Pesilat Pagar Nusa Tewas Dikeroyok, Polisi Periksa Belasan Saksi
Selasa, 07 April 2020
Tambah Komentar
SURABAYA - Polisi terus menyelidiki kasus pengeroyokan anggota Pagar Nusa yang salah satunya meninggal dunia beberapa waktu lalu. Belasan saksi sudah dimintai keterangan.
"Untuk dugaan kasus pengeroyokan sampai dengan saat ini dalam proses penyidikan. Dan insyaallah akan dioptimalkan oleh penyidik dengan prosedural dan profesional sesuai dengan alat bukti dan kelengkapan saksi-saksi yang ada," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho saat dikonfirmasi di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (7/4/2020).
"Insyaallah dengan dukungan dan kerjasama masyarakat serta keluarga korban, kami bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan sejelas-jelasnya," lanjut Sandi.
Saat ditanya apakah pengeroyokan ini berlatar belakang dua kelompok perguruan silat. Sandi mengatakan pihaknya masih mendalami.
"Sementara ini masih didalami. Karena yang berkumpul dan melaksanakan kegiatan sehingga terjadi tawuran ini ada dua kelompok. Dan salah satu mengatasnamakan perguruan yang menjadi korban. Namun hal ini, kita tidak melihat masalah perguruannya, tapi kita melihat bahwa telah ada korban penganiayaan dan kemudian telah dirawat dan akhirnya meninggal dunia. Ini menjadi atensi bagi kami, atas nama kemanusian kita harus memaksimalkan adanya keberadaan Polri di tengah-tengah masyarakat untuk bisa melindungi masyarakat Kota Surabaya," ungkap Sandi.
Sandi menegaskan pihaknya akan menindak secara tegas terkait kasus ini. Pihaknya juga tidak akan main-main dalam mengungkap kasus ini.
"Insyaallah kami akan tindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Kita tidak akan main-main dalam masalah seperti ini," tandas Sandi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestbes Surabaya AKBP Sudamiran saat dikonfirmasi mengatakan jika proses hukum dugaan kasus penganiyaan terus berjalan.
"Mulai awal, proses hukum tetap jalan. Kita sudah melakukan olah TKP, dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Dan memang kejadian di malam hari di bawah tol itu ya, kita masih mencari," kata Sudamiran.
Sudamiran menjelaskan saat ini sudah lima belas saksi yang sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polrestabes Surabaya.
"15 saksi sudah diperiksa, baik itu, dari pelapor, saksi yang tahu sekitar TKP. Saat ini terus melakukan penyidikan untuk menemukan pelaku," ujar Sudamiran.
Dalam proses penyidikan, Sudamiran mengaku tidak pandang bulu dan tidak melihat latar belakangnya apa, pihaknya secara tegas akan menindak sesuai aturan yang berlaku.
"Kita dalam proses penyidikan tidak melihat latar belakang korban maupun pelaku. Siapa yang melakukan dan cukup bukti ya kita proses. Kita tidak pandang bulu dari latar belakang mana," tandas Sudamiran.
"Untuk dugaan kasus pengeroyokan sampai dengan saat ini dalam proses penyidikan. Dan insyaallah akan dioptimalkan oleh penyidik dengan prosedural dan profesional sesuai dengan alat bukti dan kelengkapan saksi-saksi yang ada," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho saat dikonfirmasi di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (7/4/2020).
"Insyaallah dengan dukungan dan kerjasama masyarakat serta keluarga korban, kami bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan sejelas-jelasnya," lanjut Sandi.
Saat ditanya apakah pengeroyokan ini berlatar belakang dua kelompok perguruan silat. Sandi mengatakan pihaknya masih mendalami.
"Sementara ini masih didalami. Karena yang berkumpul dan melaksanakan kegiatan sehingga terjadi tawuran ini ada dua kelompok. Dan salah satu mengatasnamakan perguruan yang menjadi korban. Namun hal ini, kita tidak melihat masalah perguruannya, tapi kita melihat bahwa telah ada korban penganiayaan dan kemudian telah dirawat dan akhirnya meninggal dunia. Ini menjadi atensi bagi kami, atas nama kemanusian kita harus memaksimalkan adanya keberadaan Polri di tengah-tengah masyarakat untuk bisa melindungi masyarakat Kota Surabaya," ungkap Sandi.
Sandi menegaskan pihaknya akan menindak secara tegas terkait kasus ini. Pihaknya juga tidak akan main-main dalam mengungkap kasus ini.
"Insyaallah kami akan tindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Kita tidak akan main-main dalam masalah seperti ini," tandas Sandi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestbes Surabaya AKBP Sudamiran saat dikonfirmasi mengatakan jika proses hukum dugaan kasus penganiyaan terus berjalan.
"Mulai awal, proses hukum tetap jalan. Kita sudah melakukan olah TKP, dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Dan memang kejadian di malam hari di bawah tol itu ya, kita masih mencari," kata Sudamiran.
Sudamiran menjelaskan saat ini sudah lima belas saksi yang sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polrestabes Surabaya.
"15 saksi sudah diperiksa, baik itu, dari pelapor, saksi yang tahu sekitar TKP. Saat ini terus melakukan penyidikan untuk menemukan pelaku," ujar Sudamiran.
Dalam proses penyidikan, Sudamiran mengaku tidak pandang bulu dan tidak melihat latar belakangnya apa, pihaknya secara tegas akan menindak sesuai aturan yang berlaku.
"Kita dalam proses penyidikan tidak melihat latar belakang korban maupun pelaku. Siapa yang melakukan dan cukup bukti ya kita proses. Kita tidak pandang bulu dari latar belakang mana," tandas Sudamiran.
Belum ada Komentar untuk "Pesilat Pagar Nusa Tewas Dikeroyok, Polisi Periksa Belasan Saksi"
Posting Komentar