Lampu hijau PSIS Semarang dari Wali Kota
Kamis, 09 Januari 2020
Tambah Komentar
PSIS Semarang mendapat lampu hijau dari orang nomor satu di Kota Semarang, terkait rencana pengelolaan Stadion Citarum. Diketahui PSIS sedang mengupayakan untuk bisa berkandang di Kota Semarang dalam mengarungi Liga 1 2020.
Stadion Citarum di Kota Semarang, menjadi satu diantara alternatif kandang tim Mahesa Jenar. Mengingat Stadion Jatidiri yang merupakan rumah asli PSIS Semarang, belum bisa dipergunakan.
Stadion Citarum rencananya bakal dijadikan sebagai pusat kegiatan PSIS ke depan. Selain sebagai venue untuk pertandingan, stadion yang berkapasitas 7.000 penonton tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mempersilakan pengurus PSIS untuk mengelola dan memanfaatkan Stadion Citarum, sebagai pusat olahraga sekaligus ruang publik yang positif bagi warga Kota Semarang.
"Ketika Stadion Jatidiri direhabilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saudara-saudara di PSIS tetap semangat dan tim tetap masih di Liga 1. Untuk itu, kami mempersilahkan PSIS Semarang untuk mengelola Stadion Citarum yang tentu bersinergi dengan Pemkot Semarang," ungkap sang Walikota.
Standar FIFA
Stadion Citarum kini telah dilengkapi lapangan sintetis dengan standar FIFA. Jika bisa digunakan di kompetisi nanti, maka akan menjadi Stadion pertama Indonesia yang memiliki rumput sintetis.
"Alhamdulillah Pak Wali Kota memberikan dukungan. Nanti kami akan coba manfaatkan Stadion Citarum mulai untuk latihan, kantor, store, hingga venue pertandingan," ujar CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, Kamis (9/1/2020).
"Kami akan lakukan beberapa pembenahan di Stadion Citarum. Seperti ruang ganti pemain, ruang wasit, dan ruang media. Intinya seluruh kegiatan PSIS nanti kami pusatkan di Stadion Citarum," jelasnya.
Stadion Citarum memiliki kekurangan, yakni pada kapasitas yang tak kurang dari 10 ribu penonton. Melihat besarnya massa suporter PSIS, membuat tim tersebut bakal menggunakan stadion lain ketika berhadapan dengan tim yang juga punya basis suporter yang besar, seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, atau Arema FC.
Stadion Citarum di Kota Semarang, menjadi satu diantara alternatif kandang tim Mahesa Jenar. Mengingat Stadion Jatidiri yang merupakan rumah asli PSIS Semarang, belum bisa dipergunakan.
Stadion Citarum rencananya bakal dijadikan sebagai pusat kegiatan PSIS ke depan. Selain sebagai venue untuk pertandingan, stadion yang berkapasitas 7.000 penonton tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mempersilakan pengurus PSIS untuk mengelola dan memanfaatkan Stadion Citarum, sebagai pusat olahraga sekaligus ruang publik yang positif bagi warga Kota Semarang.
"Ketika Stadion Jatidiri direhabilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saudara-saudara di PSIS tetap semangat dan tim tetap masih di Liga 1. Untuk itu, kami mempersilahkan PSIS Semarang untuk mengelola Stadion Citarum yang tentu bersinergi dengan Pemkot Semarang," ungkap sang Walikota.
Standar FIFA
Stadion Citarum kini telah dilengkapi lapangan sintetis dengan standar FIFA. Jika bisa digunakan di kompetisi nanti, maka akan menjadi Stadion pertama Indonesia yang memiliki rumput sintetis.
"Alhamdulillah Pak Wali Kota memberikan dukungan. Nanti kami akan coba manfaatkan Stadion Citarum mulai untuk latihan, kantor, store, hingga venue pertandingan," ujar CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, Kamis (9/1/2020).
"Kami akan lakukan beberapa pembenahan di Stadion Citarum. Seperti ruang ganti pemain, ruang wasit, dan ruang media. Intinya seluruh kegiatan PSIS nanti kami pusatkan di Stadion Citarum," jelasnya.
Stadion Citarum memiliki kekurangan, yakni pada kapasitas yang tak kurang dari 10 ribu penonton. Melihat besarnya massa suporter PSIS, membuat tim tersebut bakal menggunakan stadion lain ketika berhadapan dengan tim yang juga punya basis suporter yang besar, seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, atau Arema FC.
Belum ada Komentar untuk "Lampu hijau PSIS Semarang dari Wali Kota "
Posting Komentar