Mengharukan, Nenek Di Kudus Ini Tawarkan Jasa Bersih-bersih Keliling
Rabu, 08 Juli 2020
Tambah Komentar
KUDUS JATENG - Seorang nenek bernama Djumi'ah (60) warga Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati, Kudus tetap semangat bersepeda keliling menawarkan jasa bersih-bersih rumah. Perempuan yang tinggal sendirian itu setiap hari berkeliling menawarkan jasa bersih-bersih yang dia tekuni sudah tiga tahun belakangan.
"Ibu-ibu mari bersih-bersih, ibu-ibu," begitu Djumi'ah saat menawarkan jasanya kepada ibu rumah tangga yang ia lintasi, seperti yang dilansir detik.com, Rabu (8/7/2020).
Djumi'ah menawarkan jasa bersih-bersih rumah dengan mengendarai sepeda. Tampak di sepedanya juga terdapat tulisan "Terima jasa bersih-bersih rumah keliling". Seperti nyapu, ngepel, gosok pakaian, Lap-lap kaca. Di tulisan itu juga tertera nomor ponsel Djumi'ah.
Djumi'ah tinggal di RT 2 RW 6 Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati. Saat detikcom, berkunjung di kediamannya hari ini, dia tampak sibuk menyiapkan peralatan untuk berangkat bekerja. Sebelum keliling dia memberikan makan bagi hewan peliharaannya.
"Biasanya berangkat jam 09.00 WIB dan 09.30 WIB, karena harus mengurusi hewan peliharaan dulu. Soalnya begitu berangkat pagi, saya ndak tenang (karena belum memberikan makanan hewan peliharaan). Saya punya kucing sebanyak 15 dan ayamnya ada delapan," kata Djumi'ah.
Pada kesempatan itu juga, dia berbagi cerita soal lebih memilih menjadi tukang jasa keliling bersih-bersih. Awalnya, sekitar 10 tahun yang lalu ia menjadi asisten rumah tangga. Namun karena sering berganti-ganti majikan, akhirnya ia memilih untuk membuka jasa keliling bersih-bersih selama tiga tahun belakangan ini.
"Dulu menjadi pembantu rumah tangga. Tapi sering ganti-ganti akhirnya membuka jasa keliling. Awalnya dulu keliling dikira saya peminta-minta, karena waktu dulu belum saya kasih tulisan itu. Dulu susah sekali dapat pelanggan," kata Djumi'ah.
"Terus bagaimana caranya (agar) tidak kira minta sumbangan. Akhirnya buat tulisan di tukang las itu, terus saya keliling. Kalau ada pelanggan biasanya langsung dipanggil, kalau sudah dipasang tulisan tahu difoto kalau minta (ada pelanggan yang mencarinya) dipanggil," sambung dia.
Djumi'ah mengatakan, dia menjadi tukang punggung untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi dia sudah 15 tahun lalu ditinggal suaminya.
"Suami sudah pisah, 15 tahun lalu. Anaknya dua sudah rumah tangga. Anak-anak tidak pernah pulang, sudah enam tahun lalu, sejak sudah pada nikah," ujar dia.
Setiap hari dia mengaku berkeliling di sejumlah desa. Tak hanya itu, sejumlah perumahan di Kudus juga menjadi sasarannya untuk menawarkan jasa bersih-bersih rumah. Tidak jarang dalam sehari ia tidak mendapatkan satu pun pelanggan.
"Keliling seperti di perumahan Gawon, Perumhan Rumah Indah. Kalau tidak ada pelanggan ya libur. Kalau pas ada pelanggan yang langsung berangkat. Sehari bisa satu, kadang-kadang banyak satu hari tiga orang, yang ringan dua hari sehari. Setiap kali orderan biayanya Rp 50 ribu. Itu sampai selesai," jelasnya.
Sejumlah pekerjaan rumah dia kerjakan. Seperti menyapu, mengepel, hingga mengasuh anak.
Dalam kesempatan ini, dia mengaku berharap agar ketemu dengan anak-anaknya.
Sumber : detik.com
"Ibu-ibu mari bersih-bersih, ibu-ibu," begitu Djumi'ah saat menawarkan jasanya kepada ibu rumah tangga yang ia lintasi, seperti yang dilansir detik.com, Rabu (8/7/2020).
Djumi'ah menawarkan jasa bersih-bersih rumah dengan mengendarai sepeda. Tampak di sepedanya juga terdapat tulisan "Terima jasa bersih-bersih rumah keliling". Seperti nyapu, ngepel, gosok pakaian, Lap-lap kaca. Di tulisan itu juga tertera nomor ponsel Djumi'ah.
Djumi'ah tinggal di RT 2 RW 6 Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati. Saat detikcom, berkunjung di kediamannya hari ini, dia tampak sibuk menyiapkan peralatan untuk berangkat bekerja. Sebelum keliling dia memberikan makan bagi hewan peliharaannya.
"Biasanya berangkat jam 09.00 WIB dan 09.30 WIB, karena harus mengurusi hewan peliharaan dulu. Soalnya begitu berangkat pagi, saya ndak tenang (karena belum memberikan makanan hewan peliharaan). Saya punya kucing sebanyak 15 dan ayamnya ada delapan," kata Djumi'ah.
Pada kesempatan itu juga, dia berbagi cerita soal lebih memilih menjadi tukang jasa keliling bersih-bersih. Awalnya, sekitar 10 tahun yang lalu ia menjadi asisten rumah tangga. Namun karena sering berganti-ganti majikan, akhirnya ia memilih untuk membuka jasa keliling bersih-bersih selama tiga tahun belakangan ini.
"Dulu menjadi pembantu rumah tangga. Tapi sering ganti-ganti akhirnya membuka jasa keliling. Awalnya dulu keliling dikira saya peminta-minta, karena waktu dulu belum saya kasih tulisan itu. Dulu susah sekali dapat pelanggan," kata Djumi'ah.
"Terus bagaimana caranya (agar) tidak kira minta sumbangan. Akhirnya buat tulisan di tukang las itu, terus saya keliling. Kalau ada pelanggan biasanya langsung dipanggil, kalau sudah dipasang tulisan tahu difoto kalau minta (ada pelanggan yang mencarinya) dipanggil," sambung dia.
Djumi'ah mengatakan, dia menjadi tukang punggung untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi dia sudah 15 tahun lalu ditinggal suaminya.
"Suami sudah pisah, 15 tahun lalu. Anaknya dua sudah rumah tangga. Anak-anak tidak pernah pulang, sudah enam tahun lalu, sejak sudah pada nikah," ujar dia.
Setiap hari dia mengaku berkeliling di sejumlah desa. Tak hanya itu, sejumlah perumahan di Kudus juga menjadi sasarannya untuk menawarkan jasa bersih-bersih rumah. Tidak jarang dalam sehari ia tidak mendapatkan satu pun pelanggan.
"Keliling seperti di perumahan Gawon, Perumhan Rumah Indah. Kalau tidak ada pelanggan ya libur. Kalau pas ada pelanggan yang langsung berangkat. Sehari bisa satu, kadang-kadang banyak satu hari tiga orang, yang ringan dua hari sehari. Setiap kali orderan biayanya Rp 50 ribu. Itu sampai selesai," jelasnya.
Sejumlah pekerjaan rumah dia kerjakan. Seperti menyapu, mengepel, hingga mengasuh anak.
Dalam kesempatan ini, dia mengaku berharap agar ketemu dengan anak-anaknya.
Sumber : detik.com
Belum ada Komentar untuk "Mengharukan, Nenek Di Kudus Ini Tawarkan Jasa Bersih-bersih Keliling"
Posting Komentar