Pelajar Asal Sidoarjo Yang Hanyut Di Sungai Mojokerto Ditemukan Meninggal
Senin, 18 Mei 2020
Tambah Komentar
MOJOKERTO JATIM - Tim Sar gabungan akhirnya menemukan jasad pelajar asal Sidoarjo yang tenggelam di Sungai Brantas, Desa Kwedenkembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Senin (18/5/2020).
Remaja 16 tahun tersebut ditemukan oleh Tim Sar dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Jenazah korban ditemukan dalam radius sekitar tiga kilometer ke arah timur dari titik kejadian, Senin (18/5/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Koordinator Lapangan Tim Sar Basarnas Surabaya, Ainul Makhdin menjelaskan proses pencarian remaja tenggelam ini melibatkan 50 orang dibagi menjadi tiga SRU.
Yakni menggunakan dua perahu karet dari Basarnas dan BPBD Mojokerto dan penyisiran melalui daratan di sepanjang aliran sungai Brantas.
"Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengapung sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian," ujarnya.
Menurut dia, korban ditemukan dalam kondisi tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana dalam.
Kemungkinan, baju yang dikenakan korban hanyut terbawa arus sungai Brantas.
"Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Soekandar Mojosari untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Seorang remaja asal Sidoarjo tenggelam di Sungai Brantas, Desa Kwedenkembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Minggu siang (17/5/2020).
Identitas korban bernama Agung yang merupakan pelajar 16 tahun warga Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Dari keterangan saksi mata melihat korban bersama tiga temannya Yosi Muis Alhakim, Deren Luki Ramadhan dan Rafi bermain di tepi sungai Brantas tepatnya di bawah jembatan kereta api sekitar pukul 11.15 WIB.
Kemudian, korban bersama seorang temannya, Deren Luki, mandi di sungai Brantas tersebut.
Sedangkan, dua teman lainnya menunggu di tepi sungai.
Tiba-tiba korban hanyut terbawa arus dan tenggelam sungai Brantas.
Sedangkan seorang temannya menyelamatkan diri dengan berpijak pada batu dan naik ke daratan di tepi sungai.
Remaja 16 tahun tersebut ditemukan oleh Tim Sar dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Jenazah korban ditemukan dalam radius sekitar tiga kilometer ke arah timur dari titik kejadian, Senin (18/5/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Koordinator Lapangan Tim Sar Basarnas Surabaya, Ainul Makhdin menjelaskan proses pencarian remaja tenggelam ini melibatkan 50 orang dibagi menjadi tiga SRU.
Yakni menggunakan dua perahu karet dari Basarnas dan BPBD Mojokerto dan penyisiran melalui daratan di sepanjang aliran sungai Brantas.
"Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengapung sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian," ujarnya.
Menurut dia, korban ditemukan dalam kondisi tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana dalam.
Kemungkinan, baju yang dikenakan korban hanyut terbawa arus sungai Brantas.
"Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Soekandar Mojosari untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Seorang remaja asal Sidoarjo tenggelam di Sungai Brantas, Desa Kwedenkembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Minggu siang (17/5/2020).
Identitas korban bernama Agung yang merupakan pelajar 16 tahun warga Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Dari keterangan saksi mata melihat korban bersama tiga temannya Yosi Muis Alhakim, Deren Luki Ramadhan dan Rafi bermain di tepi sungai Brantas tepatnya di bawah jembatan kereta api sekitar pukul 11.15 WIB.
Kemudian, korban bersama seorang temannya, Deren Luki, mandi di sungai Brantas tersebut.
Sedangkan, dua teman lainnya menunggu di tepi sungai.
Tiba-tiba korban hanyut terbawa arus dan tenggelam sungai Brantas.
Sedangkan seorang temannya menyelamatkan diri dengan berpijak pada batu dan naik ke daratan di tepi sungai.
Belum ada Komentar untuk "Pelajar Asal Sidoarjo Yang Hanyut Di Sungai Mojokerto Ditemukan Meninggal"
Posting Komentar