Nekat Pulang Kampung, 4 Santri Asal Madiun Ini Positif Corona
Sabtu, 25 April 2020
Tambah Komentar
MADIUN JATIM - Sebanyak empat orang santri di Magetan positif Covid-19, setelah sebelumnya nekat pulang kampung ke Madiun.
Empat santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan dari Kabupaten Madiun yang pulang kampung dinyatakan positif virus Corona atau Covid-19 setelah menjalani rapid test.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi, mengatakan, sebanyak 15 santri dari Ponpes Al Fatah Temboro Magetan sudah didata dan menjalani rapid test.
Dari 15 santri itu, empat orang di antaranya reaktif atau positif Covid-19.
"Sebagian besar diperiksa di Puskesmas Mejayan. Di Mejayan ada dua yang hasilnya reaktif dan di RSUD Dolopo ada dua santri yang hasilnya reaktif," kata Mashudi saat dihubungi, Jumat (24/4/2020).
Meski demikian, empat santri ini akan kembali diperiksa menggunakan uji swab di informasinya, RSUD Caruban.
Tes swab ini untuk membuktikan bahwa empat santri itu benar terinfeksi Covid-19 atau tidak.
"Masih perlu dilakukan pemeriksaan melalui tes swab. Untuk saat ini, empat santri yang hasil rapid test-nya positif menjalani isolasi di rumah sakit," katanya.
Dia mengatakan, belasan santri yang datang dari Temboro itu dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG) karena mempunyai riwayat tinggal di Ponpes Al Fatah Temboro Magetan.
Hingga saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 Madiun, masih melakukan pendataan dan inventarisir terhadap santri Madiun yang masih berada di Ponpes Al Fatah Temboro Magetan.
Tujuannya agar segera dilakukan pemetaan dan pemantauan terhadap aktivitas santri tersebut.
"Sejak kemarin, kami masih melakukan pendataan tentang santri Temboro asal Madiun. Sebab santri di Temboro kan puluhan ribu orang, jadi saat ini masih dilakukan pendataan," jelas dia.
Untuk diketahui, Ponpes Al Fatah Temboro Magetan saat ini menjadi salah satu klaster baru dalam penyebaran virus Corona.
Kewaspadaan dilakukan terhadap para santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan yang pulang ke kampung halamannya, pasca ada temuan 43 santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan yang dinyatakan positif Covid-19.
305 santri asal Malaysia di Ponpes Al Fattah Temboro jalani rapid test. Pemprov Jawa Timur menggelar rapid test terhadap 305 santri asal Malaysia di Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan.
Ini sebagai tindak lanjut atas pengumuman adanya 43 santri yang baru dinyatakan positif Covid-19 di Malaysia setelah pulang dari Ponpes Al Fatah, Temboro.
Ketua Gugus Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan sari hasil rapid test tersebut, 31 santri dinyatakan reaktif atau positif dari rapid test dan wajib diisolasi agar tidak ada proses penularan virus corona.
“Kita sudah memeriksa 305 santri dan 9 ustaz kemudian datanya dari temen-temen 31 yang reaktif (hasil rapid test). Tinggal prosedurnya bagaiaman temen-temen santri diisolasikan yang reaktif. Kemudian yang lain diobservasi 14 hari sesuai dengan indikasi untuk diulang rapid testnya,” ujar dr Kohar saat teleconference bersama pimpinan Ponpes Al Fatah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (22/4/2020) malam
Dalam kesempatan itu, Kohar juga menyebutkan ada santri yang terindikasi reaktif namun kondisi tubuhnya sehat-sehat saja.
Atau dengan kata lain, santri tersebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Kemarin yang saya periksa itu. Ada yang reaktif tapi kondisi santri pada kondisi sehat sebenarnya,” imbuhnya.
Melihat hal tersebut, salah satu pimpinan pondok mengatakan, pihak Ponpes Al Fatah sudah menyiapkan dua kompleks pondok khusus untuk mengkarantina santri-santri yang terindikasi COVID-19.
“Yang sudah dirapid test yang dinyatakan reaktif itu kita sediakan 2 Kompleks khusus untuk isolasi yang sudah diputus untuk isolasi tidak bisa keluar dari situ nanti demikian yaang di luar tidak bisa masuk ke dalam,” katanya.
Kompleks itu juga bakal dijaga ketat oleh aparat agar tidak sembarangan orang beraktivitas di lingkungan tersebut.
“Untuk penjagaan ruang tersebut nanti kita berharap kerja sama dengan bapak Kapolres Magetan supaya nanti ini semuanya berjalan sebagaimana rencana dan harapan kita semua,” terangnya.
FAKTA 1 Santri Ponpes Temboro Mudik ke Tuban, Positif Corona Status OTG, Pilih Isolasi di Rumah
Dinas Kesehatan Tuban, mengungkap kondisi santri asal Ponpes Alfatah Temboro Magetan, yang pulang ke kampung halaman.
Berdasarkan data yang masuk ada 24 santri dari berbagai kecamatan yang pulang, namun 20 yang telah menjalani rapid test.
Hasilnya 1 santri dinyatakan positif virus Corona atau covid-19.
"Sudah 20 santri yang kita cek kesehatannya maupun rapid test, namun yang positif covid-19 hanya satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Tuban Bambang Priyo Utomo, (Kamis, 23/4/2020).
Dijelaskannya, kondisi para santri dalam keadaan sehat saat diperiksa kesehatannya oleh tim medis, termasuk yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test.
Dengan kondisi tersebut, maka santri yang positif itu masuk kategori orang tanpa gejala (OTG), sehingga cukup melakukan isolasi di rumah selama 14 hari.
Bahkan isolasi juga harus dilakukan oleh semua santri yang pulang ke rumah masing-masing.
"Semua santri sehat, jadi yang positif sesuai rapid tes ini masuk kategori OTG dan menjalani isolasi di rumah," terang pria yang juga sebagai tim gugus covid-19.
Ditambahkannya, pihak gugus juga telah melakukan uji swab terhadap santri yang positif berdasarkan rapid tes tersebut.
Hal itu untuk memastikan tingkat keakuratan pasien suspect corona. Namun demikian, hasil swab belum keluar.
"Sudah kita swab juga, masih nunggu hasilnya. Yang belum dicek kesehatan ada sekitar empat santri," pungkasnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data sebaran covid-19 di Kabupaten Tuban, Rabu (22/4/2020), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 519, selesai dipantau 386 orang.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) 16 orang, 7 dinyatakan sembuh dan meninggal dunia 1 orang.
Sedangkan untuk pasien suspect corona ada tiga orang, 1 asal Kecamatan Tuban, 1 asal Kecamatan Jatirogo, dan 1 asal Kecamatan Semanding yang meninggal saat berstatus PDP. Pasien positif covid-19 dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Koesma Tuban.
Empat santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan dari Kabupaten Madiun yang pulang kampung dinyatakan positif virus Corona atau Covid-19 setelah menjalani rapid test.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi, mengatakan, sebanyak 15 santri dari Ponpes Al Fatah Temboro Magetan sudah didata dan menjalani rapid test.
Dari 15 santri itu, empat orang di antaranya reaktif atau positif Covid-19.
"Sebagian besar diperiksa di Puskesmas Mejayan. Di Mejayan ada dua yang hasilnya reaktif dan di RSUD Dolopo ada dua santri yang hasilnya reaktif," kata Mashudi saat dihubungi, Jumat (24/4/2020).
Meski demikian, empat santri ini akan kembali diperiksa menggunakan uji swab di informasinya, RSUD Caruban.
Tes swab ini untuk membuktikan bahwa empat santri itu benar terinfeksi Covid-19 atau tidak.
"Masih perlu dilakukan pemeriksaan melalui tes swab. Untuk saat ini, empat santri yang hasil rapid test-nya positif menjalani isolasi di rumah sakit," katanya.
Dia mengatakan, belasan santri yang datang dari Temboro itu dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG) karena mempunyai riwayat tinggal di Ponpes Al Fatah Temboro Magetan.
Hingga saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 Madiun, masih melakukan pendataan dan inventarisir terhadap santri Madiun yang masih berada di Ponpes Al Fatah Temboro Magetan.
Tujuannya agar segera dilakukan pemetaan dan pemantauan terhadap aktivitas santri tersebut.
"Sejak kemarin, kami masih melakukan pendataan tentang santri Temboro asal Madiun. Sebab santri di Temboro kan puluhan ribu orang, jadi saat ini masih dilakukan pendataan," jelas dia.
Untuk diketahui, Ponpes Al Fatah Temboro Magetan saat ini menjadi salah satu klaster baru dalam penyebaran virus Corona.
Kewaspadaan dilakukan terhadap para santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan yang pulang ke kampung halamannya, pasca ada temuan 43 santri Ponpes Al Fatah Temboro Magetan yang dinyatakan positif Covid-19.
305 santri asal Malaysia di Ponpes Al Fattah Temboro jalani rapid test. Pemprov Jawa Timur menggelar rapid test terhadap 305 santri asal Malaysia di Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan.
Ini sebagai tindak lanjut atas pengumuman adanya 43 santri yang baru dinyatakan positif Covid-19 di Malaysia setelah pulang dari Ponpes Al Fatah, Temboro.
Ketua Gugus Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan sari hasil rapid test tersebut, 31 santri dinyatakan reaktif atau positif dari rapid test dan wajib diisolasi agar tidak ada proses penularan virus corona.
“Kita sudah memeriksa 305 santri dan 9 ustaz kemudian datanya dari temen-temen 31 yang reaktif (hasil rapid test). Tinggal prosedurnya bagaiaman temen-temen santri diisolasikan yang reaktif. Kemudian yang lain diobservasi 14 hari sesuai dengan indikasi untuk diulang rapid testnya,” ujar dr Kohar saat teleconference bersama pimpinan Ponpes Al Fatah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (22/4/2020) malam
Dalam kesempatan itu, Kohar juga menyebutkan ada santri yang terindikasi reaktif namun kondisi tubuhnya sehat-sehat saja.
Atau dengan kata lain, santri tersebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Kemarin yang saya periksa itu. Ada yang reaktif tapi kondisi santri pada kondisi sehat sebenarnya,” imbuhnya.
Melihat hal tersebut, salah satu pimpinan pondok mengatakan, pihak Ponpes Al Fatah sudah menyiapkan dua kompleks pondok khusus untuk mengkarantina santri-santri yang terindikasi COVID-19.
“Yang sudah dirapid test yang dinyatakan reaktif itu kita sediakan 2 Kompleks khusus untuk isolasi yang sudah diputus untuk isolasi tidak bisa keluar dari situ nanti demikian yaang di luar tidak bisa masuk ke dalam,” katanya.
Kompleks itu juga bakal dijaga ketat oleh aparat agar tidak sembarangan orang beraktivitas di lingkungan tersebut.
“Untuk penjagaan ruang tersebut nanti kita berharap kerja sama dengan bapak Kapolres Magetan supaya nanti ini semuanya berjalan sebagaimana rencana dan harapan kita semua,” terangnya.
FAKTA 1 Santri Ponpes Temboro Mudik ke Tuban, Positif Corona Status OTG, Pilih Isolasi di Rumah
Dinas Kesehatan Tuban, mengungkap kondisi santri asal Ponpes Alfatah Temboro Magetan, yang pulang ke kampung halaman.
Berdasarkan data yang masuk ada 24 santri dari berbagai kecamatan yang pulang, namun 20 yang telah menjalani rapid test.
Hasilnya 1 santri dinyatakan positif virus Corona atau covid-19.
"Sudah 20 santri yang kita cek kesehatannya maupun rapid test, namun yang positif covid-19 hanya satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Tuban Bambang Priyo Utomo, (Kamis, 23/4/2020).
Dijelaskannya, kondisi para santri dalam keadaan sehat saat diperiksa kesehatannya oleh tim medis, termasuk yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test.
Dengan kondisi tersebut, maka santri yang positif itu masuk kategori orang tanpa gejala (OTG), sehingga cukup melakukan isolasi di rumah selama 14 hari.
Bahkan isolasi juga harus dilakukan oleh semua santri yang pulang ke rumah masing-masing.
"Semua santri sehat, jadi yang positif sesuai rapid tes ini masuk kategori OTG dan menjalani isolasi di rumah," terang pria yang juga sebagai tim gugus covid-19.
Ditambahkannya, pihak gugus juga telah melakukan uji swab terhadap santri yang positif berdasarkan rapid tes tersebut.
Hal itu untuk memastikan tingkat keakuratan pasien suspect corona. Namun demikian, hasil swab belum keluar.
"Sudah kita swab juga, masih nunggu hasilnya. Yang belum dicek kesehatan ada sekitar empat santri," pungkasnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data sebaran covid-19 di Kabupaten Tuban, Rabu (22/4/2020), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 519, selesai dipantau 386 orang.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) 16 orang, 7 dinyatakan sembuh dan meninggal dunia 1 orang.
Sedangkan untuk pasien suspect corona ada tiga orang, 1 asal Kecamatan Tuban, 1 asal Kecamatan Jatirogo, dan 1 asal Kecamatan Semanding yang meninggal saat berstatus PDP. Pasien positif covid-19 dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Koesma Tuban.
Belum ada Komentar untuk "Nekat Pulang Kampung, 4 Santri Asal Madiun Ini Positif Corona"
Posting Komentar