17 Kecamatan Di Lamongan Terendam Banjir
Selasa, 14 April 2020
Tambah Komentar
LAMONGAN JATIM - Banjir bandang yang melanda Lamongan semakin meluas. Hingga hari keempat, tercatat sebanyak 9.610 rumah warga di 115 desa di 17 kecamatan terdampak banjir.
"Kejadian (banjir) ini mulai 10 April, update hingga saat ini 14 April sudah sejumlah 115 desa di 17 Kecamatan, dengan total 9.610 rumah yang terdampak," kata Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).
Ke-17 kecamatan yang terdampak banjir adalah Karangbinangun, Babat, Glagah, Deket, Turi, Kalitengah, Kedungpring, Lamongan, Tikung, Modo, Kembangbahu, Sukodadi, Sugio, Karanggeneng, Pucuk, Sekaran, dan Kecamatan Laren. Muslimin menyebutkan, dari 17 kecamatan tersebut, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Babat dan Kecamatan Turi.
"Di wilayah Kecamatan Babat itu ada 5.161 rumah yang tersebar di 13 desa. Kemudian di Kecamatan Turi 1.976 rumah yang terdampak," ujarnya.
Muslimin menambahkan banjir yang melanda Lamongan tahun ini dinilai lebih parah jika dibandingkan dengan banjir tahun 2019 lalu.
"Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, mungkin lebih besar ini kejadiannya, karena bersamaan dengan tinggi air Bengawan Solo, sehingga air yang dari Bengawan Jero ini tidak bisa dikeluarkan," katanya.
Selain menggenangi permukiman warga, banjir juga menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol serta merendam lahan tambak dan persawahan.
"Untuk catatan lahan ikan hampir 6.513 hektare tambak ikan, untuk lahan padi 1120 hektare," tutur Muslimin.
Untuk menanggulangi banjir tersebut, BPBD Lamongan telah berkoordinasi dengan Dinas Sumberdaya Air (SDA) Kabupaten Lamongan untuk menambah pompa air di tiga titik.
"Tiga titik pompa juga sudah dipasang, yaitu di Kuro, di Melik Kecamatan Kali Tengah dan di Babat. Ini upaya-upaya yang kita lakukan berkoordinasi dengan SDA Kabupaten Lamongan, untuk mengurangi debit air di wilayah yang menjadi kantong air untuk dikeluarkan ke Bengawan Solo," ucapnya.
Terkait perbaikan tanggul-tanggul yang jebol, kata Muslimin, pihaknya juga telah mengirimkan material untuk perbaikan, seperti tiang bambu, karung, terpal dan material lainnya.
"BPBD sudah berupaya semaksimal mungkin dengan mengirim bahan bantuan ke beberapa titik, seperti di Datinawong Babat, Tambakploso, Putatkumpul, kemudian di Balun, Dorogede, Gedangan Sukodadi," pungkas Muslimin.
"Kejadian (banjir) ini mulai 10 April, update hingga saat ini 14 April sudah sejumlah 115 desa di 17 Kecamatan, dengan total 9.610 rumah yang terdampak," kata Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).
Ke-17 kecamatan yang terdampak banjir adalah Karangbinangun, Babat, Glagah, Deket, Turi, Kalitengah, Kedungpring, Lamongan, Tikung, Modo, Kembangbahu, Sukodadi, Sugio, Karanggeneng, Pucuk, Sekaran, dan Kecamatan Laren. Muslimin menyebutkan, dari 17 kecamatan tersebut, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Babat dan Kecamatan Turi.
"Di wilayah Kecamatan Babat itu ada 5.161 rumah yang tersebar di 13 desa. Kemudian di Kecamatan Turi 1.976 rumah yang terdampak," ujarnya.
Muslimin menambahkan banjir yang melanda Lamongan tahun ini dinilai lebih parah jika dibandingkan dengan banjir tahun 2019 lalu.
"Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, mungkin lebih besar ini kejadiannya, karena bersamaan dengan tinggi air Bengawan Solo, sehingga air yang dari Bengawan Jero ini tidak bisa dikeluarkan," katanya.
Selain menggenangi permukiman warga, banjir juga menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol serta merendam lahan tambak dan persawahan.
"Untuk catatan lahan ikan hampir 6.513 hektare tambak ikan, untuk lahan padi 1120 hektare," tutur Muslimin.
Untuk menanggulangi banjir tersebut, BPBD Lamongan telah berkoordinasi dengan Dinas Sumberdaya Air (SDA) Kabupaten Lamongan untuk menambah pompa air di tiga titik.
"Tiga titik pompa juga sudah dipasang, yaitu di Kuro, di Melik Kecamatan Kali Tengah dan di Babat. Ini upaya-upaya yang kita lakukan berkoordinasi dengan SDA Kabupaten Lamongan, untuk mengurangi debit air di wilayah yang menjadi kantong air untuk dikeluarkan ke Bengawan Solo," ucapnya.
Terkait perbaikan tanggul-tanggul yang jebol, kata Muslimin, pihaknya juga telah mengirimkan material untuk perbaikan, seperti tiang bambu, karung, terpal dan material lainnya.
"BPBD sudah berupaya semaksimal mungkin dengan mengirim bahan bantuan ke beberapa titik, seperti di Datinawong Babat, Tambakploso, Putatkumpul, kemudian di Balun, Dorogede, Gedangan Sukodadi," pungkas Muslimin.
Belum ada Komentar untuk "17 Kecamatan Di Lamongan Terendam Banjir"
Posting Komentar