Profil Sejarah Pondok Pesantren Al Ma'arif Serang
Rabu, 11 Desember 2019
Tambah Komentar
Pondok Pesantren Al Ma'arif merupakan pesantren modern yang terletak di Songgom Jaya Cikande Serang Banten.
Pondok Pesantren Al-Ma’arif didirikan atas dasar ibadah untuk memperluas medan perjuangan dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan. Pesantren ini berdiri di bawah nanungan Yayasan Manabi’ul Ma’arif Al-Islamiyah (MMI ) yang digagas pada tahun 2002. Sementara pada awal pendidikan program Pendidikan Pesantren di mulai pada tahun 2007.
Berangkat dari niat ibadah kepada Allah SWT melalui lembaga Pendidikan Pesantren ini mengemban misi untuk melahirkan generasi yang bermutu dan berkwalitas dalam Iman dan Taqwa. Berakhlak dan berpengetahuan. Al-Ma’arif secara termenologi bermakna Pengetahuan yang luas atau ladang pengetahuan yang diharapkan menjadi tempat persemaian kader muda muslim yang siap bersaing dalam kehidupan global.
Pesantren Al-Ma’arif berawal dari kifrah dan perjuangan KH. Edi Sumardi di warga asli Desa Songgom Jaya, Beliau adalah alumnus pertama Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Cisoka Tangerang (Tahun 1968-1974 M) di bawah asuhan KH. Ahmad Rifa’i ‘Arief. Masa kecil dan masa belajarnya di habiskan di Daar El-Qolam, sampai beliau diminta gurunya untuk mengabdi dan mendidik santri Daar El-Qolam sampai tahun 2002.
Kebersamaan Edi Sumardi dengan sang guru selama kurang lebih 34 tahun, memberikannya banyak pengalaman dan pelajaran. Kedekatannya lebih dari sekadar guru dan murid, tapi juga seperti orang tua dan anak. Menjelang akhir hayat sang guru, tepatnya pada tahun 2007. Beliau berpesan kepada Edi Sumardi ketika bersilatuahim sepulang dari tanah suci Makkah, untuk terus mengajar dalam sekala yang lebih luas lagi. Baginya pesan ini sebagai Do’a yang penuh barokah Allah SWT. Bagi KH. Edi Sumardi untuk mendirikan Pesantren, yang sebelumnya belum pernah terbesit dalam pikirannya. Oleh sebab itu nama Pesantren, selain nama ladang pengetahun juga merupakan akronim dari Sumardi dan Rifa’i Arief ( Ma’arif ).
Pesantren Al-Ma’arif pada awalnya berdiri di atas ladang sawah seluas 730 M2, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, namun tidak menyurutkan niat dan tekad yang telah ditancapkan untuk mewujudkan pesan sang guru untuk memperluas medan ilmu pengetahuan. KH. Ahmad Rifa’i Arief menjadi Pemompa KH. Edi Sumardi untuk terus berjuang untuk melawan beragam tantangan dan keterbatasan.
Pada tahun 2003 Pesantren Al-Ma’arif mendapat bantuan tanah dari KH. Endin Syahiduddin & Ustadzah Dra. H. Enah Humawinah, keduanya Pengasuh Pondok Pesantren Daar El-Qolam saat ini. (salah seorang Putra & Putri dari KH. Qosod Mansur, yang tidak lain adalah ayahanda dari KH. Ahmad Rifai ‘Arif).Kini dalam usianya yang ke 12 tahun (kelas regular) dan sudah berusia 7 tahun (Program pesantren) menjadi tempat belajar 600 santri mukimin dan reguler.
Pondok Pesantren Al-Ma’arif didirikan atas dasar ibadah untuk memperluas medan perjuangan dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan. Pesantren ini berdiri di bawah nanungan Yayasan Manabi’ul Ma’arif Al-Islamiyah (MMI ) yang digagas pada tahun 2002. Sementara pada awal pendidikan program Pendidikan Pesantren di mulai pada tahun 2007.
Berangkat dari niat ibadah kepada Allah SWT melalui lembaga Pendidikan Pesantren ini mengemban misi untuk melahirkan generasi yang bermutu dan berkwalitas dalam Iman dan Taqwa. Berakhlak dan berpengetahuan. Al-Ma’arif secara termenologi bermakna Pengetahuan yang luas atau ladang pengetahuan yang diharapkan menjadi tempat persemaian kader muda muslim yang siap bersaing dalam kehidupan global.
Pesantren Al-Ma’arif berawal dari kifrah dan perjuangan KH. Edi Sumardi di warga asli Desa Songgom Jaya, Beliau adalah alumnus pertama Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Cisoka Tangerang (Tahun 1968-1974 M) di bawah asuhan KH. Ahmad Rifa’i ‘Arief. Masa kecil dan masa belajarnya di habiskan di Daar El-Qolam, sampai beliau diminta gurunya untuk mengabdi dan mendidik santri Daar El-Qolam sampai tahun 2002.
Kebersamaan Edi Sumardi dengan sang guru selama kurang lebih 34 tahun, memberikannya banyak pengalaman dan pelajaran. Kedekatannya lebih dari sekadar guru dan murid, tapi juga seperti orang tua dan anak. Menjelang akhir hayat sang guru, tepatnya pada tahun 2007. Beliau berpesan kepada Edi Sumardi ketika bersilatuahim sepulang dari tanah suci Makkah, untuk terus mengajar dalam sekala yang lebih luas lagi. Baginya pesan ini sebagai Do’a yang penuh barokah Allah SWT. Bagi KH. Edi Sumardi untuk mendirikan Pesantren, yang sebelumnya belum pernah terbesit dalam pikirannya. Oleh sebab itu nama Pesantren, selain nama ladang pengetahun juga merupakan akronim dari Sumardi dan Rifa’i Arief ( Ma’arif ).
Pesantren Al-Ma’arif pada awalnya berdiri di atas ladang sawah seluas 730 M2, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, namun tidak menyurutkan niat dan tekad yang telah ditancapkan untuk mewujudkan pesan sang guru untuk memperluas medan ilmu pengetahuan. KH. Ahmad Rifa’i Arief menjadi Pemompa KH. Edi Sumardi untuk terus berjuang untuk melawan beragam tantangan dan keterbatasan.
Pada tahun 2003 Pesantren Al-Ma’arif mendapat bantuan tanah dari KH. Endin Syahiduddin & Ustadzah Dra. H. Enah Humawinah, keduanya Pengasuh Pondok Pesantren Daar El-Qolam saat ini. (salah seorang Putra & Putri dari KH. Qosod Mansur, yang tidak lain adalah ayahanda dari KH. Ahmad Rifai ‘Arif).Kini dalam usianya yang ke 12 tahun (kelas regular) dan sudah berusia 7 tahun (Program pesantren) menjadi tempat belajar 600 santri mukimin dan reguler.
Belum ada Komentar untuk "Profil Sejarah Pondok Pesantren Al Ma'arif Serang"
Posting Komentar