Tak Punya HP, Siswi SMP di Kudus Ujian Sendirian di Sekolah
Senin, 14 September 2020
KUDUS JATENG - Siswi SMP Negeri 2 Kudus Issabell Carolline Aryadi (13) melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS) di sekolah sendirian. Hal tersebut karena siswa kelas 8 itu tak punya handphone.
Dari Pantauan wartawan pagi tadi, Issabell hanya seorang diri melaksanakan PTS di SMP Negeri 2 Kudus yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No 82 Desa Nganguk Kecamatan Kota, Kudus, Senin (14/9/2020). Tampak dia mengerjakan PTS online itu secara serius.
"Ini karena tidak punya HP, di rumah ada HP satu (milik orang tua) itu dipakai saudara, karena cuman satu. Saya mengerjakan (PTS) di sekolah," kata Issabel kepada wartawan saat ditemui di SMP Negeri 2 Kudus, Senin (14/9/2020).
Issabell mengatakan, pelaksanaan PTS dilaksanakan selama sepekan. Dalam sehari dia mengerjakan dua mata pelajaran secara daring. Mata pelajaran hari pertama Senin ini adalah Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam.
"Pelajaran bahasa Indonesia dan PAI. Persiapan dari minggu lalu belajar. Senang bisa mengerjakan PTS di sekolah dan dipinjami laptop," kata Isabell anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Dia menceritakan, selama ini kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Karena keterbatasan alat komunikasi, dia mengaku terpaksa bergantian menggunakan HP untuk proses belajar online.
Issabell bercerita, bapaknya seorang pedagang dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Sedangkan kakaknya duduk di kelas 3 SMP dan adiknya baru duduk kelas 1 SD.
"Pelajaran dilakukan secara online, biasanya gunakan hp secara gantian di rumah. Karena kakak juga melaksanakan sekolah secara daring," ujar Issabell.
Kepala SMP 2 Kudus, Sujarwo menambahkan, sesuai dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus pelaksanaan PTS dilakukan secara online. Ini karena tidak lepas karena kondisi di Kudus masih rawan penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Kita PTS dilaksanakan secara online. Sedangkan siswa yang tidak bisa daring bisa melaksanakan PTS di sekolah atau bisa pakai luring, tapi hanya satu anak saja maka kita laksanakan daring di sekolah dan kita pinjami laptop," ujar Sujarwo kepada wartawan saat ditemui di SMP 2 Kudus, pagi tadi.
Sujarwo mengatakan, pelaksanaan PTS dimulai 14-19 September 2020. Pihaknya juga telah membagikan kuota kepada 812 siswa SMP 2 Kudus. Kuota itu bisa digunakan pembelajaran dan PTS.
"Sementara baru satu siswa yang karena dari latar belakang keluarga keterbatasan HP. Satu hp untuk anaknya tiga orang. Nanti akan dipinjami dari sekolah untuk dipakai daring di rumah selama pelaksanaan KBM jarak jauh," ujar dia.
Sedangkan jumlah siswa yang melaksanakan PTS di SMP 2 Kudus ada sebanyak 812 siswa yang terbagi dalam 24 kelas.
Diwawancara terpisah, Kepala SMP 4 Bae, Supena, mengatakan siswa yang terkendala dengan PTS online bisa melaksanakannya secara luring.
"Tadi ada tiga siswa kelas 7 dan kelas 8 ambil tugas di sekolah atau luring karena jaringan di rumah trouble. Tadi ambil tugas diantar ruang tua," kata Supena kepada wartawan pagi ini.
Sumber : detik.com
Dari Pantauan wartawan pagi tadi, Issabell hanya seorang diri melaksanakan PTS di SMP Negeri 2 Kudus yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No 82 Desa Nganguk Kecamatan Kota, Kudus, Senin (14/9/2020). Tampak dia mengerjakan PTS online itu secara serius.
"Ini karena tidak punya HP, di rumah ada HP satu (milik orang tua) itu dipakai saudara, karena cuman satu. Saya mengerjakan (PTS) di sekolah," kata Issabel kepada wartawan saat ditemui di SMP Negeri 2 Kudus, Senin (14/9/2020).
Issabell mengatakan, pelaksanaan PTS dilaksanakan selama sepekan. Dalam sehari dia mengerjakan dua mata pelajaran secara daring. Mata pelajaran hari pertama Senin ini adalah Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam.
"Pelajaran bahasa Indonesia dan PAI. Persiapan dari minggu lalu belajar. Senang bisa mengerjakan PTS di sekolah dan dipinjami laptop," kata Isabell anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Dia menceritakan, selama ini kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Karena keterbatasan alat komunikasi, dia mengaku terpaksa bergantian menggunakan HP untuk proses belajar online.
Issabell bercerita, bapaknya seorang pedagang dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Sedangkan kakaknya duduk di kelas 3 SMP dan adiknya baru duduk kelas 1 SD.
"Pelajaran dilakukan secara online, biasanya gunakan hp secara gantian di rumah. Karena kakak juga melaksanakan sekolah secara daring," ujar Issabell.
Kepala SMP 2 Kudus, Sujarwo menambahkan, sesuai dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus pelaksanaan PTS dilakukan secara online. Ini karena tidak lepas karena kondisi di Kudus masih rawan penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Kita PTS dilaksanakan secara online. Sedangkan siswa yang tidak bisa daring bisa melaksanakan PTS di sekolah atau bisa pakai luring, tapi hanya satu anak saja maka kita laksanakan daring di sekolah dan kita pinjami laptop," ujar Sujarwo kepada wartawan saat ditemui di SMP 2 Kudus, pagi tadi.
Sujarwo mengatakan, pelaksanaan PTS dimulai 14-19 September 2020. Pihaknya juga telah membagikan kuota kepada 812 siswa SMP 2 Kudus. Kuota itu bisa digunakan pembelajaran dan PTS.
"Sementara baru satu siswa yang karena dari latar belakang keluarga keterbatasan HP. Satu hp untuk anaknya tiga orang. Nanti akan dipinjami dari sekolah untuk dipakai daring di rumah selama pelaksanaan KBM jarak jauh," ujar dia.
Sedangkan jumlah siswa yang melaksanakan PTS di SMP 2 Kudus ada sebanyak 812 siswa yang terbagi dalam 24 kelas.
Diwawancara terpisah, Kepala SMP 4 Bae, Supena, mengatakan siswa yang terkendala dengan PTS online bisa melaksanakannya secara luring.
"Tadi ada tiga siswa kelas 7 dan kelas 8 ambil tugas di sekolah atau luring karena jaringan di rumah trouble. Tadi ambil tugas diantar ruang tua," kata Supena kepada wartawan pagi ini.
Sumber : detik.com