Kuli Bangunan Dan Anak Terlantar Di Pasuruan Menerima Bansos
Selasa, 28 April 2020
Tambah Komentar
PASURUAN JATIM - Ribuan warga Kabupaten Pasuruan yang terdampak langsung tertib physical distancing menerima bantuan sosial. Bantuan mendesak ini diharapkan meringankan beban penerima.
"Total ada 2.566 penerima bantuan sembako. Seluruh bantuan tidak bisa diberikan langsung sehari tapi bertahap beberapa hari ke depan," kata Wakil Bupati Pasuruan KH A Mujib Imron, Selasa (28/4/2020).
Paket sembako dibagikan kepada 1.200 anak terlantar yang berada sejumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan 75 penyandang disabilitas. Sebanyak 1.291 warga berpenghasilan harian juga dijatah bansos. Mulai dari tukang ojek, tukang becak, kuli bangunan, PKL, sampai nelayan.
"Kita akan menyalurkan bantuan ini sampai selesai dan akan saya kawal terus. Karena saya ingin memastikan bahwa bantuan disalurkan dengan cepat dan tepat," imbuh pria yang akrab disapa Gus Mujib.
Setiap paket sembako senilai Rp 200 ribu. Terdiri dari 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 2 kg telur, 1 kg gula dan produk olahan ikan yang berasal dari UMKM di Kabupaten Pasuruan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan Suwito Adi menjelaskan, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar untuk pemberian paket sembako warga. Anggaran berasal dari biaya tidak terduga APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020.
"Kami anggarkan sementara untuk April dan Mei," terang Suwito.
Penerima bantuan paket sembako ini bukan warga atau keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan dari Kemensos. Seperti bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan sosial pangan (BSP).
"Bantuan ini sifatnya mendesak dan harus segera dibagikan pada warga yang terdampak langsung," pungkasnya.
"Total ada 2.566 penerima bantuan sembako. Seluruh bantuan tidak bisa diberikan langsung sehari tapi bertahap beberapa hari ke depan," kata Wakil Bupati Pasuruan KH A Mujib Imron, Selasa (28/4/2020).
Paket sembako dibagikan kepada 1.200 anak terlantar yang berada sejumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan 75 penyandang disabilitas. Sebanyak 1.291 warga berpenghasilan harian juga dijatah bansos. Mulai dari tukang ojek, tukang becak, kuli bangunan, PKL, sampai nelayan.
"Kita akan menyalurkan bantuan ini sampai selesai dan akan saya kawal terus. Karena saya ingin memastikan bahwa bantuan disalurkan dengan cepat dan tepat," imbuh pria yang akrab disapa Gus Mujib.
Setiap paket sembako senilai Rp 200 ribu. Terdiri dari 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 2 kg telur, 1 kg gula dan produk olahan ikan yang berasal dari UMKM di Kabupaten Pasuruan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan Suwito Adi menjelaskan, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar untuk pemberian paket sembako warga. Anggaran berasal dari biaya tidak terduga APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020.
"Kami anggarkan sementara untuk April dan Mei," terang Suwito.
Penerima bantuan paket sembako ini bukan warga atau keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan dari Kemensos. Seperti bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan sosial pangan (BSP).
"Bantuan ini sifatnya mendesak dan harus segera dibagikan pada warga yang terdampak langsung," pungkasnya.
Belum ada Komentar untuk "Kuli Bangunan Dan Anak Terlantar Di Pasuruan Menerima Bansos"
Posting Komentar