Pabrik Gula Tradisional Di Tulungagung Hangus Terbakar
Minggu, 19 Januari 2020
Tambah Komentar
TULUNGAGUNG JATIM - Pabrik gula merah yang berada di Tulungagung ludes terbakar. Banyaknya material sampah tebu membuat api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian pabrik.
Pabrik gula tebu merah tersebut milik Santoso di Dusun Kates, Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Tiga unit mobil PMK Pemkab Tulungagung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Peristiwa kebakaran tersebut terjadi saat pabrik tidak beroperasi. Saat itu warga sekitar melihat kepulan asap dari dalam pabrik.
Kondisi itu membuat warga panik dan mengevakuasi barang berharga dari rumah masing-masing, karena takut api menjalar ke perkampungan warga.
Kabid Damkar Tulungagung Rakidi, mengatakan beberapa menit setelah kejadian pihaknya menerima laporan dari warga setempat dan langsung mendatangi lokasi bersamaan tim pemadam.
"Kondisi pabrik kebetulan tidak beroperasi, sehingga tidak ada orang di dalam," kata warga, Minggu (19/1/2020).
Banyaknya tumpukan sepah tebu kering serta kencangnya angin membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke beberapa bagian pabrik. Tim Damkar Tulungagung juga sempat kesulitan untuk melakukan pemadaman, sebab api menjalar hingga bagian dalam timbunan sepah tebu.
"Seperti pada pabrik tebu yang lain, proses pemadaman memang membutuhkan waktu relatif lama, karena bara api itu masuk ke dalam timbunan sepah tebu. Kalau hanya sekedar disemprot di bagian atas, yang di dalam masih membara," ujarnya.
Hingga pukul 16.00 WIB, tim damkar dibantu masyarakat sekitar masih melakukan upaya pembasahan di lokasi yang terbakar. Hal ini untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang bisa memicu kebakaran susulan.
"Kami belum mengetahui penyebab dari kebakaran ini," ujarnya.
Rakidi memperkirakan kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai puluhan juta rupiah. Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati agar kejadian kebakaran tidak terjadi, selalu periksa kondisi instalasi listrik dan awasi saat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan api," jelasnya.
Pabrik gula tebu merah tersebut milik Santoso di Dusun Kates, Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Tiga unit mobil PMK Pemkab Tulungagung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Peristiwa kebakaran tersebut terjadi saat pabrik tidak beroperasi. Saat itu warga sekitar melihat kepulan asap dari dalam pabrik.
Kondisi itu membuat warga panik dan mengevakuasi barang berharga dari rumah masing-masing, karena takut api menjalar ke perkampungan warga.
Kabid Damkar Tulungagung Rakidi, mengatakan beberapa menit setelah kejadian pihaknya menerima laporan dari warga setempat dan langsung mendatangi lokasi bersamaan tim pemadam.
"Kondisi pabrik kebetulan tidak beroperasi, sehingga tidak ada orang di dalam," kata warga, Minggu (19/1/2020).
Banyaknya tumpukan sepah tebu kering serta kencangnya angin membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke beberapa bagian pabrik. Tim Damkar Tulungagung juga sempat kesulitan untuk melakukan pemadaman, sebab api menjalar hingga bagian dalam timbunan sepah tebu.
"Seperti pada pabrik tebu yang lain, proses pemadaman memang membutuhkan waktu relatif lama, karena bara api itu masuk ke dalam timbunan sepah tebu. Kalau hanya sekedar disemprot di bagian atas, yang di dalam masih membara," ujarnya.
Hingga pukul 16.00 WIB, tim damkar dibantu masyarakat sekitar masih melakukan upaya pembasahan di lokasi yang terbakar. Hal ini untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang bisa memicu kebakaran susulan.
"Kami belum mengetahui penyebab dari kebakaran ini," ujarnya.
Rakidi memperkirakan kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai puluhan juta rupiah. Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati agar kejadian kebakaran tidak terjadi, selalu periksa kondisi instalasi listrik dan awasi saat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan api," jelasnya.
Belum ada Komentar untuk "Pabrik Gula Tradisional Di Tulungagung Hangus Terbakar"
Posting Komentar