4 ODP Corona Di Blitar Meninggal, Salah Satunya Wanita Baru Melahirkan
Rabu, 22 April 2020
1 Komentar
BLITAR JATIM - Empat Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona di Kabupaten Blitar meninggal. Satu di antaranya wanita melahirkan yang baru pulang dari Halmahera, Maluku Utara.
Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengatakan, empat ODP itu meninggal semua dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Pertama, wanita 56 tahun asal Kecamatan Ponggok meninggal 3 April, dengan penyakit penyerta diabetes. Kedua, wanita 65 tahun asal Kecamatan Wonodadi meninggal 7 April dengan penyakit penyerta diabetes.
Ketiga, pria 29 tahun asal Kecamatan Selopuro meninggal 9 April lalu dengan penyakit penyerta jantung reumatic. Dan keempat, wanita 39 tahun asal Kecamatan Wonotirto.
"Yang keempat ini dalam kondisi hamil masuk ODP karena ada gejala klinis, lalu dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Namun setelah melahirkan nyawanya tak tertolong," kata Krisna, Rabu (22/4/2020).
Krisna menambahkan, ODP yang melahirkan ini awalnya masuk rumah sakit swasta di Kabupaten Blitar, Jumat (17/4). Kemudian melahirkan secara sectio caesar. Bayinya lahir dengan selamat.
Namun usai melahirkan, pasien mengalami sesak nafas. Keterangan keluarganya dia baru pulang dari Halmahera, Maluku Utara. Karena sesak itu, tanggal 19 April dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Hari itu meninggal dan setelah dilakukan observasi maupun pemeriksaan medis ODP ternyata mengalami pre-eklampsia atau kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Sehingga gejala sesak nafas yang sempat dikeluhkan merupakan gejala dari pre eklampsia," tandasnya.
Krisna menandaskan, karena semua hasil rapid testnya negatif, maka mereka dimakamkan tidak menggunakan protap penanganan Corona.
Dengan kematian empat ODP ini, maka data per tanggal 21 April 2020 jumlah total kematian pandemi Corona di Kabupaten Blitar menjadi sembilan orang. Dengan rincian sebanyak empat ODP, tiga PDP dan satu pasien terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.
Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengatakan, empat ODP itu meninggal semua dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Pertama, wanita 56 tahun asal Kecamatan Ponggok meninggal 3 April, dengan penyakit penyerta diabetes. Kedua, wanita 65 tahun asal Kecamatan Wonodadi meninggal 7 April dengan penyakit penyerta diabetes.
Ketiga, pria 29 tahun asal Kecamatan Selopuro meninggal 9 April lalu dengan penyakit penyerta jantung reumatic. Dan keempat, wanita 39 tahun asal Kecamatan Wonotirto.
"Yang keempat ini dalam kondisi hamil masuk ODP karena ada gejala klinis, lalu dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Namun setelah melahirkan nyawanya tak tertolong," kata Krisna, Rabu (22/4/2020).
Krisna menambahkan, ODP yang melahirkan ini awalnya masuk rumah sakit swasta di Kabupaten Blitar, Jumat (17/4). Kemudian melahirkan secara sectio caesar. Bayinya lahir dengan selamat.
Namun usai melahirkan, pasien mengalami sesak nafas. Keterangan keluarganya dia baru pulang dari Halmahera, Maluku Utara. Karena sesak itu, tanggal 19 April dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Hari itu meninggal dan setelah dilakukan observasi maupun pemeriksaan medis ODP ternyata mengalami pre-eklampsia atau kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Sehingga gejala sesak nafas yang sempat dikeluhkan merupakan gejala dari pre eklampsia," tandasnya.
Krisna menandaskan, karena semua hasil rapid testnya negatif, maka mereka dimakamkan tidak menggunakan protap penanganan Corona.
Dengan kematian empat ODP ini, maka data per tanggal 21 April 2020 jumlah total kematian pandemi Corona di Kabupaten Blitar menjadi sembilan orang. Dengan rincian sebanyak empat ODP, tiga PDP dan satu pasien terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.
semoga tidak ada lagi korban
BalasHapus