Ayah Sadis Penyiram Air Panas ke Anak Tiri di Brebes Ditangkap

BREBES JATENG - Setelah sempat kabur, Tarlan (55), ayah tiri penyiram air panas ke anak gadisnya di Desa Baros, Kecamatan Ketanggungan, Brebes akhirnya ditangkap. Pria itu dibekuk saat bersembunyi di rumah temannya di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan.

"Pada hari Selasa tanggal 9 Februari 2021 kurang lebih pukul 20.00 di Desa Sitanggal Kecamatan Larangan telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka sesuai hukum yang berlaku," kata AKP Suroto, Kapolsek Ketanggungan saat dimintai konfirmasi di kantornya, Rabu (10/2/2021).

Saat penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa teko, baju, dan bantal. Tersangka kini ditahan di Mapolres Brebes untuk proses hukum.

Peristiwa itu dilakukan Tarlan kepada anak tirinya Rodiah (21) pada Jumat (5/2) lalu sekitar pukul 21.00 WIB di rumah mereka. Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terjadi saat korban mengetuk pintu untuk masuk ke rumah yang terkunci. Karena tak kunjung dibuka, korban mengetuk pintu berkali-kali sehingga menimbulkan suara keras.

"Pelaku memarahi korban lalu korban masuk sambil berkata 'bapak gila' lalu langsung mengambil bantal tiduran di lantai ruang tengah," ujarnya.

Kejadian ini membuat pelaku kesal. Ditambah lagi korban langsung tidur dan tidak menutup pintu rumahnya. Dalam kondisi marah, tersangka mengambil eskan (teko) berisi air teh panas dan menghampiri korban yang sedang tidur tengkurap.

"Sempat dicegah oleh istrinya, tapi tidak dihiraukan. Air panas dalam teko ini disiramkan dan mengenai bagian punggung hingga melepuh. Usai menyiram, pelaku langsung kabur," jelas Kapolsek.

Akibat perbuatannya itu, pelaku dijerat pasal 44 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Tersangka terancam hukuman lebih dari lima tahun.

"Pasal yang dikenakan 44 ayat 2 UU nomor 23 tahun 2004 dengan ancaman lebih dari 5 tahun," tegasnya.

Sementara itu, Tarlan mengaku perbuatan itu dia lakukan karena kesal dengan anak tirinya. Dia kini menyesali perbuatannya menyiram anak tirinya dengan air panas.

"Saya marah karena anaknya gedor-gedor pintu saat orang di rumah sudah tidur. Itu sekitar jam 11 malam, anak itu baru pulang. Setelah dibukakan pintunya, anak itu berkata kasar sama saya. Jadi saya terpancing emosi kemudian menaboknya dua kali. Setelah itu tak siram air panas," kata Tarlan.

Tarlan mengaku sudah lama tinggal dengan Rodiah bahkan sejak korban masih kecil. Tarlan menyebut sudah kerap menegur anak gadisnya agar tidak pulang malam.

"Sebelum kejadian saya menegur karena dia perempuan dan jangan sering pulang malam. Tapi korban memang sering berkata kasar, yang akhirnya malam itu saya terpancing emosi," pungkasnya.

Sumber : detik.com

Bagikan Artikel ini