Satu PDP Corona Di Nganjuk Meninggal
Selasa, 21 April 2020
Tambah Komentar
NGANJUK JATIM - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Nganjuk meninggal. PDP adalah seorang anak berusia 11 tahun. Dia baru dirawat semalam di RSUD Nganjuk.
"Jumlah PDP yang meninggal ada lima dan satu di antaranya kemarin Senin (20/4) saat baru perawatan semalam di rumah sakit. Laki-laki usia 11 tahun," ujar jubir Tim Gugus Tugas COVID-19 Nganjuk dr Hendriyanto saat di konfirmasi wartawan Selasa (21/4/2020).
PDP yang meninggal, kata Hendriyanto, merupakan warga Kecamatan Loceret dengan gejala batuk, panas, dan sesak nafas. Dari hasil rapid test terhadap anak itu, lanjut Hendriyanto, dinyataan negatif.
"Anak tersebut ada gejala batuk, panas dan sesak nafas. Hasil rapid test negatif," katanya.
Hendriyanto menjelaskan dengan meninggalnya anak 11 tahun tersebut, maka ada 5 PDP di Nganjuk yang meninggal. 4 Pasien lain adalah seorang pria 50 tahun warga Kecamatan Tanjunganom yang meninggal pada 11 Maret dengan penyakit penyerta liver dan hasil swab negatif.
Kemudian wanita 64 tahun warga Kecamatan Ngronggot meninggal dunia pada 27 Maret dengan penyakit penyerta sakit jantung.
"Berikutnya seorang warga kecamatan Sukomoro, pria 50 tahun, meninggal dunia 31 Maret di RS Bhayangkara, memiliki penyakit penyerta TBC. Kemudian perempuan 68 tahun warga Kecamatan Wilangan, meninggal dunia pada 10 April, penyakit penyerta sakit ginjal, hasil rapid test negatif," kata Hendriyanto.
Hendriyanto menambahkan semua jenazah berstatus PDP tersebut pemakamannya dilakukan sesuai protap pemakaman COVID-19. "Pemakaman sesuai standar pasien COVID-19," tandasnya.
Data yang dihimpun detikcom saat ini, laporan kumulatif data COVID-19 di Kabupaten Nganjuk per 20 April terdapat 10 orang terkonfirmasi positiif COVID-19, 51 orang berstatus ODP, 23 orang berstatus PDP, dan 394 orang berstatus OTG. Dari 23 orang berstatus PDP tersebut hanya 4 yang dirawat di RSUD Nganjuk dan lainnya hanya isolasi mandiri.
"Jumlah PDP yang meninggal ada lima dan satu di antaranya kemarin Senin (20/4) saat baru perawatan semalam di rumah sakit. Laki-laki usia 11 tahun," ujar jubir Tim Gugus Tugas COVID-19 Nganjuk dr Hendriyanto saat di konfirmasi wartawan Selasa (21/4/2020).
PDP yang meninggal, kata Hendriyanto, merupakan warga Kecamatan Loceret dengan gejala batuk, panas, dan sesak nafas. Dari hasil rapid test terhadap anak itu, lanjut Hendriyanto, dinyataan negatif.
"Anak tersebut ada gejala batuk, panas dan sesak nafas. Hasil rapid test negatif," katanya.
Hendriyanto menjelaskan dengan meninggalnya anak 11 tahun tersebut, maka ada 5 PDP di Nganjuk yang meninggal. 4 Pasien lain adalah seorang pria 50 tahun warga Kecamatan Tanjunganom yang meninggal pada 11 Maret dengan penyakit penyerta liver dan hasil swab negatif.
Kemudian wanita 64 tahun warga Kecamatan Ngronggot meninggal dunia pada 27 Maret dengan penyakit penyerta sakit jantung.
"Berikutnya seorang warga kecamatan Sukomoro, pria 50 tahun, meninggal dunia 31 Maret di RS Bhayangkara, memiliki penyakit penyerta TBC. Kemudian perempuan 68 tahun warga Kecamatan Wilangan, meninggal dunia pada 10 April, penyakit penyerta sakit ginjal, hasil rapid test negatif," kata Hendriyanto.
Hendriyanto menambahkan semua jenazah berstatus PDP tersebut pemakamannya dilakukan sesuai protap pemakaman COVID-19. "Pemakaman sesuai standar pasien COVID-19," tandasnya.
Data yang dihimpun detikcom saat ini, laporan kumulatif data COVID-19 di Kabupaten Nganjuk per 20 April terdapat 10 orang terkonfirmasi positiif COVID-19, 51 orang berstatus ODP, 23 orang berstatus PDP, dan 394 orang berstatus OTG. Dari 23 orang berstatus PDP tersebut hanya 4 yang dirawat di RSUD Nganjuk dan lainnya hanya isolasi mandiri.
Belum ada Komentar untuk "Satu PDP Corona Di Nganjuk Meninggal"
Posting Komentar