjadi saksi penandatanganan Supersemar dokumen serah terima kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto.
5. Cokroaminoto atau Oemar Said Tjokroaminoto
Lahir : 1883 di Kabupaten Ponorogo.
Wafat : 1934 di Yogyakarta.
Peran : Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor Sukarno.
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1883 dan meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 51 tahun. Dalam Buku Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa, karangan Drs. Mansur, MA. Penerbit Pustaka Pelajar, 2004; halaman 13. Beliau lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto yang merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI).
Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia.
6. Ernest Douwes Dekker / Danudirja Stiabudi atau Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker
Lahir : 1879 di Pasuruan.
Wafat : 1950 di Bandung.
Peran : Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia.
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker atau umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi lahir di Pasuruan, Hindia Belanda, 8 Oktober 1879 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1950 pada umur 70 tahun. Dia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Beliau juga merupakan salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.
7. Harun Bin Said atau Harun Tohir
Lahir : 1947 di Bawean, Kabupaten Gresik.
Wafat : 1968 di Singapura.
Peran : Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia.
Kopral Dua KKO atau Harun Tohir bin Mandar lahir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 14 April 1943 dan meninggal di Singapura, 17 Oktober 1968 pada umur 25 tahun. Dia adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando; kini disebut Korps Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia. Bersama dengan seorang anggota KKO lainnya bernama Usman, ia dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965.
Atas jasa-jasanya kepada negara, Kopral KKO TNI Anumerta Harun bin Said alias Thohir bin Mandar Anggota Korps Komando AL-RI Harun bin Said dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.050/TK/Tahun 1968, tanggal 17 Oktober 1968. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, dan kini nama ia diabadikan menjadi nama Jalan di depan Markas Korps Marinir (Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun), Kwitang, Jakarta Pusat, Kapal Republik Indonesia, KRI Usmman-Harun (359) dan Bandar Udara Harun Thohir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
8. Halim Perdanakusuma
Lahir : 1922 di Kabupaten Sampang.
Wafat : 1947 di Malaysia.
Peran : Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional.
Abdul Halim Perdanakusuma lahir di Sampang, 18 November 1922 dan meninggal di Malaysia, 14 Desember 1947 pada umur 25 tahun. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia meninggal dunia saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia- Belanda di Sumatera, yaitu ketika ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand.
Pemerintah Indonesia memberi penghormatan atas jasa dan perjuangan Halim, dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan mengabadikan namanya pada Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Pemerintah juga mengabadikan namanya pada kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma.
9. KH Hasyim Asy’ari
Lahir : 1871 di Kabupaten Jombang.
Wafat : 1947 di Kabupaten Jombang.
Peran : Ulama Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama.
Kiai Haji Mohammad Hasjim Asy'arie bagian belakangnya juga sering dieja Asy'ari atau Ashari lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871 dan meninggal di Jombang, Jawa Timur, 21 Juli 1947 pada umur 76 tahun; 24 Dzul Qo'dah 1287 H- 3 Ramadhan 1366 H; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang. Beliau adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang berarti maha guru.
10. Iswahyudi
Lahir : 1918 di Surabaya.
Wafat : 1947 di Malaysia.
Peran : Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional.19759.
Marsekal Muda TNI (Anumerta) R. Iswahjoedi lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 Juli 1918 dan meninggal di Perak, Malaysia, 14 Desember 1947 pada umur 29 tahun. Beliau adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Bersama Adisoetjipto, Abdoelrahman Saleh, dan Husein Sastranegara, Iswahyudi dikenal sebagai perintis TNI AU Indonesia.
Awal tahun 1947, Iswahjoedi diangkat menjadi Komandan Lanud Maospati Madiun dengan dibantu oleh Wiweko Soepono dan Nurtanio. Pada tahun ini juga, kembali Iswahyudi ditugaskan menjadi Komandan di Lanud Gadut Bukittinggi. Marsekal Mada Iswahjoedi meninggal di Tanjung Hantu, Malaysia, 14 Desember 1947 karena pesawatnya Avro Anson RI-003 jatuh tertembak. Namun Jenazahnya tidak ditemukan hingga saat ini.
Namun Secara simbolik sebagai bentuk penghargaan pangkat keduanya dinaikkan menjadi Laksamana Muda (U) Anumerta (kini Marsekal Muda Anumerta). Atas perjuangannya hingga detik-detik terakhir maka ditempatkan makam pahlawan di TMP Kalibata. Pada 10 November 1960, pemerintah Indonesia mengabadikan nama Iswahyudi dengan mengganti nama Lanud Maospati berganti nama menjadi Lanud Iswahyudi, Madiun.
11. Supriyadi / Sodancho Suprijadi
Lahir : 1925 di Trenggalek.
Wafat : Hilang, belum ditemukan.
Peran : Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar.
Soeprijadi atau dikenal dengan nama Sodancho Soeprijadi lahir di Trenggalek, Jawa Timur, 13 April 1923. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial, tetapi digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumopada 20 Oktober 1945 karena Supriyadi tidak pernah muncul. Bagaimana dan di mana Supriyadi wafat, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
12. Suroso
Lahir : 1893 di Porong, Sidoarjo.
Wafat : 1981 di Indonesia.
Peran : Politisi dan aktivis kemerdekaan.
Raden Pandji Soeroso lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 November 1893 dan meninggal di Indonesia, 16 Mei 1981 pada umur 87 tahun. Beliau adalah mantan GubernurJawa Tengah, mantan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota BPUPKI/PPKI. Ia juga bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Pemerintah Indonesia telah mengangkat Raden Pandji Soeroso sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, melalui Surat Keputusan Presiden No. 81/TK/1986. Ia juga dikenal sebagai Pendiri sekaligus ketua Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia, sehingga ia juga dijuluki Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.
13. Ario Soerjo
Lahir : 1898 di Kabupaten Magetan.
Wafat : 1948 di Kabupaten Ngawi.
Peran : Gubernur Jawa Timur saat Revolusi Nasional.
Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau biasa dikenal dengan nama Gubernur Soerjo lahir di Magetan, Jawa Timur, 9 Juli 1898 dan meninggal di Bago, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, 10 September 1948 pada umur 50 tahun. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dan gubernur pertama Jawa Timur dari tahun 1945 hingga tahun 1948. Sebelumnya, ia menjabat Bupati di Kabupaten Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Ia adalah menantu Raden Mas Arja Hadiwinoto. Setelah menjabat bupati Magetan, ia menjabat Su Cho Kan Bojonegoro (Residen) pada tahun 1943.
14. Mas Isman
Lahir : 1924 di Kabupaten Bondowoso.
Wafat : 1982 di Surabaya.
Peran : Pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda.
Mayor Jenderal TNI (Purn) Mas Isman lahir di Bondowoso, Jawa Timur, 1 Januari 1924 dan meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 12 Desember 1982 pada umur 58 tahun. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Timuryang diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 November 2015.
15. Mas Mansoerr ( Mas Mansur )
Lahir : 1896 di Surabaya.
Wafat : 1946 di Surabaya.
Peran : Sarjana Islam, pemimpin Muhammadiyah.
Kiai Haji Mas Mansoer lahir di Surabaya, 25 Juni 1896 dan meninggal di Surabaya, 25 April 1946 pada umur 49 tahun. Beliau adalah seorang tokoh Islam dan pahlawan nasional Indonesia.
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mas Mansoer belum sembuh benar dari sakitnya. Namun ia tetap ikut berjuang memberikan semangat kepada barisan pemuda untuk melawan kedatangan tentara Belanda (NICA). Akhirnya ia ditangkap oleh tentara NICA dan dipenjarakan di Kalisosok. Di tengah pecahnya perang kemerdekaan yang berkecamuk itulah, Mas Mansur meninggal di tahanan pada tanggal 25 April 1946. Jenazahnya dimakamkan di Gipo Surabaya.
Atas jasa-jasanya, oleh Pemerintah Republik Indonesia ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional bersama teman seperjuangannya, yaitu KH. Fakhruddin.
16. Mas Tirtodarmo Haryono
Lahir : 1924 di Surabaya.
Wafat : 1965 di Lubang Buaya, Jakarta.
Peran : Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September.
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun. Beliau adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang terbunuh pada persitiwa G30S. Ia dimakamkan di TMP Kalibata - Jakarta.
17. Sukarni
Lahir : 1916 di Kabupaten Blitar.
Wafat : 1971 di Jakarta.
Peran : Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi.
Soekarni (EYD: Sukarni; lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 dan meninggal di Jakarta, 7 Mei 1971 pada umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Soekarni Kartodiwirjo. Beliau adalah tokoh pejuang kemerdekaan dan Pahlawan Nasional Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia disematkan oleh Presiden Joko Widodo, pada 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta.
Pada masa Orde Baru, Sukarni dibebaskan dan larangan Murba dicabut (direhabilitasikan 17 Oktober 1966). Kemudian Sukarni ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung(DPA, 1967) yang merupakan jabatan resmi terakhir. Tokoh yang mendapat Bintang Mahaputra kelas empat ini wafat pada tanggal 7 Mei 1971 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kenegaraan.
18. Wahid Hasyim
Lahir : 1914 di Kabupaten Jombang.
Wafat : 1953 di Kota Cimahi.
Peran : Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama.
K. H. Abdul Wahid Hasjim atau Abdul Wahid Hasyim lahir di Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914 dan meninggal di Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada umur 38 tahun. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Beliau merupakan ayah dari presiden keempat Indonesia, yaitu KH Abdurrahman Wahid dan anak dari Mohammad Hasyim Asy'ari, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng, Jombang.
Rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila sebagai pengganti dari "Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya" tidak terlepas dari peran seorang Wahid Hasjim. Wahid dikenal sebagai tokoh yang moderat, substantif, dan inklusif.
Wahid Hasjim meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Kota Cimahi tanggal 19 April 1953.
19. Soetomo
Lahir : 1888 di di Ngepeh, Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Wafat : 1938 di Surabaya.
Peran : mendirikan Budi Utomo.
Dr. Soetomo lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Juli 1888 dan meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 30 Mei 1938 pada umur 49 tahun. Beliau adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesian Study Club (dalam bahasa Belanda Indonesische Studie Club atau Kelompok Studi Indonesia) di Surabaya, pada tahun 1930 mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada tahun 1935 mendirikan Parindra (Partai Indonesia Raya).
20. Mustopo
Lahir : 1913 di Ngadiluwih, Kediri.
Wafat : 1986 di Bandung.
Peran : Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo.
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. DR. Moestopo lahir di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, 13 Juni 1913 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 29 September 1986 pada umur 73 tahun. Beliau adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 9 November 2007.
Ketika hubungan rusak dan Presiden Soekarno dipanggil ke Surabaya untuk memperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi tidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda. Setelah perang, Moestopo meneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan Universitas Moestopo. Dia meninggal di Bandung pada tahun 1986.
21. Supeni Pudjobuntoro
Lahir : di Tuban, Jawa Timur, 17 Agustus 1917
Wafat : di Jakarta, 25 Juni 2004
Peran : politikus Indonesia.
Supeni Pudjobuntoro atau yang dikenal juga dengan nama Supeni lahir di Tuban, Jawa Timur, 17 Agustus 1917 dan meninggal di Jakarta, 25 Juni 2004 pada umur 86 tahun. Dia adalah politikus Indonesia. Supeni dikenal sebagai politikus wanita yang menduduki berbagai jabatan penting di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR sekaligus anggota Konstituante melalui partai PNI. Sebagai diplomat, ia pernah menjabat sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Amerika Serikat dan duta besar keliling pada zaman Presiden Soekarno.
Itulah daftar nama-nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi Jawa Timur Indonesia berdasarkan banyak sumber.
1. IR Sukarno
Lahir : 1901 di Surabaya.
Wafat : 1970 di Jakarta.
Peran : Aktivis kemerdekaan yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Indonesia pertama.
Dr Ir Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Soekarno meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun
2. Abdul Wahab Hasbullah
Lahir : tahun 1888 di Kabupaten Jombang.
Wafat : 1971 di Kabupaten Jombang.
Peran : Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama.
Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah lahir di Jombang, 31 Maret 1888 dan meninggal 29 Desember 1971 pada umur 83 tahun. Beliau adalah seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Abdul Wahab Hasbullah adalah seorang ulama yang berpandangan modern, dakwahnya dimulai dengan mendirikan media massa atau surat kabar, yaitu harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama. Beliau diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.
3. Sutomo (Bung Tomo)
Lahir : 1920 di Surabaya.
Wafat : 1981 di Arab Saudi.
Peran : Pemimpin militer yang memimpin perlawanan dalam Pertempuran Surabaya.
Sutomo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 dan meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun. Suomo lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, dia merupakan pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
4. Basuki Rahmat
Lahir : 1921 di Kabupaten Tuban.
Wafat : 1969 di Jakarta.
Peran : Jenderal, saksi dari Supersemar.
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Basuki Rahmat lahir di Tuban, Jawa Timur, Hindia Belanda, 4 November 1921 dan meninggal di Jakarta, Indonesia, 8 Januari 1969 pada umur 47 tahun. Beliau adalah Jenderal Tentara Nasional Indonesia dan menjadi saksi penandatanganan Supersemar dokumen serah terima kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto.
5. Cokroaminoto atau Oemar Said Tjokroaminoto
Lahir : 1883 di Kabupaten Ponorogo.
Wafat : 1934 di Yogyakarta.
Peran : Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor Sukarno.
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1883 dan meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 51 tahun. Dalam Buku Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa, karangan Drs. Mansur, MA. Penerbit Pustaka Pelajar, 2004; halaman 13. Beliau lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto yang merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI).
Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia.
6. Ernest Douwes Dekker / Danudirja Stiabudi atau Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker
Lahir : 1879 di Pasuruan.
Wafat : 1950 di Bandung.
Peran : Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia.
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker atau umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi lahir di Pasuruan, Hindia Belanda, 8 Oktober 1879 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1950 pada umur 70 tahun. Dia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Beliau juga merupakan salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.
7. Harun Bin Said atau Harun Tohir
Lahir : 1947 di Bawean, Kabupaten Gresik.
Wafat : 1968 di Singapura.
Peran : Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia.
Kopral Dua KKO atau Harun Tohir bin Mandar lahir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 14 April 1943 dan meninggal di Singapura, 17 Oktober 1968 pada umur 25 tahun. Dia adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando; kini disebut Korps Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia. Bersama dengan seorang anggota KKO lainnya bernama Usman, ia dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965.
Atas jasa-jasanya kepada negara, Kopral KKO TNI Anumerta Harun bin Said alias Thohir bin Mandar Anggota Korps Komando AL-RI Harun bin Said dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.050/TK/Tahun 1968, tanggal 17 Oktober 1968. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, dan kini nama ia diabadikan menjadi nama Jalan di depan Markas Korps Marinir (Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun), Kwitang, Jakarta Pusat, Kapal Republik Indonesia, KRI Usmman-Harun (359) dan Bandar Udara Harun Thohir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
8. Halim Perdanakusuma
Lahir : 1922 di Kabupaten Sampang.
Wafat : 1947 di Malaysia.
Peran : Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional.
Abdul Halim Perdanakusuma lahir di Sampang, 18 November 1922 dan meninggal di Malaysia, 14 Desember 1947 pada umur 25 tahun. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia meninggal dunia saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia- Belanda di Sumatera, yaitu ketika ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand.
Pemerintah Indonesia memberi penghormatan atas jasa dan perjuangan Halim, dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan mengabadikan namanya pada Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Pemerintah juga mengabadikan namanya pada kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma.
9. KH Hasyim Asy’ari
Lahir : 1871 di Kabupaten Jombang.
Wafat : 1947 di Kabupaten Jombang.
Peran : Ulama Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama.
Kiai Haji Mohammad Hasjim Asy'arie bagian belakangnya juga sering dieja Asy'ari atau Ashari lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871 dan meninggal di Jombang, Jawa Timur, 21 Juli 1947 pada umur 76 tahun; 24 Dzul Qo'dah 1287 H- 3 Ramadhan 1366 H; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang. Beliau adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang berarti maha guru.
10. Iswahyudi
Lahir : 1918 di Surabaya.
Wafat : 1947 di Malaysia.
Peran : Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional.19759.
Marsekal Muda TNI (Anumerta) R. Iswahjoedi lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 Juli 1918 dan meninggal di Perak, Malaysia, 14 Desember 1947 pada umur 29 tahun. Beliau adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Bersama Adisoetjipto, Abdoelrahman Saleh, dan Husein Sastranegara, Iswahyudi dikenal sebagai perintis TNI AU Indonesia.
Awal tahun 1947, Iswahjoedi diangkat menjadi Komandan Lanud Maospati Madiun dengan dibantu oleh Wiweko Soepono dan Nurtanio. Pada tahun ini juga, kembali Iswahyudi ditugaskan menjadi Komandan di Lanud Gadut Bukittinggi. Marsekal Mada Iswahjoedi meninggal di Tanjung Hantu, Malaysia, 14 Desember 1947 karena pesawatnya Avro Anson RI-003 jatuh tertembak. Namun Jenazahnya tidak ditemukan hingga saat ini.
Namun Secara simbolik sebagai bentuk penghargaan pangkat keduanya dinaikkan menjadi Laksamana Muda (U) Anumerta (kini Marsekal Muda Anumerta). Atas perjuangannya hingga detik-detik terakhir maka ditempatkan makam pahlawan di TMP Kalibata. Pada 10 November 1960, pemerintah Indonesia mengabadikan nama Iswahyudi dengan mengganti nama Lanud Maospati berganti nama menjadi Lanud Iswahyudi, Madiun.
11. Supriyadi / Sodancho Suprijadi
Lahir : 1925 di Trenggalek.
Wafat : Hilang, belum ditemukan.
Peran : Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar.
Soeprijadi atau dikenal dengan nama Sodancho Soeprijadi lahir di Trenggalek, Jawa Timur, 13 April 1923. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial, tetapi digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumopada 20 Oktober 1945 karena Supriyadi tidak pernah muncul. Bagaimana dan di mana Supriyadi wafat, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
12. Suroso
Lahir : 1893 di Porong, Sidoarjo.
Wafat : 1981 di Indonesia.
Peran : Politisi dan aktivis kemerdekaan.
Raden Pandji Soeroso lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 November 1893 dan meninggal di Indonesia, 16 Mei 1981 pada umur 87 tahun. Beliau adalah mantan GubernurJawa Tengah, mantan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota BPUPKI/PPKI. Ia juga bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Pemerintah Indonesia telah mengangkat Raden Pandji Soeroso sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, melalui Surat Keputusan Presiden No. 81/TK/1986. Ia juga dikenal sebagai Pendiri sekaligus ketua Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia, sehingga ia juga dijuluki Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.
13. Ario Soerjo
Lahir : 1898 di Kabupaten Magetan.
Wafat : 1948 di Kabupaten Ngawi.
Peran : Gubernur Jawa Timur saat Revolusi Nasional.
Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau biasa dikenal dengan nama Gubernur Soerjo lahir di Magetan, Jawa Timur, 9 Juli 1898 dan meninggal di Bago, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, 10 September 1948 pada umur 50 tahun. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dan gubernur pertama Jawa Timur dari tahun 1945 hingga tahun 1948. Sebelumnya, ia menjabat Bupati di Kabupaten Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Ia adalah menantu Raden Mas Arja Hadiwinoto. Setelah menjabat bupati Magetan, ia menjabat Su Cho Kan Bojonegoro (Residen) pada tahun 1943.
14. Mas Isman
Lahir : 1924 di Kabupaten Bondowoso.
Wafat : 1982 di Surabaya.
Peran : Pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda.
Mayor Jenderal TNI (Purn) Mas Isman lahir di Bondowoso, Jawa Timur, 1 Januari 1924 dan meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 12 Desember 1982 pada umur 58 tahun. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Timuryang diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 5 November 2015.
15. Mas Mansoerr ( Mas Mansur )
Lahir : 1896 di Surabaya.
Wafat : 1946 di Surabaya.
Peran : Sarjana Islam, pemimpin Muhammadiyah.
Kiai Haji Mas Mansoer lahir di Surabaya, 25 Juni 1896 dan meninggal di Surabaya, 25 April 1946 pada umur 49 tahun. Beliau adalah seorang tokoh Islam dan pahlawan nasional Indonesia.
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mas Mansoer belum sembuh benar dari sakitnya. Namun ia tetap ikut berjuang memberikan semangat kepada barisan pemuda untuk melawan kedatangan tentara Belanda (NICA). Akhirnya ia ditangkap oleh tentara NICA dan dipenjarakan di Kalisosok. Di tengah pecahnya perang kemerdekaan yang berkecamuk itulah, Mas Mansur meninggal di tahanan pada tanggal 25 April 1946. Jenazahnya dimakamkan di Gipo Surabaya.
Atas jasa-jasanya, oleh Pemerintah Republik Indonesia ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional bersama teman seperjuangannya, yaitu KH. Fakhruddin.
16. Mas Tirtodarmo Haryono
Lahir : 1924 di Surabaya.
Wafat : 1965 di Lubang Buaya, Jakarta.
Peran : Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September.
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun. Beliau adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang terbunuh pada persitiwa G30S. Ia dimakamkan di TMP Kalibata - Jakarta.
17. Sukarni
Lahir : 1916 di Kabupaten Blitar.
Wafat : 1971 di Jakarta.
Peran : Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi.
Soekarni (EYD: Sukarni; lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 dan meninggal di Jakarta, 7 Mei 1971 pada umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Soekarni Kartodiwirjo. Beliau adalah tokoh pejuang kemerdekaan dan Pahlawan Nasional Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia disematkan oleh Presiden Joko Widodo, pada 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta.
Pada masa Orde Baru, Sukarni dibebaskan dan larangan Murba dicabut (direhabilitasikan 17 Oktober 1966). Kemudian Sukarni ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung(DPA, 1967) yang merupakan jabatan resmi terakhir. Tokoh yang mendapat Bintang Mahaputra kelas empat ini wafat pada tanggal 7 Mei 1971 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kenegaraan.
18. Wahid Hasyim
Lahir : 1914 di Kabupaten Jombang.
Wafat : 1953 di Kota Cimahi.
Peran : Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama.
K. H. Abdul Wahid Hasjim atau Abdul Wahid Hasyim lahir di Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914 dan meninggal di Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada umur 38 tahun. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Beliau merupakan ayah dari presiden keempat Indonesia, yaitu KH Abdurrahman Wahid dan anak dari Mohammad Hasyim Asy'ari, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng, Jombang.
Rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila sebagai pengganti dari "Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya" tidak terlepas dari peran seorang Wahid Hasjim. Wahid dikenal sebagai tokoh yang moderat, substantif, dan inklusif.
Wahid Hasjim meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Kota Cimahi tanggal 19 April 1953.
19. Soetomo
Lahir : 1888 di di Ngepeh, Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Wafat : 1938 di Surabaya.
Peran : mendirikan Budi Utomo.
Dr. Soetomo lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Juli 1888 dan meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 30 Mei 1938 pada umur 49 tahun. Beliau adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesian Study Club (dalam bahasa Belanda Indonesische Studie Club atau Kelompok Studi Indonesia) di Surabaya, pada tahun 1930 mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada tahun 1935 mendirikan Parindra (Partai Indonesia Raya).
20. Mustopo
Lahir : 1913 di Ngadiluwih, Kediri.
Wafat : 1986 di Bandung.
Peran : Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo.
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. DR. Moestopo lahir di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, 13 Juni 1913 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 29 September 1986 pada umur 73 tahun. Beliau adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 9 November 2007.
Ketika hubungan rusak dan Presiden Soekarno dipanggil ke Surabaya untuk memperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi tidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda. Setelah perang, Moestopo meneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan Universitas Moestopo. Dia meninggal di Bandung pada tahun 1986.
21. Supeni Pudjobuntoro
Lahir : di Tuban, Jawa Timur, 17 Agustus 1917
Wafat : di Jakarta, 25 Juni 2004
Peran : politikus Indonesia.
Supeni Pudjobuntoro atau yang dikenal juga dengan nama Supeni lahir di Tuban, Jawa Timur, 17 Agustus 1917 dan meninggal di Jakarta, 25 Juni 2004 pada umur 86 tahun. Dia adalah politikus Indonesia. Supeni dikenal sebagai politikus wanita yang menduduki berbagai jabatan penting di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR sekaligus anggota Konstituante melalui partai PNI. Sebagai diplomat, ia pernah menjabat sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Amerika Serikat dan duta besar keliling pada zaman Presiden Soekarno.
Itulah daftar nama-nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi Jawa Timur Indonesia berdasarkan banyak sumber.
Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Nama Tokoh Pahlawan Nasional Dari Jawa Timur"
Posting Komentar