Inilah 10 Pondok Pesantren Salaf dan Modern Terbaik di Tasikmalaya
Kamis, 31 Oktober 2019
Tambah Komentar
Kabupaten Tasikmalaya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat Indonesia.
Selain memiliki sejumlah perguruan tinggi, Kabupaten Tasikmalaya juga dikenal sebagai pusat keagamaan terbesar di Jawa Barat, karena memiliki lebih dari 800 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten. Namun dari penelusuran kami, ada beberapa Pondok pesantren yang sangat terkenal dan banyak diminati oleh masyarakat untuk mendalami ilmu agama di sini. Berikut daftar Pondok Pesantren Terkenal dan Terbesar di Tasikmalaya Jawa Barat :
1. PONDOK PESANTREN AL-AMIN
Lokasi : Jl. Air Tanjung, Tanjung, Kec. Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat 46182
Sejarah berdirinya pondok pesantren Al Amin di awali dari kegiatan usaha Tjiwulan Bordir yang dimiliki oleh H. Zarkasyie , pada tahun 2000 dengan akta pendiriannya nomor 15 tahun 2000 , ia mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Al Amin dengan tujuan untuk membeli kader-kader Islami yang beretos kerja tinggi, berdisiplin, jujur dan Amanah Jadi Diperlukan Memberikan Nilai Manfaat Untuk Lingkungannya Dan Khusus Mengkhususkan Unit Usaha Tjiwulan Bordir dan Menyempurnakan Aktivitas Pondok Pesantren Al-Amin.
Sesuai dengan namanya, Sumber Daya Manusia yang diwarnai oleh Dienul Islam dapat mendukung produk ke-wilayah-an. Hal tersebut karena Dienul Islam memiliki tata nilai dan etos kerja yang tinggi, disiplin yang kuat, kejujuran dan nilai Amanah serta memiliki nilai barokah . Dia menyimpulkan bahwa kegiatan usaha dan pendidikan adalah dua hal yang terpisah, akan tetapi satu sama lain harus terkait erat dan simultan sehingga membuat Tautan dan Pertandingan antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
Lebih jauh, dia meyakini bahwa tatanan SDM yang Islami akan mampu membawa perubahan yang positif di masyarakat serta akan mampu mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil'alamin.
2. PONDOK PESANTREN CONDONG RIYADLUL ULUM WADDA'WAH
Lokasi : Kampung Condong, RT 01 RW 04, Kel.Setianegara, Cibeureum, Setianagara, Tasikmalaya, Jawa Barat 46196
Pondok Pesantren Condong merupakan pondok pesantren yang berlokasi di kawasan Condong, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat ini, Pondok Pesantren Condong menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang MI, SMP (putra dan putri), SMA (putra dan putri), serta STIABI dengan biaya yang terdiri dari beberapa komponen, seperti infak, dana kesehatan, seragam, dan lain-lain.
Lembaga pendidikan berbasis agama Islam ini memiliki nama resmi Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah. Karena berlokasi di Condong, maka pondok pesantren tersebut lebih populer dengan sebutan Pondok Pesantren Condong. Di Indonesia, pondok pesantren ini termasuk tua karena kabarnya telah didirikan sejak tahun 1864 silam.
Pada awalnya, Pondok Pesantren Condong hanya mengajarkan kitab kuning. Kemudian, sejak tahun 1985, pondok pesantren ini sudah mulai memadukan kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum Pesantren Gontor. Lalu, di tahun 2001, dikombinasikan dengan kurikulum nasional dengan berdirinya SMP Terpadu.
Pada tahun akademik 2003/2004, dibuka SMA Terpadu dengan program lanjutan dari SMA dan program intensif (SMP dari luar). Sama seperti SMP Terpadu, SMA Terpadu di Pondok Pesantren Condong juga mengombinasikan kurikulum pendidikan nasional, kurikulum pesantren, dan kurikulum Gontor.
Layaknya pondok pesantren lainnya, Pondok Pesantren Condong juga telah dilengkapi dengan fasilitas mahad atau asrama khusus santri. Ada lima asrama yang disediakan di tempat ini, yaitu masing-masing dua untuk santri putra (Asrama Putra 1 Safinatun Najah dan Asrama Putra 2 Riyadul Badiah) dan tiga asrama untuk santri putri (Asrama Putri 1 Sulamut Taufiq, Asrama Putri 2 Fathul Qorib, dan Asrama Putri 3 Raudlatul Banat).
Di samping itu, Pondok Pesantren Condong juga didukung fasilitas belajar dan mengajar yang memadai. Di tempat ini, sudah tersedia ruang belajar atau kelas yang representatif dan terpisah antara putra dan putri, laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi), laboratorium komputer, area hotspot atau Wi-Fi, laboratorium bahasa, hingga aula dan perpustakaan.
3. PONDOK PESANTREN MANARUL HUDA
Lokasi : Kampung Sukasirna, Po Box 5SPA, Wargakerta, Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat 46461
Pondok pesantren Salafiyah ini didirikan oleh KH. Endin Saepudin pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1996 pesantren ini mendirikan Yayasan Manarul Huda, yayasan tersebut mengembangkan pesantren dengan membangun MTs Manarul Huda, MA Manarul Huda dan Koperasi Pontren Manarul Huda.
Sekretaris Yayasan Pesantren Manarul Huda KH Cecep Ilman Fahmi menyatakan, pesantren yang dikelolanya harus tetap mempertahankan tradisi sorogan. Sekalipun ada pendidikan formal, aktivitas ngaji tak boleh diabaikan santri.
Santri membaca buku kuning dan memahami ilmu-ilmu yang ada di dalamnya.
Kitab kuning yang dibahas berkaitan dengan tradisi gramatika bahasa Arab, yaitu nahwu dan sharaf. Ada juga yang mengajarkan akidah atau tauhid. Kitab lainnya tentang fikih dan akhlak.
Dari tahun ke tahun santri di pesantren ini bertambah. Lebih dari 150 orang. Pada 1997 pesantren itu kemudian membangun yayasan. Maka, berdirilah MTs dan MA.
Hingga saat ini santri yang mondok di Manarul Huda semakin banyak dan terus bertambah dari tahun ke tahun.
4. PONDOK PESANTREN CIPASUNG
Lokasi : Komplek Pondok Pesantren, Jl. K.H. Ruhiat, RT.02/RW.7, Cipakat, Kec. Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat 46417
Pondok Pesantren Cipasung merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam yang berlokasi di Desa Cipakat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pondok pesantren ini ternyata sudah berusia cukup lama karena telah eksis sejak tahun 1931 silam, yang kala itu didirikan oleh almarhum KH Ruhiat. Pesantren Cipasung merupakan salah satu pondok pesantren yang berciri khas ‘Salafy’ (memperdalam kitab kuning), selain juga melaksanakan pendidikan formal mulai jenjang PAUD, TK Islam, Madrasah Diniyah, MI, MTs, SMP Islam, SMA Islam, SMK Islam, MAN, hingga perguruan tinggi seperti IAIC, STTC, STIEC, dan Pascasarjana IAIC.
Secara umum, Pondok Pesantren Cipasung memiliki tujuan membina warga negara Indonesia yang memiliki kepribadian muslim dan menanamkan rasa keagamaan dalam semua aspek kehidupan dalam rangka berkhidmat untuk agama, nusa, dan bangsa. Sementara, secara khusus, pondok ini bertujuan mendidik santri atau siswa menjadi seorang muslim yang memiliki akhlak karimah, memiliki kecerdasan, serta sehat lahir dan batin.
Layaknya pondok pesantren pada umumnya, Pondok Pesantren Cipasung juga mewajibkan para santri untuk tidur di asrama. Memiliki 19 unit, asrama di pondok ini terbagi menjadi dua, yaitu untuk santri putri dan untuk santi putra.
Pondok Pesantren Cipasung juga menyelenggarakan pendidikan setingkat SMP, SMA, dan bahkan perguruan tinggi. Akan tetapi, ketika dikonfirmasi rupanya biaya pendidikan di Pondok Pesantren Cipasung untuk masing-masing jenjang tersebut untuk tahun ini masih belum diumumkan. Sebagai gambaran, berikut informasi biaya pendidikan di Ponpes Cipasung untuk tahun sebelumnya.
5. PONDOK PESANTREN DARUSSALAM TASIKMALAYA
Lokasi : Tanjungpura, Kec. Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat 46155
Pendirian Pondok Pesantren Darussalam pada dasarnya berbarengan sejalan dengan proses pendirian Pendidikan Formal Menengah SMP Terpadu Darussalam, Dengan berpijak kepada Pokok Ajaran Islam dan Ukhuwah Islamiyah dengan pola keterpaduan kurikulum antara kurikulum KMI Gontor, Salafiyah dan Pendidikan Formal Menengah Depdiknas, dengan system Boarding School yang mengonsetrasikan belajar 24 jam di asrama.
Bermula dari sebuah Kandang Ayam yang berkapasitas 3000-3500 ekor ayam potong, kurang lebih tiga tahun dengan izin Allah dan dukungan kuat dari masyarakat di samping itu juga, cita – cita tinggi dari Pendiri Pondok Pesantren dalam waktu yang relatif sangat singkat kira-kira empat bulan masyarakat berjibaku membangun dengan tanpa upah gaji. Kandang ayam tersebut menjelma menjadi sebuah Pesantren dan lembaga Pendidikan Formal Menengah SMP Terpadu Darussalam harapan masyarakat.
Kata Darussalam bagi nama Pesantren diambil dari sebuah harapan besar Pendiri Pondok bahwa kelak Pesantren tersebut menjadi pesantren kebanggaan layaknya Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur yang menjadi almamaternya. di samping salah-satu pendirinya alumni Gontor. Kedua, makna dari Darussalam berarti Kampung Damai diharapkan Pesantren Darussalam mempunyai peran besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang membawa kedamaian, dan Ketiga, dengan tidak merendahkan bahwa nama Darussalam diambil dari kata yang mudah dicerna oleh masyarakat. Sesuai dengan asal mulanya tempat dari kandang ayam, Darul Ayam menjadi Darussalam Kampung Damai.
Kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren Darussalam adalah dengan memadukan tiga kurikulum :
1. KMI Gontor Ponoroga Jawa Timur,
2. Salafiyah, serta menghafal Al-Quran yang berorientasi ke arah pendidikan modern.
3. SMP/SMA Terpadu Darussalam dari Kemendikbud.
6. PONDOK PESANTREN MODERN AL FURQON
Lokasi : JL. Raya Barat, No. 21 A, Singaparna, Cikunten, Kec. Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat 46414
Pondok Pesantren Al-Furqon didirikan oleh KH. Taufik Ali Daud dan saat ini Pondok Pesantren Al-Furqon diasuh oleh KH Asep Hidayat, Lc. Pondok Pesantren Al-Furqon dengan sejarah panjang yang tidak bisa terpisahkan. Hadir dari keyakinan dan rasa tanggung jawab akan tuntunan ummat terhadap pejuang dan penerus amanat nubuwat (warasatul anbiyya).
Dari sebuah nama Al-Furqon, masjid yang senantiasa mengadakan pengajian rutin dan pendidikan RA ( Raudatul Athfal) di awal tahun 1980. Akhirnya di tahun 1992, dengan izin Allah SWT, Pondok Pesantren didirikan. Hingga saat ini telah melahirkan 21 angkatan. Merupakan sebuah kebanggaan dan wujud tasyakur Pondok Pesantren Al-Furqon terus berkembang melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat.
Pondok Pesantren Al-Furqon menghadirkan suasana pendidikan dan pembinaan terhadap Santri (anak didik) dengan mengupayakan Pesantren sebagai tempat ibadah thalab al-ilmi dan menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa Al-Quran dan ilmu pengetahuan umum. Santri pada akhirnya diharapkan memiliki kemampuan dan penguasaan terhadap seluruh cabang keilmuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dengan tetap berjiwa pesantren.
Lingkaran pendidikan dan Pembinaan yang dilaksanakan Pondok Pesantren Al-Furqon bermuara pada terwujudnya generasi yang unggul menuju terbentuknya khairo ummah, mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berpengetahuan luas dan bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat. Kaum intelek yang memiliki keseimbangan dzikir dan pikir.
Kurikulum yang digunakan adalah perpaduan antara Kurikulum Standar Pendidikan Nasional dan Kurikulum Pondok Modern Gontor, dengan masing-masing komposisi 100%. Yang berarti tidak ada pemilahan antara komponen umum dan agama, tradisional dan modern. Karena pada dasarnya inti dari kesemuanya adalah Ilmu. Lama pendidikan di Pondok Pesantren Al-Furqon selama 6 (enam) tahun.
Tiga tahun pertama setingkat MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan tiga tahun berikutnya setingkat MA (Madrasah Aliyah). Santri Lulusan Pondok Pesantren Al-Furqon akan memiliki sekaligus 3 Ijazah. (Ijazah Pondok Pesantren, Ijazah MTs, Ijazah MA yang sudah TERAKREDITASI). Alumni dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan TInggi dalam Negeri (PTN maupun PTS) maupun Luar Negeri.
7. PONDOK PESANTREN NURUL WAFA
Lokasi : Gunung Hideung, Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat 46461
Pondok pesantren Nurul Wafa Gununghideung merupakan salah satu lembaga yang turut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan baik agama maupun dari luar agama. Pondok yang berdiri pada tahun 1977 semula hanya terdiri dari asrama putra yang berjumlah 12 ruangan/kobong (saat ini menjadi asrama pusaka), masjid kecil, dan madrasah.
Ketiga bangunan ini merupakan jerih payah dua ulama besar pendiri sekaligus pemilik Pondok pesantren yaitu Al-magfurlah Syekhuna KH. Moch. Idris dan Syekhuna Al- Mukarrom KH. Asep Moch. Saefulloh. Semenjak tahun 1977, beliau pendiri dan pemilik Pondok Pesantren Nurul Wafa telah berhasil mencetak kader-kader Ulama yang telah tersebar di berbagai daerah. Selama memimpin Pondok, berbagai cobaan dan rintangan dating silih berganti. Namun berkat kesungguhan Syekhuna Al-Mukarrom KH. Asep Moch. Saefulloh, pondok berhasil bertahan hingga saat ini, bahkan santrinya semakin banyak dan terus bertambah.
8. PONDOK PESANTREN SUKAHIDENG
Lokasi : Bageur, Rt. 16/04, Sukarapih, Sukarame, Sukarapih, Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat 46461
Pesantren ini bernama lengkap “Pondok Pesantren Perguruan KHZ. Musthafa Sukahideng” didirikan pada masa penjajahan Belanda tahun 1341 H bertepatan dengan tahun 1922 M.
Pendirinya adalah M. KHZ. Muhsin. Sepulangnya dari menuntut ilmu, pada tahun 1922 M. KHZ. Muhsin mendirikan Pesantren di Kampung Bageur yang bernama Pesantren Sukahideng. Tanah yang ditempati Pesantren meruapakan wakaf untuk dijadikan Masjid dan sarana berdakwah.
Selain belau menjadi pengasuh pesantren di tempatnya, ia juga rajin memberi pengajian ke kampung-kampung sekitar, seperti desa Sukarapih maupun di luar desa.
KH. Zenal Muhsin Wafat pada tahun 1938. Karena putra pertama beliau yaitu KH.A. Wahab Muhsin masih 17 tahun, maka kepengurusan Pesantren dipimpin oleh salah seorang menantu KH. Zenal Muhsin yaitu KH. Yahya Bahtiar Afandi sampai dengan tahun 1945.
Dan dari tahun 1945 sampai dengan 2000 M. yang memimpin Pusaka peninggalan ini adalah putra sulungnya yaitu KH.A. Wahab Muhsin Rohimahulloh.
9. PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM K.H. BUSTHOMI
Lokasi : Jl. K.H. Busthomi No.Kel, Awipari, Kec. Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat 46196
Pondok pesantren pertama di wilayah Kecamatan Cibeureum ini berdiri sekitar 1920 dengan nama pondok pesantren Awipari. Pendirinya adalah KH. Masduki (Alm). Beliau merupakan putra KH. Husen, dari Tonjong, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, yang merupakan cucu dari salah seorang keluarga Syekh Abdul Muhyi Pamijahan. “Kalau dulu penamaan pesantren itu langsung dengan menyebut tempat di mana pesantren itu berada,” kata KH. Cecep Ridwan Busthomi, pimpinan pondok pesantren Bahrul Ulum KH. Busthomi, Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Dalam penyelenggaraan pengajian, dikarenakan KH. Masduki sering melaksanakan ibadah haji dan pernah bermukim di Mekkah, maka di bantu oleh keluarganya KH. Ahmad (Alm). KH. Masduki memiliki empat putra, yaitu KH. Busthomi (Alm), KH. Tijani (Alm), KH. Syail Mawardhi (Alm), dan Hj. Ai (Alm). Sekitar 1940 KH. Busthomi bersama KH. Ruhiat, Pondok Pesantren Cipasung, pernah menawarkan diri untuk ikut ke medan perang.
Tapi oleh KH. Zaenal Musthofa dilarang ikut, malah disuruh pulang untuk membina umat. Berbeda dengan KH. Ruhiat yang ikut ke medan perang. Kepemimpinan KH. Masduki berakhir hingga 1942, kemudian diteruskan putra sulungnya. Semasa kepemimpinan KH. Busthomi, perkembangan pesantren cukup pesat dengan banyaknya santri yang bermukim. “Puncak kejayaannya tahun 1965 sekitar 3000-an santri. Bangunan pesantrennya tidak seperti sekarang. Hanya pakai bedeng-bedeng, semisal tenda darurat. Ini dikatakan oleh seorang alumni yang masih hidup,” ungkap putra bungsu KH. Busthomi itu.
Sekitar 1970, pesantren berganti nama menjadi pondok pesantren Bahrul Ulum. Seiring perkembangan, sistem pengajarannya, selain Salafiyah sekarang menggunakan sistem kholafiyah. Selanjutnya kepemimpinan pesantren diteruskan putra dan menantunya, yaitu KH. Abdullah Muhaemin (Alm) dan KH. Ma’sum Suhaemi (Alm). “Kholafiyah diperuntukkan bagi santri yang sekaligus bersekolah, dan Salafiyah dikhususkan bagi santri khusus tidak sekolah (Takhosus). Klasifikasinya, yaitu I’dad, Ula, Tsanawiyah, Wustho, ‘Ali dan Takhosus. Sekarang ada delapan asrama, tiga asrama perempuan dan empat asrama laki-laki."
10. PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA
Lokasi : Jl. Miftahul Huda, RT.05 / RW.02, Pasir Panjang, Kalimanggis, Manonjaya, Kalimanggis, Kec. Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat 46197
Pondok Pesantren Miftahul Huda didirikan oleh almarhum KH. Choer Affandi (dikenal dengan julukan UWA Ajengan) beserta istri (Hj. Siti Shofiyyah) pada tanggal 7 Agustus 1967.
Berlokasi di Kedusunan Pasirpanjang, Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat, jarak dari Kota Tasikmalaya 13 km. ke arah Timur, dari ibu kota Kecamatan 1 km. ke arah Tenggara dan 8 km. dari ibu kota Ciamis ke arah Barat Daya.
Dan telah mencatatkan diri sebagai Yayasan dengan nama Yayasan Pesantren Miftahul Huda (YAMIDA) dengan akta notaris Ryono Roeslam NO.34/PN/76/AN. Berhubung banyak pendirinya yang telah meninggalkan Pesantren (waktu itu pengurusnya ada dari kalangan santri senior) maka akta notaris ini diperbaharui pada tanggal 20 Juni 1987 di hadapan notaris Tuti Asijati Abdul Ghani SH.
Cikal bakalnya adalah Pondok Pesantren Wanasuka di kampung Cigugur Ciamis, kemudian karena pergolakan perjuangan pada saat itu Pondok Pesantren Wanasuka tidak dapat dilanjutkan. Beberapa tahun kemudian KH. Choer Affandi mendirikan lagi Pondok Pesantren dengan nama Pesantren Gombongsari di kampung Cisitukaler desa Pasirpanjang, kemudian karena di lokasi ini tidak memungkinkan untuk diperluas lokasinya, sementara Santri bertambah terus, atas dukungan masyarakat lokasinya dipindah ke lokasi sekarang, dibangun di atas tanah waqaf dari Raden Hj. Mardiyah seorang aghniya di Manonjaya.
Itulah beberapa daftar Pondok Pesantren Terbesar Dan Terkenal di Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia.
Selain memiliki sejumlah perguruan tinggi, Kabupaten Tasikmalaya juga dikenal sebagai pusat keagamaan terbesar di Jawa Barat, karena memiliki lebih dari 800 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten. Namun dari penelusuran kami, ada beberapa Pondok pesantren yang sangat terkenal dan banyak diminati oleh masyarakat untuk mendalami ilmu agama di sini. Berikut daftar Pondok Pesantren Terkenal dan Terbesar di Tasikmalaya Jawa Barat :
1. PONDOK PESANTREN AL-AMIN
Lokasi : Jl. Air Tanjung, Tanjung, Kec. Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat 46182
Sejarah berdirinya pondok pesantren Al Amin di awali dari kegiatan usaha Tjiwulan Bordir yang dimiliki oleh H. Zarkasyie , pada tahun 2000 dengan akta pendiriannya nomor 15 tahun 2000 , ia mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Al Amin dengan tujuan untuk membeli kader-kader Islami yang beretos kerja tinggi, berdisiplin, jujur dan Amanah Jadi Diperlukan Memberikan Nilai Manfaat Untuk Lingkungannya Dan Khusus Mengkhususkan Unit Usaha Tjiwulan Bordir dan Menyempurnakan Aktivitas Pondok Pesantren Al-Amin.
Sesuai dengan namanya, Sumber Daya Manusia yang diwarnai oleh Dienul Islam dapat mendukung produk ke-wilayah-an. Hal tersebut karena Dienul Islam memiliki tata nilai dan etos kerja yang tinggi, disiplin yang kuat, kejujuran dan nilai Amanah serta memiliki nilai barokah . Dia menyimpulkan bahwa kegiatan usaha dan pendidikan adalah dua hal yang terpisah, akan tetapi satu sama lain harus terkait erat dan simultan sehingga membuat Tautan dan Pertandingan antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
Lebih jauh, dia meyakini bahwa tatanan SDM yang Islami akan mampu membawa perubahan yang positif di masyarakat serta akan mampu mewujudkan Islam sebagai Rahmatan Lil'alamin.
2. PONDOK PESANTREN CONDONG RIYADLUL ULUM WADDA'WAH
Lokasi : Kampung Condong, RT 01 RW 04, Kel.Setianegara, Cibeureum, Setianagara, Tasikmalaya, Jawa Barat 46196
Pondok Pesantren Condong merupakan pondok pesantren yang berlokasi di kawasan Condong, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat ini, Pondok Pesantren Condong menyelenggarakan pendidikan untuk jenjang MI, SMP (putra dan putri), SMA (putra dan putri), serta STIABI dengan biaya yang terdiri dari beberapa komponen, seperti infak, dana kesehatan, seragam, dan lain-lain.
Lembaga pendidikan berbasis agama Islam ini memiliki nama resmi Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah. Karena berlokasi di Condong, maka pondok pesantren tersebut lebih populer dengan sebutan Pondok Pesantren Condong. Di Indonesia, pondok pesantren ini termasuk tua karena kabarnya telah didirikan sejak tahun 1864 silam.
Pada awalnya, Pondok Pesantren Condong hanya mengajarkan kitab kuning. Kemudian, sejak tahun 1985, pondok pesantren ini sudah mulai memadukan kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum Pesantren Gontor. Lalu, di tahun 2001, dikombinasikan dengan kurikulum nasional dengan berdirinya SMP Terpadu.
Pada tahun akademik 2003/2004, dibuka SMA Terpadu dengan program lanjutan dari SMA dan program intensif (SMP dari luar). Sama seperti SMP Terpadu, SMA Terpadu di Pondok Pesantren Condong juga mengombinasikan kurikulum pendidikan nasional, kurikulum pesantren, dan kurikulum Gontor.
Layaknya pondok pesantren lainnya, Pondok Pesantren Condong juga telah dilengkapi dengan fasilitas mahad atau asrama khusus santri. Ada lima asrama yang disediakan di tempat ini, yaitu masing-masing dua untuk santri putra (Asrama Putra 1 Safinatun Najah dan Asrama Putra 2 Riyadul Badiah) dan tiga asrama untuk santri putri (Asrama Putri 1 Sulamut Taufiq, Asrama Putri 2 Fathul Qorib, dan Asrama Putri 3 Raudlatul Banat).
Di samping itu, Pondok Pesantren Condong juga didukung fasilitas belajar dan mengajar yang memadai. Di tempat ini, sudah tersedia ruang belajar atau kelas yang representatif dan terpisah antara putra dan putri, laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi), laboratorium komputer, area hotspot atau Wi-Fi, laboratorium bahasa, hingga aula dan perpustakaan.
3. PONDOK PESANTREN MANARUL HUDA
Lokasi : Kampung Sukasirna, Po Box 5SPA, Wargakerta, Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat 46461
Pondok pesantren Salafiyah ini didirikan oleh KH. Endin Saepudin pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1996 pesantren ini mendirikan Yayasan Manarul Huda, yayasan tersebut mengembangkan pesantren dengan membangun MTs Manarul Huda, MA Manarul Huda dan Koperasi Pontren Manarul Huda.
Sekretaris Yayasan Pesantren Manarul Huda KH Cecep Ilman Fahmi menyatakan, pesantren yang dikelolanya harus tetap mempertahankan tradisi sorogan. Sekalipun ada pendidikan formal, aktivitas ngaji tak boleh diabaikan santri.
Santri membaca buku kuning dan memahami ilmu-ilmu yang ada di dalamnya.
Kitab kuning yang dibahas berkaitan dengan tradisi gramatika bahasa Arab, yaitu nahwu dan sharaf. Ada juga yang mengajarkan akidah atau tauhid. Kitab lainnya tentang fikih dan akhlak.
Dari tahun ke tahun santri di pesantren ini bertambah. Lebih dari 150 orang. Pada 1997 pesantren itu kemudian membangun yayasan. Maka, berdirilah MTs dan MA.
Hingga saat ini santri yang mondok di Manarul Huda semakin banyak dan terus bertambah dari tahun ke tahun.
4. PONDOK PESANTREN CIPASUNG
Lokasi : Komplek Pondok Pesantren, Jl. K.H. Ruhiat, RT.02/RW.7, Cipakat, Kec. Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat 46417
Pondok Pesantren Cipasung merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam yang berlokasi di Desa Cipakat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pondok pesantren ini ternyata sudah berusia cukup lama karena telah eksis sejak tahun 1931 silam, yang kala itu didirikan oleh almarhum KH Ruhiat. Pesantren Cipasung merupakan salah satu pondok pesantren yang berciri khas ‘Salafy’ (memperdalam kitab kuning), selain juga melaksanakan pendidikan formal mulai jenjang PAUD, TK Islam, Madrasah Diniyah, MI, MTs, SMP Islam, SMA Islam, SMK Islam, MAN, hingga perguruan tinggi seperti IAIC, STTC, STIEC, dan Pascasarjana IAIC.
Secara umum, Pondok Pesantren Cipasung memiliki tujuan membina warga negara Indonesia yang memiliki kepribadian muslim dan menanamkan rasa keagamaan dalam semua aspek kehidupan dalam rangka berkhidmat untuk agama, nusa, dan bangsa. Sementara, secara khusus, pondok ini bertujuan mendidik santri atau siswa menjadi seorang muslim yang memiliki akhlak karimah, memiliki kecerdasan, serta sehat lahir dan batin.
Layaknya pondok pesantren pada umumnya, Pondok Pesantren Cipasung juga mewajibkan para santri untuk tidur di asrama. Memiliki 19 unit, asrama di pondok ini terbagi menjadi dua, yaitu untuk santri putri dan untuk santi putra.
Pondok Pesantren Cipasung juga menyelenggarakan pendidikan setingkat SMP, SMA, dan bahkan perguruan tinggi. Akan tetapi, ketika dikonfirmasi rupanya biaya pendidikan di Pondok Pesantren Cipasung untuk masing-masing jenjang tersebut untuk tahun ini masih belum diumumkan. Sebagai gambaran, berikut informasi biaya pendidikan di Ponpes Cipasung untuk tahun sebelumnya.
5. PONDOK PESANTREN DARUSSALAM TASIKMALAYA
Lokasi : Tanjungpura, Kec. Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat 46155
Pendirian Pondok Pesantren Darussalam pada dasarnya berbarengan sejalan dengan proses pendirian Pendidikan Formal Menengah SMP Terpadu Darussalam, Dengan berpijak kepada Pokok Ajaran Islam dan Ukhuwah Islamiyah dengan pola keterpaduan kurikulum antara kurikulum KMI Gontor, Salafiyah dan Pendidikan Formal Menengah Depdiknas, dengan system Boarding School yang mengonsetrasikan belajar 24 jam di asrama.
Bermula dari sebuah Kandang Ayam yang berkapasitas 3000-3500 ekor ayam potong, kurang lebih tiga tahun dengan izin Allah dan dukungan kuat dari masyarakat di samping itu juga, cita – cita tinggi dari Pendiri Pondok Pesantren dalam waktu yang relatif sangat singkat kira-kira empat bulan masyarakat berjibaku membangun dengan tanpa upah gaji. Kandang ayam tersebut menjelma menjadi sebuah Pesantren dan lembaga Pendidikan Formal Menengah SMP Terpadu Darussalam harapan masyarakat.
Kata Darussalam bagi nama Pesantren diambil dari sebuah harapan besar Pendiri Pondok bahwa kelak Pesantren tersebut menjadi pesantren kebanggaan layaknya Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur yang menjadi almamaternya. di samping salah-satu pendirinya alumni Gontor. Kedua, makna dari Darussalam berarti Kampung Damai diharapkan Pesantren Darussalam mempunyai peran besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang membawa kedamaian, dan Ketiga, dengan tidak merendahkan bahwa nama Darussalam diambil dari kata yang mudah dicerna oleh masyarakat. Sesuai dengan asal mulanya tempat dari kandang ayam, Darul Ayam menjadi Darussalam Kampung Damai.
Kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren Darussalam adalah dengan memadukan tiga kurikulum :
1. KMI Gontor Ponoroga Jawa Timur,
2. Salafiyah, serta menghafal Al-Quran yang berorientasi ke arah pendidikan modern.
3. SMP/SMA Terpadu Darussalam dari Kemendikbud.
6. PONDOK PESANTREN MODERN AL FURQON
Lokasi : JL. Raya Barat, No. 21 A, Singaparna, Cikunten, Kec. Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat 46414
Pondok Pesantren Al-Furqon didirikan oleh KH. Taufik Ali Daud dan saat ini Pondok Pesantren Al-Furqon diasuh oleh KH Asep Hidayat, Lc. Pondok Pesantren Al-Furqon dengan sejarah panjang yang tidak bisa terpisahkan. Hadir dari keyakinan dan rasa tanggung jawab akan tuntunan ummat terhadap pejuang dan penerus amanat nubuwat (warasatul anbiyya).
Dari sebuah nama Al-Furqon, masjid yang senantiasa mengadakan pengajian rutin dan pendidikan RA ( Raudatul Athfal) di awal tahun 1980. Akhirnya di tahun 1992, dengan izin Allah SWT, Pondok Pesantren didirikan. Hingga saat ini telah melahirkan 21 angkatan. Merupakan sebuah kebanggaan dan wujud tasyakur Pondok Pesantren Al-Furqon terus berkembang melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat.
Pondok Pesantren Al-Furqon menghadirkan suasana pendidikan dan pembinaan terhadap Santri (anak didik) dengan mengupayakan Pesantren sebagai tempat ibadah thalab al-ilmi dan menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa Al-Quran dan ilmu pengetahuan umum. Santri pada akhirnya diharapkan memiliki kemampuan dan penguasaan terhadap seluruh cabang keilmuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dengan tetap berjiwa pesantren.
Lingkaran pendidikan dan Pembinaan yang dilaksanakan Pondok Pesantren Al-Furqon bermuara pada terwujudnya generasi yang unggul menuju terbentuknya khairo ummah, mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berpengetahuan luas dan bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat. Kaum intelek yang memiliki keseimbangan dzikir dan pikir.
Kurikulum yang digunakan adalah perpaduan antara Kurikulum Standar Pendidikan Nasional dan Kurikulum Pondok Modern Gontor, dengan masing-masing komposisi 100%. Yang berarti tidak ada pemilahan antara komponen umum dan agama, tradisional dan modern. Karena pada dasarnya inti dari kesemuanya adalah Ilmu. Lama pendidikan di Pondok Pesantren Al-Furqon selama 6 (enam) tahun.
Tiga tahun pertama setingkat MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan tiga tahun berikutnya setingkat MA (Madrasah Aliyah). Santri Lulusan Pondok Pesantren Al-Furqon akan memiliki sekaligus 3 Ijazah. (Ijazah Pondok Pesantren, Ijazah MTs, Ijazah MA yang sudah TERAKREDITASI). Alumni dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan TInggi dalam Negeri (PTN maupun PTS) maupun Luar Negeri.
7. PONDOK PESANTREN NURUL WAFA
Lokasi : Gunung Hideung, Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat 46461
Pondok pesantren Nurul Wafa Gununghideung merupakan salah satu lembaga yang turut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan baik agama maupun dari luar agama. Pondok yang berdiri pada tahun 1977 semula hanya terdiri dari asrama putra yang berjumlah 12 ruangan/kobong (saat ini menjadi asrama pusaka), masjid kecil, dan madrasah.
Ketiga bangunan ini merupakan jerih payah dua ulama besar pendiri sekaligus pemilik Pondok pesantren yaitu Al-magfurlah Syekhuna KH. Moch. Idris dan Syekhuna Al- Mukarrom KH. Asep Moch. Saefulloh. Semenjak tahun 1977, beliau pendiri dan pemilik Pondok Pesantren Nurul Wafa telah berhasil mencetak kader-kader Ulama yang telah tersebar di berbagai daerah. Selama memimpin Pondok, berbagai cobaan dan rintangan dating silih berganti. Namun berkat kesungguhan Syekhuna Al-Mukarrom KH. Asep Moch. Saefulloh, pondok berhasil bertahan hingga saat ini, bahkan santrinya semakin banyak dan terus bertambah.
8. PONDOK PESANTREN SUKAHIDENG
Lokasi : Bageur, Rt. 16/04, Sukarapih, Sukarame, Sukarapih, Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat 46461
Pesantren ini bernama lengkap “Pondok Pesantren Perguruan KHZ. Musthafa Sukahideng” didirikan pada masa penjajahan Belanda tahun 1341 H bertepatan dengan tahun 1922 M.
Pendirinya adalah M. KHZ. Muhsin. Sepulangnya dari menuntut ilmu, pada tahun 1922 M. KHZ. Muhsin mendirikan Pesantren di Kampung Bageur yang bernama Pesantren Sukahideng. Tanah yang ditempati Pesantren meruapakan wakaf untuk dijadikan Masjid dan sarana berdakwah.
Selain belau menjadi pengasuh pesantren di tempatnya, ia juga rajin memberi pengajian ke kampung-kampung sekitar, seperti desa Sukarapih maupun di luar desa.
KH. Zenal Muhsin Wafat pada tahun 1938. Karena putra pertama beliau yaitu KH.A. Wahab Muhsin masih 17 tahun, maka kepengurusan Pesantren dipimpin oleh salah seorang menantu KH. Zenal Muhsin yaitu KH. Yahya Bahtiar Afandi sampai dengan tahun 1945.
Dan dari tahun 1945 sampai dengan 2000 M. yang memimpin Pusaka peninggalan ini adalah putra sulungnya yaitu KH.A. Wahab Muhsin Rohimahulloh.
9. PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM K.H. BUSTHOMI
Lokasi : Jl. K.H. Busthomi No.Kel, Awipari, Kec. Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat 46196
Pondok pesantren pertama di wilayah Kecamatan Cibeureum ini berdiri sekitar 1920 dengan nama pondok pesantren Awipari. Pendirinya adalah KH. Masduki (Alm). Beliau merupakan putra KH. Husen, dari Tonjong, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, yang merupakan cucu dari salah seorang keluarga Syekh Abdul Muhyi Pamijahan. “Kalau dulu penamaan pesantren itu langsung dengan menyebut tempat di mana pesantren itu berada,” kata KH. Cecep Ridwan Busthomi, pimpinan pondok pesantren Bahrul Ulum KH. Busthomi, Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Dalam penyelenggaraan pengajian, dikarenakan KH. Masduki sering melaksanakan ibadah haji dan pernah bermukim di Mekkah, maka di bantu oleh keluarganya KH. Ahmad (Alm). KH. Masduki memiliki empat putra, yaitu KH. Busthomi (Alm), KH. Tijani (Alm), KH. Syail Mawardhi (Alm), dan Hj. Ai (Alm). Sekitar 1940 KH. Busthomi bersama KH. Ruhiat, Pondok Pesantren Cipasung, pernah menawarkan diri untuk ikut ke medan perang.
Tapi oleh KH. Zaenal Musthofa dilarang ikut, malah disuruh pulang untuk membina umat. Berbeda dengan KH. Ruhiat yang ikut ke medan perang. Kepemimpinan KH. Masduki berakhir hingga 1942, kemudian diteruskan putra sulungnya. Semasa kepemimpinan KH. Busthomi, perkembangan pesantren cukup pesat dengan banyaknya santri yang bermukim. “Puncak kejayaannya tahun 1965 sekitar 3000-an santri. Bangunan pesantrennya tidak seperti sekarang. Hanya pakai bedeng-bedeng, semisal tenda darurat. Ini dikatakan oleh seorang alumni yang masih hidup,” ungkap putra bungsu KH. Busthomi itu.
Sekitar 1970, pesantren berganti nama menjadi pondok pesantren Bahrul Ulum. Seiring perkembangan, sistem pengajarannya, selain Salafiyah sekarang menggunakan sistem kholafiyah. Selanjutnya kepemimpinan pesantren diteruskan putra dan menantunya, yaitu KH. Abdullah Muhaemin (Alm) dan KH. Ma’sum Suhaemi (Alm). “Kholafiyah diperuntukkan bagi santri yang sekaligus bersekolah, dan Salafiyah dikhususkan bagi santri khusus tidak sekolah (Takhosus). Klasifikasinya, yaitu I’dad, Ula, Tsanawiyah, Wustho, ‘Ali dan Takhosus. Sekarang ada delapan asrama, tiga asrama perempuan dan empat asrama laki-laki."
10. PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA
Lokasi : Jl. Miftahul Huda, RT.05 / RW.02, Pasir Panjang, Kalimanggis, Manonjaya, Kalimanggis, Kec. Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat 46197
Pondok Pesantren Miftahul Huda didirikan oleh almarhum KH. Choer Affandi (dikenal dengan julukan UWA Ajengan) beserta istri (Hj. Siti Shofiyyah) pada tanggal 7 Agustus 1967.
Berlokasi di Kedusunan Pasirpanjang, Desa Kalimanggis, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat, jarak dari Kota Tasikmalaya 13 km. ke arah Timur, dari ibu kota Kecamatan 1 km. ke arah Tenggara dan 8 km. dari ibu kota Ciamis ke arah Barat Daya.
Dan telah mencatatkan diri sebagai Yayasan dengan nama Yayasan Pesantren Miftahul Huda (YAMIDA) dengan akta notaris Ryono Roeslam NO.34/PN/76/AN. Berhubung banyak pendirinya yang telah meninggalkan Pesantren (waktu itu pengurusnya ada dari kalangan santri senior) maka akta notaris ini diperbaharui pada tanggal 20 Juni 1987 di hadapan notaris Tuti Asijati Abdul Ghani SH.
Cikal bakalnya adalah Pondok Pesantren Wanasuka di kampung Cigugur Ciamis, kemudian karena pergolakan perjuangan pada saat itu Pondok Pesantren Wanasuka tidak dapat dilanjutkan. Beberapa tahun kemudian KH. Choer Affandi mendirikan lagi Pondok Pesantren dengan nama Pesantren Gombongsari di kampung Cisitukaler desa Pasirpanjang, kemudian karena di lokasi ini tidak memungkinkan untuk diperluas lokasinya, sementara Santri bertambah terus, atas dukungan masyarakat lokasinya dipindah ke lokasi sekarang, dibangun di atas tanah waqaf dari Raden Hj. Mardiyah seorang aghniya di Manonjaya.
Itulah beberapa daftar Pondok Pesantren Terbesar Dan Terkenal di Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia.
Belum ada Komentar untuk "Inilah 10 Pondok Pesantren Salaf dan Modern Terbaik di Tasikmalaya"
Posting Komentar