Aksi Kerusuhan Pendekar Silat Di Sidoarjo, 2 Korban Luka Parah
Jumat, 04 September 2020
SIDOARJO JATIM - Penyerangan Warkop Warmindo dekat rel kereta api Kelurahan Ngelom, Kecamatan Taman, Sidoarjo, terjadi Kamis (3/9/2020) pagi oleh sekelompok yang diduga pendekar silat, hingga mengakibatkan Pranoto, (21), penjaga warung kopi , warga Saradan Kabupaten Madiun, luka parah hingga berbuntut panjang.
Sebelumnya, Kamis (3/9/2020) malam saat sekitar 30 anggota pesilat sedang berlatih di halaman KUD Sukodono, diduga diserang oleh 50 pendekar yang datang motor.
Akibat penyerangan itu, sejumlah motor rusak, empat orang pendekar (penyerang, red) diamankan, dan dua orang pendekar (yang berlatih) terluka dan dirawat di rumah sakit.
Kapolsek Sukodono, Iptu Warjiin Krise mewujudkan kejadian itu bermula, saat tiga puluhan pendekar silat melakukan latihan rutin di halaman KUD Sukodono, tiba-tiba diserang lima puluhan orang pendekar dari luar.
Akibat dari aksi anarkis para pendekar itu, dua orang pendekar yang berlatih luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan 4 orang yang diduga pelaku (penyerang) berhasil diamankan, dan ada empat motor para pendekar yang sedang latihan rusak berat. “Kejadian penyerangan itu begitu cepat. Polisi Beruntung sigap datang dan anggota bisa memiliki empat pelaku, ”katanya, Jumat (4/9/2020).
Warjiin menceritakan, kronologis kejadian pendekar menyerang pendekar itu, awalnya datang rombongan pendekar dari utara atau arah Kletek Taman, dengan jumlah sekitar 50 orang.
Sebelum menyerang, ada warga yang menyebut para pendekar itu mencabuti umbul-umbul dan pagar kayu yang ada di pinggir jalan. Kemudian rombongan itu masuk ke halaman KUD Sukodono dan langsung menyerang pendekar yang sedang latihan silat. Karena tak siap, pendekar yang sedang latihan itu, kocar-kacir.
Tak puas menghajar pendekar yang sedang latihan, para pendekar dari kelompok penyerang merusak motorik pendekar yang sedang latihan. “Ada beberapa motor yang rusak. Pengguna puas yang menghajar dan merusak, para pendekar penyerang itu langsung kabur. Dari puluhan pendekar penyerang itu, polisi berhasil merawat empat orang, ”ungkapnya.
Usai para pendekar penyerang kabur, masalah belum selesai. Puluhan pendekar dari luar Sukodono, tak terima karena rekannya diserang. Akhirnya, mereka datang ke tempat latihan di KUD Sukodono untuk melakukan aksi solidaritas membantu rekan-rekannya yang diserang.
Tak mau kecolongan lagi dan sekaligus untuk antisipasi kericuhan lanjutan, tiga truk pasukan dalmas disiagakan di TKP dan Mapolsek Sukodono.
Sekitar pukul 01.00 WIB, para pendekar yang berada di KUD Sukodono, berangsur kembali ke rumah masing-masing. Sebelum membubarkan diri, Kapolsek Sukodono Iptu Warjiin Krise mengumpulkan semua pengurus perguruan silat yang terlibat konflik.
Pihaknya meminta kepada para pengurus, untuk menjaga kondisi keamanan di wilayah hukum Polsek Sukodono. “Saya juga dapat menyatakan jika sampai terulang lagi peristiwa anarkis ini, kami tak akan memberi izin untuk latihan,” tegasnya.
Sumber : beritajatim.com
Sebelumnya, Kamis (3/9/2020) malam saat sekitar 30 anggota pesilat sedang berlatih di halaman KUD Sukodono, diduga diserang oleh 50 pendekar yang datang motor.
Akibat penyerangan itu, sejumlah motor rusak, empat orang pendekar (penyerang, red) diamankan, dan dua orang pendekar (yang berlatih) terluka dan dirawat di rumah sakit.
Kapolsek Sukodono, Iptu Warjiin Krise mewujudkan kejadian itu bermula, saat tiga puluhan pendekar silat melakukan latihan rutin di halaman KUD Sukodono, tiba-tiba diserang lima puluhan orang pendekar dari luar.
Akibat dari aksi anarkis para pendekar itu, dua orang pendekar yang berlatih luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan 4 orang yang diduga pelaku (penyerang) berhasil diamankan, dan ada empat motor para pendekar yang sedang latihan rusak berat. “Kejadian penyerangan itu begitu cepat. Polisi Beruntung sigap datang dan anggota bisa memiliki empat pelaku, ”katanya, Jumat (4/9/2020).
Warjiin menceritakan, kronologis kejadian pendekar menyerang pendekar itu, awalnya datang rombongan pendekar dari utara atau arah Kletek Taman, dengan jumlah sekitar 50 orang.
Sebelum menyerang, ada warga yang menyebut para pendekar itu mencabuti umbul-umbul dan pagar kayu yang ada di pinggir jalan. Kemudian rombongan itu masuk ke halaman KUD Sukodono dan langsung menyerang pendekar yang sedang latihan silat. Karena tak siap, pendekar yang sedang latihan itu, kocar-kacir.
Tak puas menghajar pendekar yang sedang latihan, para pendekar dari kelompok penyerang merusak motorik pendekar yang sedang latihan. “Ada beberapa motor yang rusak. Pengguna puas yang menghajar dan merusak, para pendekar penyerang itu langsung kabur. Dari puluhan pendekar penyerang itu, polisi berhasil merawat empat orang, ”ungkapnya.
Usai para pendekar penyerang kabur, masalah belum selesai. Puluhan pendekar dari luar Sukodono, tak terima karena rekannya diserang. Akhirnya, mereka datang ke tempat latihan di KUD Sukodono untuk melakukan aksi solidaritas membantu rekan-rekannya yang diserang.
Tak mau kecolongan lagi dan sekaligus untuk antisipasi kericuhan lanjutan, tiga truk pasukan dalmas disiagakan di TKP dan Mapolsek Sukodono.
Sekitar pukul 01.00 WIB, para pendekar yang berada di KUD Sukodono, berangsur kembali ke rumah masing-masing. Sebelum membubarkan diri, Kapolsek Sukodono Iptu Warjiin Krise mengumpulkan semua pengurus perguruan silat yang terlibat konflik.
Pihaknya meminta kepada para pengurus, untuk menjaga kondisi keamanan di wilayah hukum Polsek Sukodono. “Saya juga dapat menyatakan jika sampai terulang lagi peristiwa anarkis ini, kami tak akan memberi izin untuk latihan,” tegasnya.
Sumber : beritajatim.com