Miris, Nenek Di Klaten Dianiaya Dan Nyaris Diperkosa
Jumat, 11 September 2020
KLATEN JATENG - Seorang nenek warga Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten menjadi korban begal sadis. Suami korban menceritakan istrinya juga nyaris diperkosa pelaku.
"Saya pulang subuhan lihat orang sempoyongan lalu saya dekati ternyata istri saya. Katanya ditabrak, dipukuli, diseret dan hendak diperkosa," ujar suami korban saat ditemui wartawan, Jumat (11/9/2020).
Dari Pantauan, lokasi kejadian yang berada di jalan raya yang berjarak 100 meter dari kampung. Sebelah utara dan selatan ruas jalan itu berupa bekas lahan tebu.
Informasi kejadian itu juga viral di grup Facebook dan Twitter. Salah satunya di akun Facebook Kabar Klaten yang juga menyertakan foto korban yang sedang dirawat di rumah sakit dan lembar laporan polisi.
Suami korban menceritakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/9) waktu subuh. Saat itu dia dan istrinya hendak salat subuh di masjid.
Biasanya mereka berboncengan dengan sepeda motor menuju ke masjid. Namun sang istri saat itu memilih berjalan kaki.
"Saya sampai masjid, salat selesai tapi istri saya belum datang. Saya kira pulang duluan ternyata kejadian itu lalu saya lapor pak Modin," lanjutnya.
Dia kemudian menemukan istrinya di tengah perjalanan pulang dari masjid dalam kondisi luka-luka. Korban langsung dilarikan ke RSI Klaten. Nenek berusia 61 tahun itu terluka pada mata dan pelipis lebam akibat pukulan.
"Ditabrak motor, lalu istri saya bertanya tapi malah dipukul dan diseret. Pelaku satu orang," ujar suami korban.
Suami korban juga mengaku menemukan sarung, sandal dan celana panjang yang diduga milik pelaku. Dia juga telah melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Dia menduga motif penganiayaan istrinya bukan soal uang. Sebab uang yang dibawa korban masih utuh.
"Tidak mencari uang sebab uang untuk belanja pagi masih ada," pungkasnya.
Kades Jonggrangan, Sunarno membenarkan kejadian yang menimpa salah seorang warganya. Korban hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Benar. Korban masih dirawat di RSI tapi pelakunya belum jelas sebab yang tahu hanya korban sendiri," terang Sunarno pada wartawan di kantornya.
Kapolsek Klaten Utara AKP Sugeng Handoko membenarkan pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut. Sejumlah saksi sudah diminta keterangan.
"Sudah sekitar lima saksi kita mintai keterangan. Tetapi untuk korban belum bisa kita minta keterangan sebab masih dirawat di RS," jelas Sugeng kepada wartawan.
Sumber : detik.com
"Saya pulang subuhan lihat orang sempoyongan lalu saya dekati ternyata istri saya. Katanya ditabrak, dipukuli, diseret dan hendak diperkosa," ujar suami korban saat ditemui wartawan, Jumat (11/9/2020).
Dari Pantauan, lokasi kejadian yang berada di jalan raya yang berjarak 100 meter dari kampung. Sebelah utara dan selatan ruas jalan itu berupa bekas lahan tebu.
Informasi kejadian itu juga viral di grup Facebook dan Twitter. Salah satunya di akun Facebook Kabar Klaten yang juga menyertakan foto korban yang sedang dirawat di rumah sakit dan lembar laporan polisi.
Suami korban menceritakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/9) waktu subuh. Saat itu dia dan istrinya hendak salat subuh di masjid.
Biasanya mereka berboncengan dengan sepeda motor menuju ke masjid. Namun sang istri saat itu memilih berjalan kaki.
"Saya sampai masjid, salat selesai tapi istri saya belum datang. Saya kira pulang duluan ternyata kejadian itu lalu saya lapor pak Modin," lanjutnya.
Dia kemudian menemukan istrinya di tengah perjalanan pulang dari masjid dalam kondisi luka-luka. Korban langsung dilarikan ke RSI Klaten. Nenek berusia 61 tahun itu terluka pada mata dan pelipis lebam akibat pukulan.
"Ditabrak motor, lalu istri saya bertanya tapi malah dipukul dan diseret. Pelaku satu orang," ujar suami korban.
Suami korban juga mengaku menemukan sarung, sandal dan celana panjang yang diduga milik pelaku. Dia juga telah melaporkan peristiwa ini ke polisi.
Dia menduga motif penganiayaan istrinya bukan soal uang. Sebab uang yang dibawa korban masih utuh.
"Tidak mencari uang sebab uang untuk belanja pagi masih ada," pungkasnya.
Kades Jonggrangan, Sunarno membenarkan kejadian yang menimpa salah seorang warganya. Korban hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Benar. Korban masih dirawat di RSI tapi pelakunya belum jelas sebab yang tahu hanya korban sendiri," terang Sunarno pada wartawan di kantornya.
Kapolsek Klaten Utara AKP Sugeng Handoko membenarkan pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut. Sejumlah saksi sudah diminta keterangan.
"Sudah sekitar lima saksi kita mintai keterangan. Tetapi untuk korban belum bisa kita minta keterangan sebab masih dirawat di RS," jelas Sugeng kepada wartawan.
Sumber : detik.com