5 Pondok Pesantren Terbaik, Terbesar Di Sragen Jawa Tengah
Minggu, 24 November 2019
Tambah Komentar
Sragen merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya terletak di Sragen.
Berikut ini adalah beberapa daftar Pondok Pesantren Salafiyah maupun Modern Terbesar dan Terkenal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah :
1. Pondok Pesantren Walisongo Sragen
Lokasi : Kampung Sungkul, RT.12/RW.4, Plumbungan, Karang Malang, Sungkul, Plumbungan, Kec. Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57222
Pondok pesantren Walisongo Sragen, adalah suatu pondok terbesar di Sragen. Ponpes Walisongo Sragen dibawah asuhan Abah KH Ma’ruf Islamuddin, ini bertempat di Sungkul, Plumbungan, Karangmalang, Sragen. Ponpes yang bisa disebut ponpes yang bertempat di tempat strategis ini, telah memiliki sekitar 700 santri putra maupun putri. Dengan lokasi di central kota Sragen tugu adipuro ke selatan sekitar 500 m. Terdapat plat besar bertuliskan “Pondok Pesantren Walisongo Sragen”.
Pendidikan dalam pondok pesantren walisongo sragen mulai dari, KB-TK, SDI Walisongo, SMP Walisongo, SMA Walisongo, dan Mu’allimin Walisongo.
Tidak hanya ponpes berbasis salafiyyah dengan nahwu sorof, ’imrithi, maupun fiqihnya. Pondok pesantren ini juga memiliki sejumlah program unggulan lain.
PENDIDIKAN
Pondok pesantren ini juga merupakan pesantren yang masih mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik, meskipun di daerah Babakan itu sendiri telah banyak berdiri pondok pesantren lain. Akan tetapi santrinya tidak kalah banyak dengan pondok pesantren yang ada di sekitarnya. Selain itu, pondok ini juga memiliki program bagi masyarakat sekitar yaitu Majlis Ta’lim sabtunan (bapak-bapak), selasanan (ibu-ibu) dan sebagainya.
EKSTRAKURIKULER
-. Keorganisasian dan ASWAJA
- Kelompok study mapel Olah raga
- Pramuka
- Out bound
- Seni baca Qur'an ( qiroat )
- Seni islami ( rebana )
- Pengajian Kitab kuning ala pesantren
2. PONDOK PESANTREN AN NUR SRAGEN
Lokasi : Jl. Perintis Kemerdekaan, RT.21/RW.07, Dusun Kebayanan Sragen Manggis, Sragen Wetan, Kec. Sragen, Ndok, Jawa Tengah 57214
Pondok Pesantren An-Nur Sragen adalah pilihan yang tepat. Pondok Pesantren ini memberikan pengajaran Quran Hadist sekaligus memberikan kesempatan bagi para santrinya untuk melanjutkan pendidikan umum di SMP, SMU dan SMK.
Pondok Pesantren An-Nur Sragen merupakan salah satu lembaga pendidikan Al-Quran dan Al-Hadist di bawah pengelolaan LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Lokasinya sangat strategis, yaitu masuk 50 meter dari Jl. Raya Karanganyar-Sragen tepat di sebelah RSUD Sragen Kota. Atau perjalanan 5 (lima) menit (2,6 KM) dari Stasiun Sragen Jalan Salak.
Pondok Pesantren yang mulai beroperasi tahun 1998 ini hingga saat ini telah meluluskan 600 (enam ratus) orang mubaligh dan mubalighot. Saat ini Ponpes An Nur menampung sebanyak 150 orang santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ponpes yang dipimpin oleh Drs. H. Mungin MM dan diasuh oleh 15 orang guru ini memiliki fasilitas Masjid, Aula, Kantor Pondok, Ruang tamu, asrama santri putra terdiri 3 kamar dan asrama santri putri terdiri dari 7 kamar. Ketua dewan guru adalah H. Anas Nasrulloh.
3. PONDOK PESANTREN DARUL IHSAN MUHAMMADIYAH
Lokasi : Pringan, RT.01/RW.01, Karang Tengah, Dusun I, Karang Tengah, Kec. Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57216
Pondok Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen merupakan salah satu sekolah swasta yang berbasis pesantren modern atau dalam istilah sekarang dikenal dengan model Pendidikan Boarding School. Model Pendidikan Pesantren menjadi pilihan yang sangat tepat untuk memenuhi tujuan pendidikan Nasional yaitu membentuk manusia Indonesia yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan berlandaskan pada ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Disamping itu, visi dari Pondok Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen yang telah disepakati bersama, yakni terbentuknya kader Muhammadiyah yang islami, berpestasi dan terampil, akan semakin mudah terwujud. Hal ini bisa dipahami karena dalam dunia pesantren telah dilaksanakan pendidikan yang terpadu yaitu antara pendidikan agama dan pendidikan umum yang menyatu dalam keselarasan selama 24 jam.
Selain untuk memenuhi tujuan dasar pendidikan diatas, bentuk Boading School dengan menegemen yang tepat, akan sangat membantu permasalahan bangsa yakni rusaknya moral dan karakter para generasi muda yang merupakan tulang punggung bagi estafet kepemimpinan bangsa ini. Rusaknya moral dan hilangnya karakter khas dari bangsa Indonesia, membutuhkan perhatian khusus salah satunya dengan pendampingan yang terpadu dalam pendidikan yang menyatukan pendidikan umum dan agama dalam satu wadah, dalam porsi yang seimbang.
4. PESANTREN BAITUL QURAN SRAGEN
Lokasi : Jl. Jambeyan, Garut 1, Dawung, Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57293
Pesantren Baitul Qur’an berdiri pada tahun 2010 dengan jumlah santri 10 orang dan hanya menyelenggarakan pendidikan tahfizh dan kepesantrenan saja. Kemudian, pada tahun 2011 yayasan menyepakati pendirian lembaga formal SMP Baitul Qur’an Boarding School (SMP BQBS). Lalu pada tahun 2012 yayasan mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Baitul Qur’an (SDIT BQ).
Dalam perkembangannya, SMP BQBS mengalami kemajuan cukup signifikan. Presatasi demi prestasi dapat diraih dengan gemilang hampir di semua bidang, seperti akademik, tahfizh, tilawah, olah raga, dan kesenian. Jumlah santri yang khatam 30 juz terus bertambah setiap tahunnya. Dampaknya, animo masyarakat dan jumlah pendaftar semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan visi “mencetak generasi qur’ani, mandiri, dan berprestasi” yayasan bertekad untuk terus mengembangkan kualitas dan kuantitas kelembagaan. Untuk itu, pada tahun 2015 didirikanlah SMA Science Plus Baitul Qur’an Borading School (SMA SP BQBS).
Profesionalisme pelayanan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Untuk mewujudkan hal itu, dibentuklah lembaga-lembaga non formal untuk mengawal berjalannya program unggulan. Yaitu: Lembaga Tahfizh dan Ilmu Syariah Baitul Qur’an (LTIS BQ), Lembaga Bahasa Baitul Qur’an (LBBQ), dan Lembaga Keasramaan Baitul Qur’an (LKBQ).
Kini, Baitul Qur’an telah menampung sebanyak 1140 santri dari jenjang SD hingga SMA, dan terus mengembangkan diri dengan program-program sosial. Untuk itu Yayasan membentuk satu badan sosial yang diberi nama Direktorat Sosial dan Dakwah. Fungsi direktorat ini adalah menjembatani komunikasi Pesantren dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
5. PONDOK PESANTREN IBNU ABBAS AS SALAFY
Lokasi : Beku, Dusun 2, Kliwonan, Kec. Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57282
Pada bulan juli tahun 2002 dimulailah pembelajaran di masjid Beku Kliwonan Masaran Sragen. Dengan bentuk pembelajaran yang berbasis masjid ini diharapkan mampu untuk mencetak penuntut ilmu yang mumpuni dalam ilmu maupun amal. Peserta didik mendapat asupan ilmu agama sesuai jadwal kajian yang masih menyisakan kesempatan untuk mencari penghidupan di luar jam pelajaran. Namun di sini lain, peserta didik tidak mempunyai ikatan kuat sebagai santri tetap karena kebanyakan mereka hanya bertahan beberapa waktu dan setelah itu meninggalkan pembelajaran dengan alasan bervariasi dan tidak kembali lagi. Pada akhirnya hanya beberapa peserta didik yang bertahan. Dengan pengalaman semacam ini, terbetik niat untuk membuat sebuah lembaga pendidikan yang benar-benar mempunyai ‘peserta didik tetap’ dan berkesinambungan. Maka pada tahun 2005 mulailah dibangun di lokasi yang sekarang ini, madrasah salafiyah wustho.
Peminat untuk madrasah ini pada awal mula terbilang cukup banyak. Walaupun sebagaian santri belum mempunyai ijazah setingkat sekolah dasar. Namun diusahakan untuk segera mengikuti ujian program paket kesetaraan tingkat sekolah dasar. Sehingga ketika resmi tahun 2006 mendapat izin kemenag untuk menyelenggarakan pesantren sekaligus madrasah salafiyah wustho setingkat SMP. Mulai saat itulah perkembangan jumlah santri sekaligus sarana fisik juga SDM mulai berkembang pesat. Peminatnya dari tahun ke tahun semakin banyak. Jumlah guru pun ditambah dan beberapa karyawan pesantren pun diangkat untuk menunjang kebutuhan harian santri. Mulai dari tukang masak hingga petugas sarana dan prasarana.
Pada awal tahun 2009 mulai dipikirkan dan diusahakan untuk memberikan wadah bagi lulusan madrasah salafiyah wustho yang tentunya tidak mungkin semuanya akan melanjutkan ke luar pesantren. Dan memang kebanyakan masih melanjutkan di pesantren hingga 6 tahun. Maka pada tahun itu juga mulai diusahakan ijin operasional untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Ibnu Abbas As Salafy di lingkungan pesantren. Dan akhirnya pada bulan mei tahun 2009 turunlah izin resmi penyelenggaraan madrasah aliyah.
Bersamaan dengan berdirinya madrasah salafiyah wustho, program tahfizhul quran selalu mengiringi setiap derap langkah pesantren. Karena program ini berlangsung pada pagi dan sore hari di luar kegiatan dan jam belajar reguler pagi hari. Pada mulanya pengampu untuk hafalan qur’an hanya satu orang namun seiring dengan perkembangan jumlah santri, bertambah pula jumlah pengampu hafalan tetap, yang tentunya mereka adalah hafizh-hafizh quran yang berpengalaman.
Program I’dad Lughowi dan I’dad Du’at merupakan lanjutan dari pembelajaran masjid yang ketika berpindah lokasi ke lokasi pesantren sekarang masih mempunyai beberapa peminat. Merekapun masih mendapatkan pelajaran yang sama sebagaimana ketika di masjid dulu. Sekaligus dibina untuk membantu berbagai kegiatan madrasah salafiyah wustho dan madrasah aliyah baik di dalam kelas maupun di luar jam pelajaran kelas. Program ini ditiadakan pada tahun 2011 disebabkan kurangnya peminat. Akhirnya pesantren fokus pada madrasah salafiyah wustho dan madrasah aliyah yang dipadu dengan tahfizul qur’an sebagai program unggulannya.
Itulah daftar Pondok pesantren Terbesar Dan Terkenal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Berikut ini adalah beberapa daftar Pondok Pesantren Salafiyah maupun Modern Terbesar dan Terkenal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah :
1. Pondok Pesantren Walisongo Sragen
Lokasi : Kampung Sungkul, RT.12/RW.4, Plumbungan, Karang Malang, Sungkul, Plumbungan, Kec. Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57222
Pondok pesantren Walisongo Sragen, adalah suatu pondok terbesar di Sragen. Ponpes Walisongo Sragen dibawah asuhan Abah KH Ma’ruf Islamuddin, ini bertempat di Sungkul, Plumbungan, Karangmalang, Sragen. Ponpes yang bisa disebut ponpes yang bertempat di tempat strategis ini, telah memiliki sekitar 700 santri putra maupun putri. Dengan lokasi di central kota Sragen tugu adipuro ke selatan sekitar 500 m. Terdapat plat besar bertuliskan “Pondok Pesantren Walisongo Sragen”.
Pendidikan dalam pondok pesantren walisongo sragen mulai dari, KB-TK, SDI Walisongo, SMP Walisongo, SMA Walisongo, dan Mu’allimin Walisongo.
Tidak hanya ponpes berbasis salafiyyah dengan nahwu sorof, ’imrithi, maupun fiqihnya. Pondok pesantren ini juga memiliki sejumlah program unggulan lain.
PENDIDIKAN
Pondok pesantren ini juga merupakan pesantren yang masih mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik, meskipun di daerah Babakan itu sendiri telah banyak berdiri pondok pesantren lain. Akan tetapi santrinya tidak kalah banyak dengan pondok pesantren yang ada di sekitarnya. Selain itu, pondok ini juga memiliki program bagi masyarakat sekitar yaitu Majlis Ta’lim sabtunan (bapak-bapak), selasanan (ibu-ibu) dan sebagainya.
EKSTRAKURIKULER
-. Keorganisasian dan ASWAJA
- Kelompok study mapel Olah raga
- Pramuka
- Out bound
- Seni baca Qur'an ( qiroat )
- Seni islami ( rebana )
- Pengajian Kitab kuning ala pesantren
2. PONDOK PESANTREN AN NUR SRAGEN
Lokasi : Jl. Perintis Kemerdekaan, RT.21/RW.07, Dusun Kebayanan Sragen Manggis, Sragen Wetan, Kec. Sragen, Ndok, Jawa Tengah 57214
Pondok Pesantren An-Nur Sragen adalah pilihan yang tepat. Pondok Pesantren ini memberikan pengajaran Quran Hadist sekaligus memberikan kesempatan bagi para santrinya untuk melanjutkan pendidikan umum di SMP, SMU dan SMK.
Pondok Pesantren An-Nur Sragen merupakan salah satu lembaga pendidikan Al-Quran dan Al-Hadist di bawah pengelolaan LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Lokasinya sangat strategis, yaitu masuk 50 meter dari Jl. Raya Karanganyar-Sragen tepat di sebelah RSUD Sragen Kota. Atau perjalanan 5 (lima) menit (2,6 KM) dari Stasiun Sragen Jalan Salak.
Pondok Pesantren yang mulai beroperasi tahun 1998 ini hingga saat ini telah meluluskan 600 (enam ratus) orang mubaligh dan mubalighot. Saat ini Ponpes An Nur menampung sebanyak 150 orang santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ponpes yang dipimpin oleh Drs. H. Mungin MM dan diasuh oleh 15 orang guru ini memiliki fasilitas Masjid, Aula, Kantor Pondok, Ruang tamu, asrama santri putra terdiri 3 kamar dan asrama santri putri terdiri dari 7 kamar. Ketua dewan guru adalah H. Anas Nasrulloh.
3. PONDOK PESANTREN DARUL IHSAN MUHAMMADIYAH
Lokasi : Pringan, RT.01/RW.01, Karang Tengah, Dusun I, Karang Tengah, Kec. Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57216
Pondok Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen merupakan salah satu sekolah swasta yang berbasis pesantren modern atau dalam istilah sekarang dikenal dengan model Pendidikan Boarding School. Model Pendidikan Pesantren menjadi pilihan yang sangat tepat untuk memenuhi tujuan pendidikan Nasional yaitu membentuk manusia Indonesia yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan berlandaskan pada ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Disamping itu, visi dari Pondok Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen yang telah disepakati bersama, yakni terbentuknya kader Muhammadiyah yang islami, berpestasi dan terampil, akan semakin mudah terwujud. Hal ini bisa dipahami karena dalam dunia pesantren telah dilaksanakan pendidikan yang terpadu yaitu antara pendidikan agama dan pendidikan umum yang menyatu dalam keselarasan selama 24 jam.
Selain untuk memenuhi tujuan dasar pendidikan diatas, bentuk Boading School dengan menegemen yang tepat, akan sangat membantu permasalahan bangsa yakni rusaknya moral dan karakter para generasi muda yang merupakan tulang punggung bagi estafet kepemimpinan bangsa ini. Rusaknya moral dan hilangnya karakter khas dari bangsa Indonesia, membutuhkan perhatian khusus salah satunya dengan pendampingan yang terpadu dalam pendidikan yang menyatukan pendidikan umum dan agama dalam satu wadah, dalam porsi yang seimbang.
4. PESANTREN BAITUL QURAN SRAGEN
Lokasi : Jl. Jambeyan, Garut 1, Dawung, Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57293
Pesantren Baitul Qur’an berdiri pada tahun 2010 dengan jumlah santri 10 orang dan hanya menyelenggarakan pendidikan tahfizh dan kepesantrenan saja. Kemudian, pada tahun 2011 yayasan menyepakati pendirian lembaga formal SMP Baitul Qur’an Boarding School (SMP BQBS). Lalu pada tahun 2012 yayasan mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Baitul Qur’an (SDIT BQ).
Dalam perkembangannya, SMP BQBS mengalami kemajuan cukup signifikan. Presatasi demi prestasi dapat diraih dengan gemilang hampir di semua bidang, seperti akademik, tahfizh, tilawah, olah raga, dan kesenian. Jumlah santri yang khatam 30 juz terus bertambah setiap tahunnya. Dampaknya, animo masyarakat dan jumlah pendaftar semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan visi “mencetak generasi qur’ani, mandiri, dan berprestasi” yayasan bertekad untuk terus mengembangkan kualitas dan kuantitas kelembagaan. Untuk itu, pada tahun 2015 didirikanlah SMA Science Plus Baitul Qur’an Borading School (SMA SP BQBS).
Profesionalisme pelayanan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Untuk mewujudkan hal itu, dibentuklah lembaga-lembaga non formal untuk mengawal berjalannya program unggulan. Yaitu: Lembaga Tahfizh dan Ilmu Syariah Baitul Qur’an (LTIS BQ), Lembaga Bahasa Baitul Qur’an (LBBQ), dan Lembaga Keasramaan Baitul Qur’an (LKBQ).
Kini, Baitul Qur’an telah menampung sebanyak 1140 santri dari jenjang SD hingga SMA, dan terus mengembangkan diri dengan program-program sosial. Untuk itu Yayasan membentuk satu badan sosial yang diberi nama Direktorat Sosial dan Dakwah. Fungsi direktorat ini adalah menjembatani komunikasi Pesantren dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
5. PONDOK PESANTREN IBNU ABBAS AS SALAFY
Lokasi : Beku, Dusun 2, Kliwonan, Kec. Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57282
Pada bulan juli tahun 2002 dimulailah pembelajaran di masjid Beku Kliwonan Masaran Sragen. Dengan bentuk pembelajaran yang berbasis masjid ini diharapkan mampu untuk mencetak penuntut ilmu yang mumpuni dalam ilmu maupun amal. Peserta didik mendapat asupan ilmu agama sesuai jadwal kajian yang masih menyisakan kesempatan untuk mencari penghidupan di luar jam pelajaran. Namun di sini lain, peserta didik tidak mempunyai ikatan kuat sebagai santri tetap karena kebanyakan mereka hanya bertahan beberapa waktu dan setelah itu meninggalkan pembelajaran dengan alasan bervariasi dan tidak kembali lagi. Pada akhirnya hanya beberapa peserta didik yang bertahan. Dengan pengalaman semacam ini, terbetik niat untuk membuat sebuah lembaga pendidikan yang benar-benar mempunyai ‘peserta didik tetap’ dan berkesinambungan. Maka pada tahun 2005 mulailah dibangun di lokasi yang sekarang ini, madrasah salafiyah wustho.
Peminat untuk madrasah ini pada awal mula terbilang cukup banyak. Walaupun sebagaian santri belum mempunyai ijazah setingkat sekolah dasar. Namun diusahakan untuk segera mengikuti ujian program paket kesetaraan tingkat sekolah dasar. Sehingga ketika resmi tahun 2006 mendapat izin kemenag untuk menyelenggarakan pesantren sekaligus madrasah salafiyah wustho setingkat SMP. Mulai saat itulah perkembangan jumlah santri sekaligus sarana fisik juga SDM mulai berkembang pesat. Peminatnya dari tahun ke tahun semakin banyak. Jumlah guru pun ditambah dan beberapa karyawan pesantren pun diangkat untuk menunjang kebutuhan harian santri. Mulai dari tukang masak hingga petugas sarana dan prasarana.
Pada awal tahun 2009 mulai dipikirkan dan diusahakan untuk memberikan wadah bagi lulusan madrasah salafiyah wustho yang tentunya tidak mungkin semuanya akan melanjutkan ke luar pesantren. Dan memang kebanyakan masih melanjutkan di pesantren hingga 6 tahun. Maka pada tahun itu juga mulai diusahakan ijin operasional untuk menyelenggarakan Madrasah Aliyah Ibnu Abbas As Salafy di lingkungan pesantren. Dan akhirnya pada bulan mei tahun 2009 turunlah izin resmi penyelenggaraan madrasah aliyah.
Bersamaan dengan berdirinya madrasah salafiyah wustho, program tahfizhul quran selalu mengiringi setiap derap langkah pesantren. Karena program ini berlangsung pada pagi dan sore hari di luar kegiatan dan jam belajar reguler pagi hari. Pada mulanya pengampu untuk hafalan qur’an hanya satu orang namun seiring dengan perkembangan jumlah santri, bertambah pula jumlah pengampu hafalan tetap, yang tentunya mereka adalah hafizh-hafizh quran yang berpengalaman.
Program I’dad Lughowi dan I’dad Du’at merupakan lanjutan dari pembelajaran masjid yang ketika berpindah lokasi ke lokasi pesantren sekarang masih mempunyai beberapa peminat. Merekapun masih mendapatkan pelajaran yang sama sebagaimana ketika di masjid dulu. Sekaligus dibina untuk membantu berbagai kegiatan madrasah salafiyah wustho dan madrasah aliyah baik di dalam kelas maupun di luar jam pelajaran kelas. Program ini ditiadakan pada tahun 2011 disebabkan kurangnya peminat. Akhirnya pesantren fokus pada madrasah salafiyah wustho dan madrasah aliyah yang dipadu dengan tahfizul qur’an sebagai program unggulannya.
Itulah daftar Pondok pesantren Terbesar Dan Terkenal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Belum ada Komentar untuk "5 Pondok Pesantren Terbaik, Terbesar Di Sragen Jawa Tengah"
Posting Komentar