Lapan jelaskan asal fonomena suara dentuman beberapa daerah di Jatim
SURABAYA JATIM - Warga di Jawa Timur seperti di Malang dan Surabaya, mendengar dentuman misterius, Rabu (3/2) dinihari. Hingga kini, suara dentuman yang terdengar mulai pukul 23.40 WIB-06.30 WIB itu belum diketahui sumbernya.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memberikan penjelasan terkait fenomena-fenomena dentuman tersebut. Koordinator Humas Lapan, Jasyanto mengatakan, selain karena adanya benda ilmiah yang masuk atmosfer, fenomena dentuman bisa juga muncul akibat adanya lapisan inversi di atmosfer.
Penjelasan dari Tim Reaksi Analisis Kebencanaan (TREAK). Lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin. Pada kondisi normal, suhu atmosfer turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat. Namun pada lapisan inversi terjadi sebaliknya, di mana lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin, karena itu disebut inversi (Terbalik)," ujar Jasyanto dalam rilis yang diterima wartawan, Minggu (7/2/2021).
Jasyanto menjelaskan, fenomena dentuman yang terjadi di Malang, Surabaya, serta beberapa daerah di Jatim disebakan thunderstorm. Thunderstorm ini sendiri bisa disebabkan oleh lapisan inversi di atmosfer.
"Lapisan inversi biasa terjadi pada malam dan dini hari, karena udara di dekat permukaan mendingin (Pendinginan radiatif), sementara udara di atasnya tetap hangat," terangnya.
Lapisan inversi, lanjut Jasyanto, dapat terjadi karena aliran udara hangat/dingin (adveksi) dan bertemunya udara hangat/dingin (front). "Lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer," imbuhnya.
Inversi, tambah dia, bisa terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sampai dengan 5 KM. Bahkan, terjadi pada ketinggian sekitar 17 km (tropopause), dan luasnya bervariasi dari skala lokal hingga regional.
Lalu bagaimana dampak lapisan inversi?
"Lapisan inversi menahan pengangkatan udara ke atas (konveksi) sehingga dapat mengakibatkan terkumpulnya energi di dekat permukaan dan dilepaskan dalam bentuk thunderstorm yang kuat. Lapisan inversi juga dapat menyebabkan cuaca yang berkabut dan menahan polutan berada di dekat permukaan. Lapisan inversi dapat menyebabkan suara dipantulkan atau dibelokan sampai ke tempat yang lebih jauh," bebernya.
Meski begitu, Jasyanto menampik kabar inversi ini bisa memecahkan kaca-kaca.
"Sebetulnya tidak ada bukti untuk itu. Keberadaan lapisan inversi juga perlu dibuktikan dengan data. Misalnya dari pengukuran radiosonde (alat pengukur profil vertikal atmosfer yang diterbangkan balon) atau alat lainnya. Energi suara yang merambat akan mengalami pelemahan yang cepat bersama jarak, apalagi jika mengalami pemantulan, di mana sebagian besar energi akan diserap atau diteruskan. Untuk memecahkan kaca diperlukan energi suara yang cukup kuat, shock, blast, atau proses resonansi dengan frekuensi yang tepat," tegasnya.
Sumber: detik.com
Belum ada Komentar untuk "Lapan jelaskan asal fonomena suara dentuman beberapa daerah di Jatim "
Posting Komentar