Gegara Portal Jalan, Warga Dua Kecamatan Di Gresik Nyaris Bentrok
Sabtu, 30 Mei 2020
Tambah Komentar
GRESIK JATIM - Dua kelompok warga Kecamatan Manyar dan Kecamatan Bungah turun ke jalan, Jumat (29/5/2020). .
Massa kedua kubu sempat bersitegang, adu mulut bahkan nyaris adu jotos gara-gara penutupan jalan terkait adanya warga yang dikonfirmasi positif covid-19.
Total ada ribuan warga Desa Karangrejo Kecamatan Manyar turun ke jalan dan menutup akses jalan desa yang menghubungkan Kecamatan Manyar dengan tiga desa di Pulau Mengare Kecamatan Bungah itu.
Diketahui penyebabnya adalah surat Kepala Desa Sembayat Kecamatan Manyar yang dinilai diskriminatif karena melarang warga desa Karangrejo berjualan di pasar Desa Sembayat.
Hal ini membuat warga di dua Kecamatan ini bersitegang.
Ribuan warga Desa Karangrejo turun ke jalan dan menutup akses jalan desa sejak pukul 10.00 dengan menggunakan bambu.
Kondisi semakin memanas saat warga tiga desa di Kecamatan Bungah, yakni Desa Kramat, Desa Tanjungwidoro dan Desa Watuagung hendak keluar desa dan tidak bisa melintas.
Bahkan, warga asal dua Kecamatan itu sempat bersitegang sebelum akhirnya di mediasi oleh aparat keamanan.
Beruntung tidak ada aksi main hakim sendiri dalam insiden tersebut.
Paska penutupan akses jalan kampung karena ada warga positif corona atau covid-19 , aktivitas warga Desa Karangrejo kembali berjalan normal.
Sejumlah pedagang mengurus surat sehat untuk kembali berdagang di pasar Desa Sembayat.
Salah satu warga Karangrejo, Kecamatan Manyar, Karim mengaku saat ini suasana sudah kembali normal seperti biasa. Akses jalan dari Desa Karangrejo menuju Pulau Mengare atau menuju jalan raya sudah bisa dilalui baik kendaraan roda dua atau lebih.
Tidak ada lagi potongan bambu yang menutup jalan seperti kemarin, usai kesepakatan kepala desa yang dimediasi oleh Forkopimka Manyar. Warga Desa Karangrejo yang mayoritas pedagangpun mulai mengurus surat sehat.
"Puluhan pedagang sekitar 50 lebih sudah mengurus surat kesehatan di Puskesmas Sembayat dan surat dari desa," kata Karim, Jumat (29/5/2020).
Para pedagang yang berasal dari Desa Karangrejo yang berjualan di pasar Sembayat ini sudah melengkapi persyaratan kesehatan tersebut. Mereka bisa beraktivitas kembali berjualan ikan.
"Besok dinihari jam 02.00 Wib sudah jualan lagi," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Manyar, Mohamad Nadlelah menegaskan surat larangan berdagang warga Karangrejo di Desa Sembayat sudah dicabut.
Pedagang diminta mengurus surat kesehatan. Kemudian akses jalan sejak kemarin juga sudah dibuka.
"Jadi, warga Karangrejo yang kulak ikan di Mengare sudah bisa. Mereka juga bisa berjualan di pasar Desa Sembayat dengan surat kesehatan dari Puskesmas sembayat dan pihak desa. Semuanya sudah beraktivitas normal," paparnya.
Nah, warga Karangrejo yang positif covid-19 adalah pedagang di pasar Pabean, Surabaya. Hari ini dilakukan rapid test tracing pasien positif covid-19 di Karangrejo.
Massa kedua kubu sempat bersitegang, adu mulut bahkan nyaris adu jotos gara-gara penutupan jalan terkait adanya warga yang dikonfirmasi positif covid-19.
Total ada ribuan warga Desa Karangrejo Kecamatan Manyar turun ke jalan dan menutup akses jalan desa yang menghubungkan Kecamatan Manyar dengan tiga desa di Pulau Mengare Kecamatan Bungah itu.
Diketahui penyebabnya adalah surat Kepala Desa Sembayat Kecamatan Manyar yang dinilai diskriminatif karena melarang warga desa Karangrejo berjualan di pasar Desa Sembayat.
Hal ini membuat warga di dua Kecamatan ini bersitegang.
Ribuan warga Desa Karangrejo turun ke jalan dan menutup akses jalan desa sejak pukul 10.00 dengan menggunakan bambu.
Kondisi semakin memanas saat warga tiga desa di Kecamatan Bungah, yakni Desa Kramat, Desa Tanjungwidoro dan Desa Watuagung hendak keluar desa dan tidak bisa melintas.
Bahkan, warga asal dua Kecamatan itu sempat bersitegang sebelum akhirnya di mediasi oleh aparat keamanan.
Beruntung tidak ada aksi main hakim sendiri dalam insiden tersebut.
Paska penutupan akses jalan kampung karena ada warga positif corona atau covid-19 , aktivitas warga Desa Karangrejo kembali berjalan normal.
Sejumlah pedagang mengurus surat sehat untuk kembali berdagang di pasar Desa Sembayat.
Salah satu warga Karangrejo, Kecamatan Manyar, Karim mengaku saat ini suasana sudah kembali normal seperti biasa. Akses jalan dari Desa Karangrejo menuju Pulau Mengare atau menuju jalan raya sudah bisa dilalui baik kendaraan roda dua atau lebih.
Tidak ada lagi potongan bambu yang menutup jalan seperti kemarin, usai kesepakatan kepala desa yang dimediasi oleh Forkopimka Manyar. Warga Desa Karangrejo yang mayoritas pedagangpun mulai mengurus surat sehat.
"Puluhan pedagang sekitar 50 lebih sudah mengurus surat kesehatan di Puskesmas Sembayat dan surat dari desa," kata Karim, Jumat (29/5/2020).
Para pedagang yang berasal dari Desa Karangrejo yang berjualan di pasar Sembayat ini sudah melengkapi persyaratan kesehatan tersebut. Mereka bisa beraktivitas kembali berjualan ikan.
"Besok dinihari jam 02.00 Wib sudah jualan lagi," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Manyar, Mohamad Nadlelah menegaskan surat larangan berdagang warga Karangrejo di Desa Sembayat sudah dicabut.
Pedagang diminta mengurus surat kesehatan. Kemudian akses jalan sejak kemarin juga sudah dibuka.
"Jadi, warga Karangrejo yang kulak ikan di Mengare sudah bisa. Mereka juga bisa berjualan di pasar Desa Sembayat dengan surat kesehatan dari Puskesmas sembayat dan pihak desa. Semuanya sudah beraktivitas normal," paparnya.
Nah, warga Karangrejo yang positif covid-19 adalah pedagang di pasar Pabean, Surabaya. Hari ini dilakukan rapid test tracing pasien positif covid-19 di Karangrejo.
Belum ada Komentar untuk "Gegara Portal Jalan, Warga Dua Kecamatan Di Gresik Nyaris Bentrok"
Posting Komentar