Gegara Buka Peti Jenazah, 15 Warga Sidoarjo Positif Corona
Minggu, 17 Mei 2020
Tambah Komentar
SIDOARJO JATIM - Gegara membuka peti jenazah pasien positif Corona, 15 warga Dusun Jati, Desa/Kecamatan Waru, Sidoarjo terpapar virus Corona. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyesalkan adanya peristiwa tersebut.
"Peristiwa ini terjadi sekitar dua minggu lalu. Ada warga di sebuah dusun di Waru yang meninggal akibat COVID-19. Namun keluarganya membuka peti dan bahkan memandikan jenazah sehingga ada yang tertular," kata Khofifah saat penyaluran bantuan sosial tunai di Balai Desa Berbek, Kecamatan Waru, Minggu (17/5/2020).
Khofifah berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang karena proses pemulasaraan jenazah pasien positif COVID-19 harus sangat ketat. " Semoga tidak ada kejadian seperti itu lagi," kata Khofifah.
Sementara itu Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan dirinya memang agak terlambat menerima informasi tersebut.
Nur Ahmad mengakui memang ada keteledoran. Seharusnya yang memakamkan pasien positif Corona adalah tenaga kesehatan dengan memakai baju hazmat.
"Peti tidak boleh dibuka dan pemakaman jenazah tidak boleh lebih dari empat jam," jelas Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin.
Cak Nur menuturkan setelah peristiwa tersebut, Gugus Tugas Penanganan COVID-19, menurunkan tim untuk melakukan tracing, rapid test, serta uji swab.
"Hasilnya, PDP-nya banyak sekali. Yang positif virus Corona 15 orang. Sekarang dusun tersebut diisolasi dengan ketat," tandas Cak Nur.
"Peristiwa ini terjadi sekitar dua minggu lalu. Ada warga di sebuah dusun di Waru yang meninggal akibat COVID-19. Namun keluarganya membuka peti dan bahkan memandikan jenazah sehingga ada yang tertular," kata Khofifah saat penyaluran bantuan sosial tunai di Balai Desa Berbek, Kecamatan Waru, Minggu (17/5/2020).
Khofifah berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang karena proses pemulasaraan jenazah pasien positif COVID-19 harus sangat ketat. " Semoga tidak ada kejadian seperti itu lagi," kata Khofifah.
Sementara itu Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan dirinya memang agak terlambat menerima informasi tersebut.
Nur Ahmad mengakui memang ada keteledoran. Seharusnya yang memakamkan pasien positif Corona adalah tenaga kesehatan dengan memakai baju hazmat.
"Peti tidak boleh dibuka dan pemakaman jenazah tidak boleh lebih dari empat jam," jelas Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin.
Cak Nur menuturkan setelah peristiwa tersebut, Gugus Tugas Penanganan COVID-19, menurunkan tim untuk melakukan tracing, rapid test, serta uji swab.
"Hasilnya, PDP-nya banyak sekali. Yang positif virus Corona 15 orang. Sekarang dusun tersebut diisolasi dengan ketat," tandas Cak Nur.
Belum ada Komentar untuk "Gegara Buka Peti Jenazah, 15 Warga Sidoarjo Positif Corona"
Posting Komentar