Harga cabai selangit nekat curi cabai
BLITAR JATIM - Harga yang selangit menjadi motif residivis di Blitar ini mencuri cabai. Nekatnya, pelaku mencuri sekarung cabai di lahan, saat baru dipanen seorang petani.
Aksi pencurian itu terjadi di area persawahan Desa Slemanan Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Pelaku adalah Wawan Yunianto (25). Warga Karanganom, Desa/Kecamatan Nglegok itu dengan sengaja mencari sasaran lahan cabai yang sedang masa panen.
Saat itu, lahan cabai yang sedang panen adalah milik Sujito, warga Dusun Karanganyar, Kecamatan Ponggok. Rabu (23/12) sekitar pukul 06.00 WIB, korban bersama anaknya memanen tanaman cabai di lahan mereka.
Setelah mendapatkan sekitar satu karung cabai, mereka menaruhnya di pematang sawah. Lalu mereka tinggal untuk memetik di areal sebelahnya. Begitu semua cabai yang matang sudah dipetik, korban tidak menemukan sekarung cabai yang semula diletakkan di pematang sawah.
Rupanya ada satu saksi yang melihat pelaku bersembunyi. Lalu berjalan pelan-pelan meninggalkan sawah sambil memanggul karung cabai itu.
"Saksi itu lalu meneriaki maling. Pelaku gugup, membuang karung cabainya lalu mau lari menuju kendaraannya. Tapi sudah dihadang oleh beberapa petani lainnya dan kami tangkap di wilayah Ponggok," tutur Kapolsek Ponggok AKP Sonny Suhartanto dikonfirmasi wartawan, Sabtu (26/12/2020
Pelaku, lanjut Sonny, diamankan petugas yang menerima laporan itu sebelum menjadi sasaran amuk massa. Dia kemudian dibawa ke Mapolsek Ponggok beserta barang bukti yang disita dari lokasi kejadian.
"Dari pemeriksaan awal, pelaku ini residivis tahun 2018 lalu. Waktu itu mencuri gabah hasil panen yang ditaruh di sawah. Kali ini kembali mencuri cabai, karena harga di pasar memang lagi mahal-mahalnya," ungkapnya.
Akibat perbuatannya, korban menderita kerugian sekitar 30 kg cabai. Dengan prediksi harga saat ini mencapai Rp 1,5 juta. Dan sang pelaku Wawan, dipastikan menghabiskan akhir tahunnya dengan kembali meringkuk di dalam penjara.
Belum ada Komentar untuk "Harga cabai selangit nekat curi cabai"
Posting Komentar