9 Pondok Pesantren Terbaik, Terbesar Di Semarang
Minggu, 24 November 2019
Tambah Komentar
Semarang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kota Ungaran Sekaligus Semarang menjadi Ibukota provinsi Jawa Tengah.
Berikut ini adalah beberapa daftar Pondok Pesantren Salafiyah maupun Modern Terbesar dan Terkenal di Kabupaten/Kota Semarang Jawa Tengah :
1. PONDOK PESANTREN MODERN DARUL HUSNA
Lokasi : JL Mangunharjo, RT 002/04, Mangunharjo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50272
Pondok Pesantren Modern Darul Husna adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di Jalan Mangunharjo, RT 002/04, Mangunharjo Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Pondok Pesantren Modern Darul Husna adalah salah satu pondok modern yang memiliki jenjang pendidikan formal juga, salah satunya adalah untuk pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA ada di Pondok Pesantren Modern Darul Husna ini. Sehingga ilmu yang akan di dapat oleh santri selain ilmu akhirat juga ilmu dunia.
2. PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2
Lokasi : Jl. Sendang Utara No.38, Gemah, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50191
Pondok Pesantren Addainuriyah 2 bermula dari pengajian Jum'at yang bertempat di serambi rumah Pengasuh (1980). Materi kajian saat itu masih terbatas pada tafsir Al-Qur'an disertai dengan Tanya jawab. Semakin hari jamaah pengajian terus bertambah setelah melalui berbagai pertimbangan majelis ta'lim ini dipindah pada malam Senin (berlangsung hingga sekarang). Kajian kitabpun mulai ditambah, yaitu kajian tasawuf (Kitab Syarah Hikam) dan kajian fiqh (kitab Fatkhul Mu'in). Perkembangan pengajian-bertambah timbul gagasan untuk mendirikan pondok pesantren. Hingga pada tahun 1989 pembangunan tahap I pun dilaksanakan. Pembangunan dilanjutkan sampai tahap IV. Sampai sekarang PP Addainuriyah-2 memiliki 3 lokal gedung berlantai 4.
Selain menjadi pengasuh PP Addainuriyah-2 Semarang, Drs. KH. Dzikron Abdullah juga menjabat sebagai ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Almu'tabaroh Annahdiiyyah Idaroh Wustho (Jawa Tengah) dan menjadi dosen Senior IAIN Walisongo Semarang.
3. PONDOK PESANTREN AL HIKMAH
Lokasi : Jl. Pesantren No.3, Pedurungan Lor, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192
Pondok pesantren Al-Hikmah didirikan pada tahun 2002 oleh para tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah. Kiprah Al-Hikmah di bidang agama diwujudkan dalam unit pendidikan di antaranya Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Tsanawiyah (MTs.), dan Madrasah Aliyah (MA), serta di bidang sosial dan kemasyarakatan.
Pondok Pesantren “Al-Hikmah” Karave didirikan atas inisiasi tokoh agama yang diwakili oleh Ust. Zainal Ngabidin, A.Ma. (Alm.) dan tokoh masyarakat desa Karave, Kab. Mamuju Utara pada pertengahan tahun 2002. Pada awalnya, Pondok Pesantren “Al-Hikmah” Karave hanya membuka jenjang pendidikan MTs. (Madrasah Tsnawiyah) atau setara SMP dan menerima peserta didik angkatan pertama pada tahun ajaran 2002/2003. Kemudian, pada tahun ajaran 2006/2007 Yayasan Pesantren ini mulai membuka jenjang pendidikan MA. (Madrasah Aliyah) atau setara SMA.
Pondok Pesantren Al-Hikmah menggunakan dua macam kurikulum, yakni (a) Satuan Pendidikan formal menggunakan kurikulum nasional yang dirancang oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI; dan (b) Kegiatan kepesantrenan menggunakan kurikulum mandiri yang disusun berdasarkan asas-asas kepesantrenan dengan mempertimbangan aspek lokal.
4. PONDOK PESANTREN ASSHODIQIYAH SEMARANG
Lokasi : Jl. Sawah Besar Timur No.99, RT.09/RW.02, Kaligawe, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50164
Pesantren Asshodiqiyyah terletak diatas tanah Hak Milik seluas kurang lebih 2,9 Ha telah berdiri sebuah Masjid (Al Mabrur), Pondok Pesantren Putra dan Putri, Gedung SMK, Gedung SMP IT, SD IT dan Gedung yang sedang dibangun akan diperuntukkan Aula, BMT dan KOPONTREN serta Insya Allah ke depannya nanti akan di bangun Perguruan Tinggi (Kebidanan dan Keperawatan).
Yayasan Asshodiqiyyah didirikan dengan Akte Notaris No. 10 Tgl. 14 September 1998. Diketuai oleh seorang Kyai yang kharismatik yaitu KH. Shodiq Hamzah yang selama ini melaksanakan Bimbingan Haji KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) dan Umroh dengan jama’ah sekitar 500 orang setiap musim haji.
EKSTRAKURIKULER
1. Latihan Khitobah
2. Jam’iyaAl barjanzi,
3. Seni Kaligrafi
4. Seni Hadroh dan Rebana
5. Kursus Komputer
6. Kajian Kitab
7. Bela diri
8. Olah raga
9. Seni baca Alquran
10. Administrasi.
11. Pengajian Al quran ( Bin Nadzor )
12. Tahfidzul Quran ( Hafalan Al quran )
13. Pengajian dan Sorogan kitabTakror ( belajar bersama )
14. Bahtsul Masail
15. Pengajian mingguan
16. Ziarah Wali-wali
17. lstighosah
5. PONDOK PESANTREN LUHUR WAHID HASYIM
Lokasi : Jl. Menoreh Tengah II No.14, Sampangan, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50236
Latar belakang pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim PPLWH sangat terkait dengan sejarah perkembangan Universitas Wahid Hasyim. Sejak pendirian kampus pada tahun 2000, Universitas Wahid Hasyim telah mulai merintis pesantren mahasiswa (Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim) ini meski dalam bentuk sederhana. Sehingga pada tanggal 10 Oktober 2000, beberapa bulan setelah Universitas Wahid HaSyim Semarang berdiri. Awalnya, pesantren masih berupa rumah tinggal yang dikontrak oleh Universitas Wahid Hasyim untuk tinggal menetap dan mengaji para santri. Dengan kondisi tesebut, maka sisitem pendidikan dan kepengasuhan belum berjalan optimal disamping daya tampung PPLWH masih sangat terbatas. Universitas pada akhirnya memutuskan baru menerima santri putra untuk menetap.
Seiring perkembangan dan usia kampus Universitas Wahid Hasyim, rumah tinggal dan tanah tempat PPLWH berada akhirnya dibeli dan menjadi milik Universitas Wahid Hasyim dengan kapasitas ruang dan kondisi bangunan yang kurang refresentatif berdinding kayu dan berlantai semen serta karena faktor usia, PPLWH saat ini hanya menampung 25 santri putra, bangunan yang ada berisi enam kamar tidur santri, satu ruang kantor, satu ruang tamu yang menjadi ruang mengaji, ruang dapur dan dua ruang kamar mandi. penataan dan perbaikan kemudian terus dilakukan baik fisik maupun sistem pendidikannya. pada tahun keempat, pemikiran dan tekad untuk memformulasikan format PPLWH yang ideal semaikin mengental. Pada akhirnya universitas merasa sangat mendesak untuk dilakukan pembangunan Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim. Alasannya, dengan bangunan fisik yang ideal, maka sistem pendidikan pesantren serta optimalisasi fungsinya akan lebih bisa dilakukan secara maksimal. Dan juga diperkuat oleh tuntutan karena orang tua mahasiswa yang mengaku lebih merasa tentram bila putranya bisa kuliah dan tinggal di pesantren.
Seiring dengan perkembangannya, Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim Semarang sudah mempunyai bangunan tiga lantai yang ditempati oleh santri putra. Sementara santri putri yang dulunya menempati bangunan dibelakang Rektorat, kini bertempat di rusunawa (Rumah susun mahasiswa) tiga lantai sebelah barat kampus dua Universitas Wahid Hasyim Semarang.
6. PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR
Lokasi : Jalan KH Munawir 13, Jl. Gemah Raya, Pedurungan Lor, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192
Pondok Pesantren Salafiyyah Al Munawir merupakan pondok pesantren yang cukup besar di kota Semarang dengan menempati tanah wakaf seluas 1.500 m2. Pondok ini terletak di kelurahan Gemah kecamatan Pedurungan, kota Semarang. Tepatnya di Jalan KH. Munawir 13 Gemah, Pedurungan kota Semarang 50191, Jawa Tengah dengan nomor telpon (024) 6714638.
Pada mulanya pondok pesantren ini belum diberi nama secara pasti, tetapi masyarakat menamainya Pondok Pesantren Salafiyyah Al Munawir. Kata Al Munawir diambil dari pendirinya, yaitu K. H. Abdullah Munawir, sementara kata Salafiyyah adalah sistem pendidikannya yang menganut kaum salaf (ulama’ terdahulu/tradisional), yaitu mengkaji kitab-kitab kuning yang disusun ulama terdahulu.
Akhirnya pondok pesantren ini dinamakan Pondok Pesantren Salafiyyah Al Munawir hingga kini.Pondok pesantren Salafiyyah Al Munawir berkembang pesat semenjak dipimpin oleh K. H. Abdush Shomad karena beliau adalah sosok pribadi yang penuh semangat, berdedikasi tinggi dan berloyalitas tinggi yang dilandasi dengan keimanan yang kuat. Pada masa kepemimpinan beliau pula pondok pesantren Salafiyyah Al Munawir terdaftar dalam buku Departemen Agama RI, yaitu dalam buku Nama dan Data Potensi Pesantren Seluruh Indonesia nomor 2533/Prop.8/Kab.8/1972.
EKSTRAKURIKULER
1. Tahfidz al-Qur’an
2. Salat Dhuha Berjemaah
3. Pengajian Kitab Kuning
4. Musyawarah Ma’hadiyah
5. Bahtsul Ma’sail
6. Diskusi Ilmiah
7. Hadrah/Rebana
8. Pengembangan Berbagai Olahraga
9. Keterampilan Wirausaha
10. Ziarah
11. Kaligrafi
12. Bahasa Asing Arab dan Inggris
13. Latihan berpidato
7. PONDOK PESANTREN ASKHABUL KAHFI
Lokasi : Jl. Raya Cangkiran-Gunungpati, Polaman, Kec. Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah 50216
Pondok Pesantren Askhabul Kahfi juga merupakan pondok pesantren salaf (salafiyah/klasik) dan terpadu dengan moderen di kota semarang terletak di jalan cangkiran-gunungpati km.3 kelurahan polaman, kecamatan mijen, kota semarang, jawa tengah, indonesia merupakan lembaga yang mendidik kader-kader umat dalam sebuah miniatur dunia yang dibangun atas dasar nilai Iman, islam dan ikhsan. Saat ini (±) 3.000 santri secara keseluruhan baik putra maupun putri berasal dari berbagai daerah/kota di Indonesia baik Jawa maupun luar jawa. Meskipun dalam satu lokasi, namun dengan lokal terpisah antara asrama putra dan asrama putri.
Sejak Berdiri pada tahun 2009, Pondok pesantren askhabul kahfi terus menerus berupaya melakukan inovasi baik pendidikan, budaya dan ekonomi serta meningkatkan sarana dan prasaran untuk mengimbangi pelaksanaan pembelajaran guna mencetak generasi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berpendidikan dan berpengetahuan luas tidak mengenal dikotomi keilmuan serta selalu berupaya memperjuangkan agama islam sesuai dengan kemampuan yang berdasarkan pada Al Qur’an dan hadist, sehingga menjadi investasi berharga bagi bangsa negara dan agama demi menggapai ridlo Allah SWT.
8. PONDOK PESANTREN BUGEN AL-ITQON
Lokasi : Jl. Kyai H. Abdurrosyid, Tlogosari Wetan, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196
Pondok pesantren ini berada di desa Bugen kelurahan Tlogosari Wetan Pedurungan Semarang. Perlu diketahui bahwa, sejarah keberadaan Pondok Pesantren ini sangat terkait erat dengan sejarah desa Bugen. Dalam sejarahnya, keadaan sosial dan kesadaran beragama masyarakat Bugen waktu itu sangat memprihatinkan. Sulit sekali menemukan orang yang mengenal Islam terlebih menjalankan syari'atnya. Kira-kira tahun 1898 M.
Syeikh Abu Yazid yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan memperisteri Nyai Rohmah puteri dari Kyai Abdurrasul yang asli dari Bugen. Dan atas permintaan Kasma Wijaya yang pada saat itu menjabat sebagai lurah Bugen (semula merupakan sebuah kepatihan bernama singosari).
Syeikh Abu Yazid diminta untuk menetap di desa Bugen guna kepentingan dakwah Islam. Sebagai langkah awal dalam berdakwah, Syeikh Abu Yazid mendirikan sebuah masjid sederhana dari rumah pemberian lurah Kasma Wijaya. Sejak itulah desa Bugen resmi memiliki sebuah masjid, dan sebagai imam masjid tersebut adalah Syeikh Abu Yazid sendiri. Sepeninggalan Syeikh Abu Yazid, imam masjid digantikan oleh kyai Abu Darda' (H. Syakur) yang termasuk salah satu putera Syeikh Abu Yazid. Pada tahun 1911 M. kyai Darda' wafat di desa Bugen, dan beliau meninggalkan anak diantaranya Nyai Khoiriyyah yang menikah dengan kyai H. Abdurrasyid dari Demak.
Kyai Abdurrasyid kemudian menggantikan kyai Abu Darda' sebagai imam masjid. Pada masa KH. Abdurrasyid inilah awal mula berdirinya sebuah pondok pesantren di desa Bugen. Pondok pesantren ini mengajarkan kitab-kitab kuning dan tasawuf beraliran Naqsabandiyyah. Pondok pesantren yang baru lahir dan belum mempunyai nama itu lebih menonjol di bidang tasawufnya dari pada pengajian kitab-kitab kuning. Kebanyakan santri yang ada berasal dari Banjarmasin Kalimantan yang merupakan daerah asal kyai Abu Yazid yang tidak lain adalah kakek KH. Abdurrasyid.
Periode selanjutnya, pondok pesantren ini diasuh oleh KH. Shodaqoh Hasan yang memperisteri Nyai Hikmah yaitu salah satu puteri KH. Abdurasyid. Pondok pesantren tanpa nama yang didirikan KH. Abdurasyid, oleh KH. Shodaqoh Hasan diberi nama Al-Irsyad. KH. Shodaqoh Hasan terus mengupayakan bagaimana pondok pesantren ini menjadi milik umat Islam yang pada gilirannya nanti akan memberikan faedah dan kemanfaatan yang besar. Pengajian-pengajian kitab kuning berjalan dengan lancar, beliau juga mendirikan madrasah diniyyah dan madrasah kurikulum dalam wadah Yayasan Al-Wathoniyyah.
Pada tahun 1988 M. KH. Shodaqoh Hasan wafat. Beliau dimakamkan di komplek pondok pesantren, dan meninggalkan anak yang diantaranya adalah KH. Ahmad Haris Shodaqoh. Di bawah asuhan KH. Ahmad Haris Shodaqoh inilah diadakan pengkhususan terhadap pelajaran-pelajaran pondok pesantren dan pengalihan nama dari Al-Irsyad menjadi MA'HAD TAFSIR DAN SUNNAH AL-ITQON. Sedangkan Yayasan Al-Wathoniyyah dipercayakan kepada KH. Ubaidullah Shodaqoh, S.H.adik kandung KH. Ahmad Haris Shodaqoh. Seiring perkembangan zaman yang menuntut adanya daya selektif dalam berfikir, maka pondok pesantren ini terus berupaya untuk tetap melestarikan nilai-nilai dari hasil karya ulama salaf yang telah terdahulu berupa warisan kitab kuning yang berlandaskan dan bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Pengkhususan itu masih tetap berlaku sampai saat ini. Bahkan pondok pesantren Al-Itqon telah mengalami kemajuan yang cukup berarti, dibuktikan dengan semakin banyaknya santri yang menuntut ilmu di pondok ini. Tidak hanya itu, pondok pesantren ini juga telah mempunyai lembaga pendidikan yang cukup komplit. Lembaga-lembaga itu antara lain adalah lembaga pendidikan Diniyyah Salafiyyah mulai dari Tingkat Raudhatul Athfal sampai Ma'had Aly. Yang lebih mengagumkan lagi, pondok pesantren ini, di bawah asuhan langsung KH. Ahmad Haris Shodaqoh memiliki Majlis Ta'lim Ahad Pagi yang mengkaji Tafsir Al-Ibriz dengan peserta kurang lebih 15000 orang dari berbagai kalangan dan dari dalam kota ataupun luar kota Semarang. Pada tahun 1997 M.
Selain madrasah diniyyah salafiyyah Al-Wathoniyyah, Ma'had Tafsir dan Sunnah Al-Itqon mendirikan madrasah diniyyah khusus untuk santri yang menetap di pondok pesantren, yang diberi nama madrasah diniyyah salafiyyah Al-Itqon dengan jenjang awaliyyah, wustha, dan ulya.
EKSTRAKURIKULER
1. Istighosah
2. Manaqib
3. Dibaiyyah & Khitobiyyah
3. Komputer
4. Bahasa
5. Seni Hadroh
6. MTQ
7. Khaligrafi
8. Bahsul Masail
9. Tadarusan Al-Quran
10. Musyawarah
11. Sorogan
12. Karya Ilmiyah
13. pembacaan wird al-Lathif
14. Rothib al-Ath-thos
15. Sholawat Masyisyah
16. Pembacaan Yasin dan Al-Burdah
17. Latihan Burdah
18. Muhafazhoh Kubro
19. Olah Raga
20. Drum Band
9. PONDOK PESANTREN AS SALAFY AL ASROR
Lokasi : Jl. Kauman No. 1, RT. 003 / 002, Patemon, Gunung Pati, Patemon, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50228
Ponpes Assalafy Putra-Putri Al-Asror merupakan lembaga pendidikan Islam yang menyelenggarakan pendidikan Islami yang berlandaskan pada ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah yang menganut empat Imam Madzhab, yaitu Imam Hanafi, Hambali, Syafi'i dan Maliki. Visi dan Misi kami adalah mencetak kader Muslim yang beriman taqwa yang memiliki akhlakul karimah serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendiri sekaligus Pengasuh Ponpes Assalafy Putra-Putri Al-Asror yaitu Kyai Zubaidi (Alm) yang berasal dari Demak, yang menikahi Bu Nyai Markonah dari Patemon Semarang. Pak Kyai Zubaidi lalu pindah ke desa Patemon Semarang bersama istri beliau. Di desa inilah akhirnya beliau terkenal sebagai mubaligh dan mengadakan pengajian untuk warga sekitar. Untuk menunjang kegiatan dakwahnya, akhirnya beliau mendirikan Masjid Al-Asror serta Yayasan Al-Asror dibantu masyarakat sekitar.
EKSTRAKURIKULER
1. Kajian kitab-kitab kuning
2. Pembinaan Tilawatil Qur’an
3. Latihan berpidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab)
4. berbahasa Arab dan Inggris sehari-hari
5. Diskusi dan Penelitian Ilmiah
6. Kepramukaan
7. Pengembangan Olahraga
8. Pengembangan Seni Drumband, Qashidah dan Rebana
9. Pengembangan Seni Beladiri (Tapaksuci)
10. Tahfidhul Qur’an
11. Pengembangan jurnalistik dan publisistik
12. Pelatihan Ketrampilan Usaha
Itulah daftar Pondok Pesantren Terbesar dan Terkenal di Semarang Jawa Tengah.
Berikut ini adalah beberapa daftar Pondok Pesantren Salafiyah maupun Modern Terbesar dan Terkenal di Kabupaten/Kota Semarang Jawa Tengah :
1. PONDOK PESANTREN MODERN DARUL HUSNA
Lokasi : JL Mangunharjo, RT 002/04, Mangunharjo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50272
Pondok Pesantren Modern Darul Husna adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di Jalan Mangunharjo, RT 002/04, Mangunharjo Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Pondok Pesantren Modern Darul Husna adalah salah satu pondok modern yang memiliki jenjang pendidikan formal juga, salah satunya adalah untuk pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA ada di Pondok Pesantren Modern Darul Husna ini. Sehingga ilmu yang akan di dapat oleh santri selain ilmu akhirat juga ilmu dunia.
2. PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2
Lokasi : Jl. Sendang Utara No.38, Gemah, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50191
Pondok Pesantren Addainuriyah 2 bermula dari pengajian Jum'at yang bertempat di serambi rumah Pengasuh (1980). Materi kajian saat itu masih terbatas pada tafsir Al-Qur'an disertai dengan Tanya jawab. Semakin hari jamaah pengajian terus bertambah setelah melalui berbagai pertimbangan majelis ta'lim ini dipindah pada malam Senin (berlangsung hingga sekarang). Kajian kitabpun mulai ditambah, yaitu kajian tasawuf (Kitab Syarah Hikam) dan kajian fiqh (kitab Fatkhul Mu'in). Perkembangan pengajian-bertambah timbul gagasan untuk mendirikan pondok pesantren. Hingga pada tahun 1989 pembangunan tahap I pun dilaksanakan. Pembangunan dilanjutkan sampai tahap IV. Sampai sekarang PP Addainuriyah-2 memiliki 3 lokal gedung berlantai 4.
Selain menjadi pengasuh PP Addainuriyah-2 Semarang, Drs. KH. Dzikron Abdullah juga menjabat sebagai ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Almu'tabaroh Annahdiiyyah Idaroh Wustho (Jawa Tengah) dan menjadi dosen Senior IAIN Walisongo Semarang.
3. PONDOK PESANTREN AL HIKMAH
Lokasi : Jl. Pesantren No.3, Pedurungan Lor, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192
Pondok pesantren Al-Hikmah didirikan pada tahun 2002 oleh para tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah. Kiprah Al-Hikmah di bidang agama diwujudkan dalam unit pendidikan di antaranya Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Tsanawiyah (MTs.), dan Madrasah Aliyah (MA), serta di bidang sosial dan kemasyarakatan.
Pondok Pesantren “Al-Hikmah” Karave didirikan atas inisiasi tokoh agama yang diwakili oleh Ust. Zainal Ngabidin, A.Ma. (Alm.) dan tokoh masyarakat desa Karave, Kab. Mamuju Utara pada pertengahan tahun 2002. Pada awalnya, Pondok Pesantren “Al-Hikmah” Karave hanya membuka jenjang pendidikan MTs. (Madrasah Tsnawiyah) atau setara SMP dan menerima peserta didik angkatan pertama pada tahun ajaran 2002/2003. Kemudian, pada tahun ajaran 2006/2007 Yayasan Pesantren ini mulai membuka jenjang pendidikan MA. (Madrasah Aliyah) atau setara SMA.
Pondok Pesantren Al-Hikmah menggunakan dua macam kurikulum, yakni (a) Satuan Pendidikan formal menggunakan kurikulum nasional yang dirancang oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI; dan (b) Kegiatan kepesantrenan menggunakan kurikulum mandiri yang disusun berdasarkan asas-asas kepesantrenan dengan mempertimbangan aspek lokal.
4. PONDOK PESANTREN ASSHODIQIYAH SEMARANG
Lokasi : Jl. Sawah Besar Timur No.99, RT.09/RW.02, Kaligawe, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50164
Pesantren Asshodiqiyyah terletak diatas tanah Hak Milik seluas kurang lebih 2,9 Ha telah berdiri sebuah Masjid (Al Mabrur), Pondok Pesantren Putra dan Putri, Gedung SMK, Gedung SMP IT, SD IT dan Gedung yang sedang dibangun akan diperuntukkan Aula, BMT dan KOPONTREN serta Insya Allah ke depannya nanti akan di bangun Perguruan Tinggi (Kebidanan dan Keperawatan).
Yayasan Asshodiqiyyah didirikan dengan Akte Notaris No. 10 Tgl. 14 September 1998. Diketuai oleh seorang Kyai yang kharismatik yaitu KH. Shodiq Hamzah yang selama ini melaksanakan Bimbingan Haji KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) dan Umroh dengan jama’ah sekitar 500 orang setiap musim haji.
EKSTRAKURIKULER
1. Latihan Khitobah
2. Jam’iyaAl barjanzi,
3. Seni Kaligrafi
4. Seni Hadroh dan Rebana
5. Kursus Komputer
6. Kajian Kitab
7. Bela diri
8. Olah raga
9. Seni baca Alquran
10. Administrasi.
11. Pengajian Al quran ( Bin Nadzor )
12. Tahfidzul Quran ( Hafalan Al quran )
13. Pengajian dan Sorogan kitabTakror ( belajar bersama )
14. Bahtsul Masail
15. Pengajian mingguan
16. Ziarah Wali-wali
17. lstighosah
5. PONDOK PESANTREN LUHUR WAHID HASYIM
Lokasi : Jl. Menoreh Tengah II No.14, Sampangan, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50236
Latar belakang pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim PPLWH sangat terkait dengan sejarah perkembangan Universitas Wahid Hasyim. Sejak pendirian kampus pada tahun 2000, Universitas Wahid Hasyim telah mulai merintis pesantren mahasiswa (Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim) ini meski dalam bentuk sederhana. Sehingga pada tanggal 10 Oktober 2000, beberapa bulan setelah Universitas Wahid HaSyim Semarang berdiri. Awalnya, pesantren masih berupa rumah tinggal yang dikontrak oleh Universitas Wahid Hasyim untuk tinggal menetap dan mengaji para santri. Dengan kondisi tesebut, maka sisitem pendidikan dan kepengasuhan belum berjalan optimal disamping daya tampung PPLWH masih sangat terbatas. Universitas pada akhirnya memutuskan baru menerima santri putra untuk menetap.
Seiring perkembangan dan usia kampus Universitas Wahid Hasyim, rumah tinggal dan tanah tempat PPLWH berada akhirnya dibeli dan menjadi milik Universitas Wahid Hasyim dengan kapasitas ruang dan kondisi bangunan yang kurang refresentatif berdinding kayu dan berlantai semen serta karena faktor usia, PPLWH saat ini hanya menampung 25 santri putra, bangunan yang ada berisi enam kamar tidur santri, satu ruang kantor, satu ruang tamu yang menjadi ruang mengaji, ruang dapur dan dua ruang kamar mandi. penataan dan perbaikan kemudian terus dilakukan baik fisik maupun sistem pendidikannya. pada tahun keempat, pemikiran dan tekad untuk memformulasikan format PPLWH yang ideal semaikin mengental. Pada akhirnya universitas merasa sangat mendesak untuk dilakukan pembangunan Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim. Alasannya, dengan bangunan fisik yang ideal, maka sistem pendidikan pesantren serta optimalisasi fungsinya akan lebih bisa dilakukan secara maksimal. Dan juga diperkuat oleh tuntutan karena orang tua mahasiswa yang mengaku lebih merasa tentram bila putranya bisa kuliah dan tinggal di pesantren.
Seiring dengan perkembangannya, Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim Semarang sudah mempunyai bangunan tiga lantai yang ditempati oleh santri putra. Sementara santri putri yang dulunya menempati bangunan dibelakang Rektorat, kini bertempat di rusunawa (Rumah susun mahasiswa) tiga lantai sebelah barat kampus dua Universitas Wahid Hasyim Semarang.
6. PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR
Lokasi : Jalan KH Munawir 13, Jl. Gemah Raya, Pedurungan Lor, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192
Pondok Pesantren Salafiyyah Al Munawir merupakan pondok pesantren yang cukup besar di kota Semarang dengan menempati tanah wakaf seluas 1.500 m2. Pondok ini terletak di kelurahan Gemah kecamatan Pedurungan, kota Semarang. Tepatnya di Jalan KH. Munawir 13 Gemah, Pedurungan kota Semarang 50191, Jawa Tengah dengan nomor telpon (024) 6714638.
Pada mulanya pondok pesantren ini belum diberi nama secara pasti, tetapi masyarakat menamainya Pondok Pesantren Salafiyyah Al Munawir. Kata Al Munawir diambil dari pendirinya, yaitu K. H. Abdullah Munawir, sementara kata Salafiyyah adalah sistem pendidikannya yang menganut kaum salaf (ulama’ terdahulu/tradisional), yaitu mengkaji kitab-kitab kuning yang disusun ulama terdahulu.
Akhirnya pondok pesantren ini dinamakan Pondok Pesantren Salafiyyah Al Munawir hingga kini.Pondok pesantren Salafiyyah Al Munawir berkembang pesat semenjak dipimpin oleh K. H. Abdush Shomad karena beliau adalah sosok pribadi yang penuh semangat, berdedikasi tinggi dan berloyalitas tinggi yang dilandasi dengan keimanan yang kuat. Pada masa kepemimpinan beliau pula pondok pesantren Salafiyyah Al Munawir terdaftar dalam buku Departemen Agama RI, yaitu dalam buku Nama dan Data Potensi Pesantren Seluruh Indonesia nomor 2533/Prop.8/Kab.8/1972.
EKSTRAKURIKULER
1. Tahfidz al-Qur’an
2. Salat Dhuha Berjemaah
3. Pengajian Kitab Kuning
4. Musyawarah Ma’hadiyah
5. Bahtsul Ma’sail
6. Diskusi Ilmiah
7. Hadrah/Rebana
8. Pengembangan Berbagai Olahraga
9. Keterampilan Wirausaha
10. Ziarah
11. Kaligrafi
12. Bahasa Asing Arab dan Inggris
13. Latihan berpidato
7. PONDOK PESANTREN ASKHABUL KAHFI
Lokasi : Jl. Raya Cangkiran-Gunungpati, Polaman, Kec. Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah 50216
Pondok Pesantren Askhabul Kahfi juga merupakan pondok pesantren salaf (salafiyah/klasik) dan terpadu dengan moderen di kota semarang terletak di jalan cangkiran-gunungpati km.3 kelurahan polaman, kecamatan mijen, kota semarang, jawa tengah, indonesia merupakan lembaga yang mendidik kader-kader umat dalam sebuah miniatur dunia yang dibangun atas dasar nilai Iman, islam dan ikhsan. Saat ini (±) 3.000 santri secara keseluruhan baik putra maupun putri berasal dari berbagai daerah/kota di Indonesia baik Jawa maupun luar jawa. Meskipun dalam satu lokasi, namun dengan lokal terpisah antara asrama putra dan asrama putri.
Sejak Berdiri pada tahun 2009, Pondok pesantren askhabul kahfi terus menerus berupaya melakukan inovasi baik pendidikan, budaya dan ekonomi serta meningkatkan sarana dan prasaran untuk mengimbangi pelaksanaan pembelajaran guna mencetak generasi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berpendidikan dan berpengetahuan luas tidak mengenal dikotomi keilmuan serta selalu berupaya memperjuangkan agama islam sesuai dengan kemampuan yang berdasarkan pada Al Qur’an dan hadist, sehingga menjadi investasi berharga bagi bangsa negara dan agama demi menggapai ridlo Allah SWT.
8. PONDOK PESANTREN BUGEN AL-ITQON
Lokasi : Jl. Kyai H. Abdurrosyid, Tlogosari Wetan, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196
Pondok pesantren ini berada di desa Bugen kelurahan Tlogosari Wetan Pedurungan Semarang. Perlu diketahui bahwa, sejarah keberadaan Pondok Pesantren ini sangat terkait erat dengan sejarah desa Bugen. Dalam sejarahnya, keadaan sosial dan kesadaran beragama masyarakat Bugen waktu itu sangat memprihatinkan. Sulit sekali menemukan orang yang mengenal Islam terlebih menjalankan syari'atnya. Kira-kira tahun 1898 M.
Syeikh Abu Yazid yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan memperisteri Nyai Rohmah puteri dari Kyai Abdurrasul yang asli dari Bugen. Dan atas permintaan Kasma Wijaya yang pada saat itu menjabat sebagai lurah Bugen (semula merupakan sebuah kepatihan bernama singosari).
Syeikh Abu Yazid diminta untuk menetap di desa Bugen guna kepentingan dakwah Islam. Sebagai langkah awal dalam berdakwah, Syeikh Abu Yazid mendirikan sebuah masjid sederhana dari rumah pemberian lurah Kasma Wijaya. Sejak itulah desa Bugen resmi memiliki sebuah masjid, dan sebagai imam masjid tersebut adalah Syeikh Abu Yazid sendiri. Sepeninggalan Syeikh Abu Yazid, imam masjid digantikan oleh kyai Abu Darda' (H. Syakur) yang termasuk salah satu putera Syeikh Abu Yazid. Pada tahun 1911 M. kyai Darda' wafat di desa Bugen, dan beliau meninggalkan anak diantaranya Nyai Khoiriyyah yang menikah dengan kyai H. Abdurrasyid dari Demak.
Kyai Abdurrasyid kemudian menggantikan kyai Abu Darda' sebagai imam masjid. Pada masa KH. Abdurrasyid inilah awal mula berdirinya sebuah pondok pesantren di desa Bugen. Pondok pesantren ini mengajarkan kitab-kitab kuning dan tasawuf beraliran Naqsabandiyyah. Pondok pesantren yang baru lahir dan belum mempunyai nama itu lebih menonjol di bidang tasawufnya dari pada pengajian kitab-kitab kuning. Kebanyakan santri yang ada berasal dari Banjarmasin Kalimantan yang merupakan daerah asal kyai Abu Yazid yang tidak lain adalah kakek KH. Abdurrasyid.
Periode selanjutnya, pondok pesantren ini diasuh oleh KH. Shodaqoh Hasan yang memperisteri Nyai Hikmah yaitu salah satu puteri KH. Abdurasyid. Pondok pesantren tanpa nama yang didirikan KH. Abdurasyid, oleh KH. Shodaqoh Hasan diberi nama Al-Irsyad. KH. Shodaqoh Hasan terus mengupayakan bagaimana pondok pesantren ini menjadi milik umat Islam yang pada gilirannya nanti akan memberikan faedah dan kemanfaatan yang besar. Pengajian-pengajian kitab kuning berjalan dengan lancar, beliau juga mendirikan madrasah diniyyah dan madrasah kurikulum dalam wadah Yayasan Al-Wathoniyyah.
Pada tahun 1988 M. KH. Shodaqoh Hasan wafat. Beliau dimakamkan di komplek pondok pesantren, dan meninggalkan anak yang diantaranya adalah KH. Ahmad Haris Shodaqoh. Di bawah asuhan KH. Ahmad Haris Shodaqoh inilah diadakan pengkhususan terhadap pelajaran-pelajaran pondok pesantren dan pengalihan nama dari Al-Irsyad menjadi MA'HAD TAFSIR DAN SUNNAH AL-ITQON. Sedangkan Yayasan Al-Wathoniyyah dipercayakan kepada KH. Ubaidullah Shodaqoh, S.H.adik kandung KH. Ahmad Haris Shodaqoh. Seiring perkembangan zaman yang menuntut adanya daya selektif dalam berfikir, maka pondok pesantren ini terus berupaya untuk tetap melestarikan nilai-nilai dari hasil karya ulama salaf yang telah terdahulu berupa warisan kitab kuning yang berlandaskan dan bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Pengkhususan itu masih tetap berlaku sampai saat ini. Bahkan pondok pesantren Al-Itqon telah mengalami kemajuan yang cukup berarti, dibuktikan dengan semakin banyaknya santri yang menuntut ilmu di pondok ini. Tidak hanya itu, pondok pesantren ini juga telah mempunyai lembaga pendidikan yang cukup komplit. Lembaga-lembaga itu antara lain adalah lembaga pendidikan Diniyyah Salafiyyah mulai dari Tingkat Raudhatul Athfal sampai Ma'had Aly. Yang lebih mengagumkan lagi, pondok pesantren ini, di bawah asuhan langsung KH. Ahmad Haris Shodaqoh memiliki Majlis Ta'lim Ahad Pagi yang mengkaji Tafsir Al-Ibriz dengan peserta kurang lebih 15000 orang dari berbagai kalangan dan dari dalam kota ataupun luar kota Semarang. Pada tahun 1997 M.
Selain madrasah diniyyah salafiyyah Al-Wathoniyyah, Ma'had Tafsir dan Sunnah Al-Itqon mendirikan madrasah diniyyah khusus untuk santri yang menetap di pondok pesantren, yang diberi nama madrasah diniyyah salafiyyah Al-Itqon dengan jenjang awaliyyah, wustha, dan ulya.
EKSTRAKURIKULER
1. Istighosah
2. Manaqib
3. Dibaiyyah & Khitobiyyah
3. Komputer
4. Bahasa
5. Seni Hadroh
6. MTQ
7. Khaligrafi
8. Bahsul Masail
9. Tadarusan Al-Quran
10. Musyawarah
11. Sorogan
12. Karya Ilmiyah
13. pembacaan wird al-Lathif
14. Rothib al-Ath-thos
15. Sholawat Masyisyah
16. Pembacaan Yasin dan Al-Burdah
17. Latihan Burdah
18. Muhafazhoh Kubro
19. Olah Raga
20. Drum Band
9. PONDOK PESANTREN AS SALAFY AL ASROR
Lokasi : Jl. Kauman No. 1, RT. 003 / 002, Patemon, Gunung Pati, Patemon, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50228
Ponpes Assalafy Putra-Putri Al-Asror merupakan lembaga pendidikan Islam yang menyelenggarakan pendidikan Islami yang berlandaskan pada ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah yang menganut empat Imam Madzhab, yaitu Imam Hanafi, Hambali, Syafi'i dan Maliki. Visi dan Misi kami adalah mencetak kader Muslim yang beriman taqwa yang memiliki akhlakul karimah serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendiri sekaligus Pengasuh Ponpes Assalafy Putra-Putri Al-Asror yaitu Kyai Zubaidi (Alm) yang berasal dari Demak, yang menikahi Bu Nyai Markonah dari Patemon Semarang. Pak Kyai Zubaidi lalu pindah ke desa Patemon Semarang bersama istri beliau. Di desa inilah akhirnya beliau terkenal sebagai mubaligh dan mengadakan pengajian untuk warga sekitar. Untuk menunjang kegiatan dakwahnya, akhirnya beliau mendirikan Masjid Al-Asror serta Yayasan Al-Asror dibantu masyarakat sekitar.
EKSTRAKURIKULER
1. Kajian kitab-kitab kuning
2. Pembinaan Tilawatil Qur’an
3. Latihan berpidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab)
4. berbahasa Arab dan Inggris sehari-hari
5. Diskusi dan Penelitian Ilmiah
6. Kepramukaan
7. Pengembangan Olahraga
8. Pengembangan Seni Drumband, Qashidah dan Rebana
9. Pengembangan Seni Beladiri (Tapaksuci)
10. Tahfidhul Qur’an
11. Pengembangan jurnalistik dan publisistik
12. Pelatihan Ketrampilan Usaha
Itulah daftar Pondok Pesantren Terbesar dan Terkenal di Semarang Jawa Tengah.
Belum ada Komentar untuk "9 Pondok Pesantren Terbaik, Terbesar Di Semarang"
Posting Komentar