13 Warga Positif Corona, Desa di Lamongan Terapkan Kampung Distancing
Senin, 06 April 2020
Tambah Komentar
LAMONGAN JATIM - Kabupaten Lamongan mempunyai 13 pasien positif corona. Di tengah merebaknya virus Covid-19, membuat desa-desa di Lamongan menerapkan kampung distancing. Kampung distancing ini memberlakukan pengetatan akses keluar masuk.
Hampir semua desa di Lamongan memberlakukan satu pintu. Selain itu, desa-desa ini juga memasang bilik sterilisasi di pintu masuk desa sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus covid-19.
Semua gang hampir semuanya ditutup dan dijaga petugas. Selain menyiagakan petugas, pintu masuk desa ini juga dilengkapi dengan bilik sterilisasi yang digunakan bila ada warga yang baru masuk ke kampung atau pulang dari bepergian.
Salah satu desa yang menerapkan kampung distancing adalah Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung. "Di desa kami juga ada bilik sterilisasi yang selain bisa menyemprotkan ke warga, juga bisa menyemprotkan ke mobil atau kendaraan yang lewat," kata Kepala Desa Bakalanpule Zamroni, Senin (6/4/2020).
Zamroni menuturkan, langkah yang diambil Pemerintah Desa Bakalanpule ini dilakukan untuk melindungi warganya agar tidak terkena covid-19. Selain itu, menindaklanjuti surat edaran yang diberikan Pemkab Lamongan agar meningkat kewaspadaan terhadap penyebaran covid -19.
Tak hanya itu, untuk mencegah penyebaran covid-19, perangkat desa juga melakukan sosialisasi kesehatan ke masyarakat dan juga melakukan penyemprotan di lingkungan desa, menggunakan cairan disinfektan secara rutin. "Kami juga membagikan sekitar 400 masker ke warga desa," katanya.
Kampung distancing juga diberlakukan di Desa Tambakploso, Kecamatan Turi. Tiga dusun di desa ini memberlakukan kampung distancing. "Setiap warga yang baru saja keluar dari desa, kami minta untuk masuk ke bilik sterilisasi. Selain itu dijaga selama 24 jam," kata Kepala Dusun Gabus, Desa Tambakploso, Subintoro.
Diperketatnya penjagaan ini akan terus dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Desa, kata Subintoro, juga menyemprot pemukiman mereka dengan cairan disinfektan serta menyiapkan bak cuci tangan untuk masyarakat. Selain melengkapi diri dengan bilik sterilisasi, Dusun Gabus juga melengkapi petugas jaga dengan thermal gun untuk memeriksa suhu tubuh warga yang masuk ke dusun mereka.
"Penyemprotan rutin seminggu 2 kali," terangnya.
Dusun di Lamongan yang juga sudah menutup pintu bagi orang luar tersebut adalah Dusun Meluke, Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket. Dusun ini tidak membolehkan orang luar yang tidak berkepentingan mendesak untuk masuk ke kampungnya. Warga memasang portal di pintu masuk dusun dan berjaga secara bergiliran di pintu masuk dusun sambil mensiagakan bilik sterilisasi.
"Apa yang kami lakukan ini adalah untuk mencegah agar virus corona tidak sampai masuk ke dusun kami," kata Kepala Dusun Meluke Zainuri.
Semua warga dusun, aku Zainuri, yang baru pulang dari bepergian diminta untuk masuk bilik sterilisasi sebelum masuk kampung. Selain menutup pintu bagi tamu yang tak punya kepentingan mendesak, tambah Zainuri, dusun mereka juga menutup areal mancing yang ada di sungai desa setempat dari warga luar dusun. "Kalau biasanya banyak warga luar dusun yang datang untuk mancing di sungai, mulai sekarang sudah kami tutup dan sudah kami pasang pengumuman penuntupan tersebut di sepanjang sungai," imbuhnya.
Banyaknya kampung distancing ini juga diakui oleh Bupati Lamongan Fadeli. Fadeli mengakui, hampir semua desa-desa di Lamongan sudah menerapkan kampung distancing. "Upaya kita saat ini untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 salah satunya adalah kampung distancing, jadi bukan lagi sekedar social distancing," kata Fadeli beberapa waktu yang lalu.
Fadeli mengungkapkan, ide kampung distancing ini awalnya dilakukan oleh Polres Lamongan yang membuat salah satu jalan menjadi kawasan physical distancing, yaitu Jalan Lamongrejo pada hari-hari tertentu. Karena dirasa bagus, akhirnya banyak warga yang meniru ide ini.
"Ide awalnya dari Polres Lamongan yang membuat kawasan physical distancing, yang kemudian ini diikuti oleh hampir semua desa-desa di Lamongan," pungkasnya.
Hampir semua desa di Lamongan memberlakukan satu pintu. Selain itu, desa-desa ini juga memasang bilik sterilisasi di pintu masuk desa sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus covid-19.
Semua gang hampir semuanya ditutup dan dijaga petugas. Selain menyiagakan petugas, pintu masuk desa ini juga dilengkapi dengan bilik sterilisasi yang digunakan bila ada warga yang baru masuk ke kampung atau pulang dari bepergian.
Salah satu desa yang menerapkan kampung distancing adalah Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung. "Di desa kami juga ada bilik sterilisasi yang selain bisa menyemprotkan ke warga, juga bisa menyemprotkan ke mobil atau kendaraan yang lewat," kata Kepala Desa Bakalanpule Zamroni, Senin (6/4/2020).
Zamroni menuturkan, langkah yang diambil Pemerintah Desa Bakalanpule ini dilakukan untuk melindungi warganya agar tidak terkena covid-19. Selain itu, menindaklanjuti surat edaran yang diberikan Pemkab Lamongan agar meningkat kewaspadaan terhadap penyebaran covid -19.
Tak hanya itu, untuk mencegah penyebaran covid-19, perangkat desa juga melakukan sosialisasi kesehatan ke masyarakat dan juga melakukan penyemprotan di lingkungan desa, menggunakan cairan disinfektan secara rutin. "Kami juga membagikan sekitar 400 masker ke warga desa," katanya.
Kampung distancing juga diberlakukan di Desa Tambakploso, Kecamatan Turi. Tiga dusun di desa ini memberlakukan kampung distancing. "Setiap warga yang baru saja keluar dari desa, kami minta untuk masuk ke bilik sterilisasi. Selain itu dijaga selama 24 jam," kata Kepala Dusun Gabus, Desa Tambakploso, Subintoro.
Diperketatnya penjagaan ini akan terus dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Desa, kata Subintoro, juga menyemprot pemukiman mereka dengan cairan disinfektan serta menyiapkan bak cuci tangan untuk masyarakat. Selain melengkapi diri dengan bilik sterilisasi, Dusun Gabus juga melengkapi petugas jaga dengan thermal gun untuk memeriksa suhu tubuh warga yang masuk ke dusun mereka.
"Penyemprotan rutin seminggu 2 kali," terangnya.
Dusun di Lamongan yang juga sudah menutup pintu bagi orang luar tersebut adalah Dusun Meluke, Desa Sidomulyo, Kecamatan Deket. Dusun ini tidak membolehkan orang luar yang tidak berkepentingan mendesak untuk masuk ke kampungnya. Warga memasang portal di pintu masuk dusun dan berjaga secara bergiliran di pintu masuk dusun sambil mensiagakan bilik sterilisasi.
"Apa yang kami lakukan ini adalah untuk mencegah agar virus corona tidak sampai masuk ke dusun kami," kata Kepala Dusun Meluke Zainuri.
Semua warga dusun, aku Zainuri, yang baru pulang dari bepergian diminta untuk masuk bilik sterilisasi sebelum masuk kampung. Selain menutup pintu bagi tamu yang tak punya kepentingan mendesak, tambah Zainuri, dusun mereka juga menutup areal mancing yang ada di sungai desa setempat dari warga luar dusun. "Kalau biasanya banyak warga luar dusun yang datang untuk mancing di sungai, mulai sekarang sudah kami tutup dan sudah kami pasang pengumuman penuntupan tersebut di sepanjang sungai," imbuhnya.
Banyaknya kampung distancing ini juga diakui oleh Bupati Lamongan Fadeli. Fadeli mengakui, hampir semua desa-desa di Lamongan sudah menerapkan kampung distancing. "Upaya kita saat ini untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 salah satunya adalah kampung distancing, jadi bukan lagi sekedar social distancing," kata Fadeli beberapa waktu yang lalu.
Fadeli mengungkapkan, ide kampung distancing ini awalnya dilakukan oleh Polres Lamongan yang membuat salah satu jalan menjadi kawasan physical distancing, yaitu Jalan Lamongrejo pada hari-hari tertentu. Karena dirasa bagus, akhirnya banyak warga yang meniru ide ini.
"Ide awalnya dari Polres Lamongan yang membuat kawasan physical distancing, yang kemudian ini diikuti oleh hampir semua desa-desa di Lamongan," pungkasnya.
Belum ada Komentar untuk "13 Warga Positif Corona, Desa di Lamongan Terapkan Kampung Distancing"
Posting Komentar