Bayi 3 Bulan di Madiun Meninggal Dunia, Hasil Rapid Test Reaktif
Senin, 18 Mei 2020
Tambah Komentar
MADIUN JATIM - Satu Bayi yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Kota Madiun meninggal, Sabtu (16/5) malam. Bayi itu meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun.
"Awalnya dirawat di RSUD Sogaten. Status PDP-nya baru kemarin Sabtu (16/5) terus meninggal dunia," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Madiun, Noor Aflah, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, bayi berjenis kelamin perempuan berusia tiga bulan itu berasal dari salah satu kelurahan di Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Bayi itu berstatus PDP setelah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.
"Pasien ini dinyatakan PDP setelah rapid test-nya dinyatakan reaktif kemarin. Tapi bayi perempuan ini belum sempat dites swab," imbuhnya.
"Sedangkan untuk ibu bayi, sebelumnya statusnya belum PDP. Untuk status selanjutnya belum ada konfirmasi dari tim medis," sambungnya.
Aflah menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga, bayi ini lahir di Bandung dan saat berusia satu bulan dibawa ke Madiun. Bayi ini awalnya alergi susu dan dibawa ke RSUD Sogaten.
Hingga saat ini, total ada 14 PDP di Kota Madiun. Termasuk 10 orang yang hasil tes swab-nya negatif dan tiga orang meninggal.
Sedangkan data per 17 Mei 2020, orang dalam risiko (ODR) di Kota Madiun mencapai 1.139. Orang tanpa gejala (OTG) ada 92 dan orang dalam pemantauan (ODP) ada 66. Yang positif Corona ada dua orang.
"Awalnya dirawat di RSUD Sogaten. Status PDP-nya baru kemarin Sabtu (16/5) terus meninggal dunia," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Madiun, Noor Aflah, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, bayi berjenis kelamin perempuan berusia tiga bulan itu berasal dari salah satu kelurahan di Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Bayi itu berstatus PDP setelah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.
"Pasien ini dinyatakan PDP setelah rapid test-nya dinyatakan reaktif kemarin. Tapi bayi perempuan ini belum sempat dites swab," imbuhnya.
"Sedangkan untuk ibu bayi, sebelumnya statusnya belum PDP. Untuk status selanjutnya belum ada konfirmasi dari tim medis," sambungnya.
Aflah menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga, bayi ini lahir di Bandung dan saat berusia satu bulan dibawa ke Madiun. Bayi ini awalnya alergi susu dan dibawa ke RSUD Sogaten.
Hingga saat ini, total ada 14 PDP di Kota Madiun. Termasuk 10 orang yang hasil tes swab-nya negatif dan tiga orang meninggal.
Sedangkan data per 17 Mei 2020, orang dalam risiko (ODR) di Kota Madiun mencapai 1.139. Orang tanpa gejala (OTG) ada 92 dan orang dalam pemantauan (ODP) ada 66. Yang positif Corona ada dua orang.
Belum ada Komentar untuk "Bayi 3 Bulan di Madiun Meninggal Dunia, Hasil Rapid Test Reaktif"
Posting Komentar